01. | Bangsal No. 107

1.4K 209 67
                                    

Haii readersヾ(^-^)ノ
Walaupun cerita ini udah tamat, tetep vote ya!

Happy reading!

Nama ku Gong Hana, gadis berusia 21 tahun yang mempunyai ambisi besar dalam hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nama ku Gong Hana, gadis berusia 21 tahun yang mempunyai ambisi besar dalam hidup. Mempunyai pekerjaan sempurna yaitu menjadi seorang dokter.

Aku memulai hari ku dengan semua pekerjaan dan rutinitas seperti biasa. Berjalan di lorong rumah sakit dengan mengenakan jas putih ku. Tersenyum menyapa setiap orang yang bertemu denganku.

"Selamat pagi dokter Gong"

"Selamat pagi"

"Hari yang sibuk dokter Gong"

"Ya, seperti biasa"

Seperti itulah sapaan pagi yang selalu ku dengar. Sampai pada langkahku berhenti tepat pada sebuah kamar nomor 107, kamar pasien yang akan aku rawat mulai hari ini. Perlahan, aku membuka pintu putih itu dan agak sedikit mengintip ke dalam ruangan. Alisku mengerut melihat keadaan ruangan ini yang, kosong.

"Kemana dia?"

Aku berjalan masuk, mengecek setiap sudut ruang rawat ini untuk mencari pasien itu. "Permisi? Apa ada orang?" Aku bersuara, tapi tidak ada yang menyahut.

Aneh, kenapa bangsal ini kosong? Apakah aku salah kamar? Tidak mungkin, jelas dokter Cha memberitahu ku langsung tadi. Aku memutuskan untuk kembali ke ruangan ku dari pada menunggu di sini sendirian. Sepertinya aku salah mendengar penjelasan Dokter Cha. Aish!

Aku melangkah menuju pintu, sebelum itu aku terlebih dahulu terkejut bukan main kendapati seorang pria berpakaian pasien berdiri di depan pintu. Aku hampir saja berteriak kencang, sebelum menyadari bahwa pemuda ini adalah pasien di bangsal ini.

"Ah, k-kau pasien di bangsal ini?" Tanya ku. Entah kenapa melihat ekspresi datar pemuda di hadapan ku ini membuat ku gugup.

Lelaki itu mengangguk sekali, lalu melewati ku begitu saja menuju kasur nya. Melihat itu aku menghela nafas, aku membalikkan badan dan menyusulnya yang sudah duduk tenang sembari memainkan posel di atas kasur nya. Aku meraih gagang infus di samping kasur dan memeriksanya. Lalu tangan ku bergerak menulis beberapa profil dari pemuda ini.

"Nama mu Choi Yeonjun? Usia 22 tahun. Apakah benar?" Tanya ku memastikan.

Lelaki itu mengangguk satu kali. Kenapa tidak tidak menjawab dengan suara? Tunggu, apa dia gagap atau jangan-jangan bisu? Dengan hati-hati aku bertanya padanya. "Hmm, kau bisa bicara?" Tanya ku.

BANGSAL 107 ✔︎ | Choi YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang