3. The Monster Wants Me
Andaru adalah sosok paling menyebalkan yang pernah Nayya temui seumur hidupnya. Dia keras kepala, sering menawarkan dengan sikap ramah namun sebenarnya lebih kepada sikap pemaksaan dan intimidasi.
Entah laki-laki itu berpura-pura bodoh atau sok berani karena hingga hari ini masih nekad berinteraksi dengan Nayya. Petra sudah jelas membenci Andaru.
"Kenapa nggak datang, Nay? Satu kelas ikut, lho." Andaru menarik kursi, duduk berhadapan dengan Nayya.
Gadis itu kali ini menghela nafas kasar, tanpa ditutupi. "Bukan acara wajib, kan? Aku rasa aku punya hak buat nggak ikut." jawab Nayya dingin. Gadis itu menyusun bukunya, bersiap untuk segera keluar karena mungkin beberapa menit lagi Petra akan datang seperti biasa.
"Hari ini kita mau duduk sebentar ke starbucks, lo ikut, kan?" Andaru meraih tangan Nayya, membuat langkah gadis itu terhenti.
"Aku nggak bisa." Nayya melepaskan tangannya, namun Andaru menahannya dengan cukup kuat.
Nayya menatap cowok itu tidak mengerti. Andaru masih menatapnya polos. "Sekali ini, Nay, sebelum kita libur semester."
"Nggak. Aku nggak berminat, Andaru. Terimakasih atas tawarannya." detik itu juga jantung Nayya mulai berdebar menatap ke arah pintu, tangannya masih di tahan Andaru dengan kuat. Pria itu tidak pernah lelah mengajakknya ikut sebanyak apapun Nayya menolaknya.
Di bayangannya, hal buruk akan terjadi jika Petra melihatnya.
"Lepas, Andaru!" suara Nayya sedikit meninggi.
"Nay, kalau lo di ancam atau diperlakukan buruk sama Petra, lo harus berani bilang, Nay. Gue nggak mau lo berakhir kayak orang-orang yang kena masalah sama Petra." ucap cowok itu tampak serius.
"Kamu nggak ngerti apapun. Dan aku harap kamu nggak ikut campur dalam masalahku. Lakukan apa yang kamu mau, aku pun akan melakukan apa yang aku mau. Dan kalau kamu mau kehidupanku lebih baik, jangan pernah melakukan hal seperti ini lagi. Perlakuan aku seperti orang lain memperlakukan aku. Anggap aku nggak ada." Nayya mengatakannya dengan kesal.
Andaru terdiam. "Nggak semudah itu," bisiknya. "Karena dari awal gue tertarik sama lo. Gimana bisa gue menganggap lo nggak ada?" Andaru menatap Nayya yang sudah membeku.
Nayya mematung di tempat, wajahnya pucat pasi saat melihat Petra sudah berdiri di ambang pintu. Orang-orang yang berada di kelas pun ikut mematung.
Gadis itu melihat tangannya masih digenggam Andaru segera melepaskannya dengan paksa, lalu berlari mendekati Petra. "A-ayo pergi." bisiknya.
Petra menatap gadis itu dengan senyum manis, membuat Nayya menerka-nerka apa yang ada dalam kepala laki-laki itu.
Dan semua terjawab saat Petra berlari ke arah Andaru, memukul wajahnya dan bagian tubuh vitalnya tanpa ampun.
Orang-orang memekik ngilu saat cipratan darah terlihat ketika Petra memukul hidung cowok itu.
Untuk beberapa detik, Nayya masih membeku, hanya bisa melihat seluruh adegan itu, tubuhnya mendingin, sejak dulu Nayya paling tak suka melihat hal seperti ini, orang-orang menatap Nayya dengan tatapan menuduh dan kebencian. Kemarahan Petra disebabkan oleh gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Monster Wants Me [√]
Romance"Don't be afraid of me, I'm your cute little monster." Petra tersenyum manis, tak menggambarkan hal mengerikan yang baru saja dia lakukan pada sang korban. *** [Warning!] Cerita berisi adegan kekerasan dan kata-kata kasar. Harap bijak memilih bacaa...