Cerita akan berlanjut setelah mendapatkan 16 Komentar dan 15 Vote. Jika tidak memenuhi maka cerita tidak akan berlanjut.Happy Reading !
.
.
.
.
Pagi itu Sowon terpaksa kembali kerumahnya, bukan apa-apa. Tetapi ia malas bertemu dengan Ibu tirinya, walau Ibunya begitu menyayanginya, tetap bagi Sowon, Ibu tirinya itu adalah serigala berbulu Domba.
Kemarin malam adiknya yaitu Umji, menghubunginya dan meminta tolong padanya.
Sowon tahu bagaimana sifat Ibu tirinya itu, gila harta, sombong dan menuntut.
Apalagi Umji, dia harus menjalani diet ketat, makan dengan berbagai macam aturan, dan harus pergi ke Gym setidaknya lima kali dalam satu minggu. Bahkan Umji harus mengikuti Les olahraga lain, karena Ibunya menuntut agar Umji menjadi sama seperti Sowon.
Hari ini adalah jadwal dimana Umji harus pergi ke Gym, tapi kemarin malam saat mendengar adiknya itu terluka, Sowon langsung khawatir, ia menunda kegiatannya hari ini untuk menjemput adiknya di kediaman keluarga Kim.
Atau Umji tak akan bisa keluar rumah tanpa seijin Ibunya.
Sowon memilih untuk tidak tinggal dirumah karena ia dapat mencari uang sendiri, itu mengapa Ayahnya begitu membebaskannya.
Selain itu juga, sebenarnya Umji merupakan adik tiri Sowon, namun Sowon sangat menyayanginya.
"Umji-ah ! Cepatlah !" seru Sowon dari lantai satu, tak peduli bila satu rumah mendengar teriakannya itu, lagipula ini juga milik Ayahnya.
"Oh, Sowon-ah kau datang kenapa tidak memberi tahu Eomma ?" tanya Ibu tiri Sowon sambil memegang kemoceng bulu Merak ditangannya, ia kini sedang membersihkan Pot dan Bunga hiasan kesayangannya.
Sowon menatap jengah Ibu tirinya yang menghampirinya dengan tampilan Modis, namun juga sangat berlebihan. Belum lagi alunan Music yang keluar dari Speaker, membuatnya muak.
Sowon tak menyukai semua yang Ibu Tirinya sukai, bahkan ia meninggalkan semua yang ia sukai agar tak menjadi sama seperti Ibu tirinya.
"Apa perlumu Bibi ? Aku memiliki urusan lain, jadi jangan menghambatku." ujar Sowon datar sambil menatap Ibu tirinya yang sering ia panggil dengan sebutan 'Bibi' itu.
"Anakku, apa kau sudah makan ? Eomma sudah menyuruh para Maid menyiapkan berbagai jenis makanan." ujar Ibu tiri Sowon sambil menatap Sowon.
"Aku tak perlu makan. Tidak makanpun tak akan membuatku mati." ujar Sowon yang langsung mengalihkan pandangannya saa melihat Umji menuruni tangga.
"Umji Eomma sudah bilang, jangan mengambil kelas pagi jika hari ini kau memiliki Jadwal ke Gym. Perhatikan tubuhmu itu !" seru Nyonya Kim sebagai Ibu kandung Umji dan Ibu tiri bagi Sowon.
Umji memelankan langkahnya setelah sampai didepan Ibunya, ia menunduk takut dan perasaan sedih.
Umji tak bisa melawan, karena ia memang anak penurut, namun bagaimanapun juga Ia adalah seorang manusia yang tak seharusnya menjalani hidup dengan tuntutan.
"Apa pantas kau Bibi bicara seperti itu pada Anak kandung Bibi sendiri ?" tanya Sowon tak suka, sudah sering Umji melaporkan hal ini padanya, tapi ia tak bisa menolong sama sekali karena selama ini berada di Jepang, yang bahkan saat sampai ke Korea belum sama sekali memginjakkan kakinya di rumah Utama keluarga Kim.
"Tapi, Sowon-ah. Lihatlah ia tak bisa bertumbuh dengan baik sepertimu. Aku merasa gagal merawatnya karena ia suka makan sejak kecil."
"Aku tak peduli apapun yang Bibi katakan, lebih baik Umji ikut denganku daripada menghabiskan hidupnya dirumah ini dengan tuntutan yang tidak jelas !" seru Sowon tak suka, ia langsung menarik tangan Umji dan membawanya keluar, ia tak rela membuat Umji bersedih lagi.
.
.
.
.
Saat ini Sowon sedang menenangkan Umji setelah membawanya keluar dari kediaman keluarga Kim, ia menghentikan Mobil Sport miliknya diarea taman.
Sowon paham jika Umji lebih memilih taman sebagai tempat yang tepat untuk meredakan semua rasa sedihnya.
"Umji-ah, tinggal lah bersama Eonnie. Eonnie tak mau kau selalu tertekan setiap harinya. Eonnie memikirkan kesehatanmu juga. Eonnie tak bisa membiarkanmu dipaksa Diet ataupun yang lain. Eonnie tak peduli, Eonnie hanya ingin kah menjalani harimu dengan bebas." ujar Sowon sambil menarik Umji kedalam Pelukannya.
"T-tapi Eonnie, b-bagaimana dengan Appa dan Eomma ?" tanya Umji, yang saat itu juga memikirkan bagaimana reaksi Ayahnya jika tahu dirinya tak tinggal lagi di rumah.
"Eonnie akan mengurusnya, sudah yaa jangan menangis. Kamu itu cantik, kamu tidak gemuk seperti yang Eomma katakan. Eomma hanya membual, ia tak memiliki pekerjaan lain, itu sebabnya ia terlalu mengekangmu." ujar Sowon menasehati Umji sambil menghapus air matanya.
"E-eonnie, benarkah ? Eonnie tidak berbohong kan ?" tanya Umji dengan wajah polosnya membuat Sowon teringat akan sahabatnya yang dulu sering ia panggil 'Bunny'
"Sudah yaa, jangan menangis lagi. Oh iya, ada perlu apa sebenarnya Umji-ah ?" tanya Sowon pada Umji yang masih nyaman berada didalam pelukannya.
"Eum, Eonnie. Aku ingin meminta bantuanmu." ujar Umji lalu menceritakan semua kejadian yang ia alami kemarin malam sepulang dari Kampus.
Bagian terpentingnya adalah saat Umji tidak tahu harus berbuat apa dengan Satu wadah Obat yang masih tersegel dan Surat yang berisi tentang sebuah pengajuan.
"Jadi kau ingin menolongnya ? Tapi kau tak tahu dimana rumah gadis itu ?" tanya Sowon dan membuat Umji menganggukkan kepalanya.
"Eonnie tak tahu bagaimana mencari Solusinya, emm atas nama siapa tadi ?" tanya Sowon mengingat nama yang tertera dalam wadah Obat yang Umji tunjukkan padanya.
"Jung Hana, namanya Eonnie. Umur 15 tahun." jelas Umji sembari melihat keterangan pada obat tersebut.
"Aturan minumnya 4 kali sehari. Eonnie aku yakin dia sangat membutuhkan obat ini, aku takut terjadi sesuatu padanya." ujar Umji khawatir.
"Aku akan mencoba membantumu, oh ya hari ini Eonnie akan kerumah Sahabat Eonnie, adiknya sakit jadi ia tak bisa bekerja, apalagi ia harus mengambil Part time. Pasti sangat sulit karena tak ada saudara yang dapat ia andalkan untuk menjaga adiknya." ujar Sowon pada Umji, ia menerima kabar itu tadi pagi, karena Eunha mengatakan bahwa ia membutuhkan bantuannya.
"Apa Umji bisa ikut Eonnie ? Umji akan bosan jika berdiam di Apartemen Eonnie seharian." tanya Umji dan dibalas anggukkan oleh Sowon.
Kemudian keduanya pergi dari taman untuk membeli beberapa Buah tangan, dan melanjutkan perjalanan ke rumah Eunha.
.
.
.
.
.
.
Jumat, 19 Februari 2021
Hanya bonus saja....gatau kedepannya bagaimana mau update atau tidak hehe tergantung permintaan Readers.
KAMU SEDANG MEMBACA
All For You [ WONHA FF ]
Fanfiction[END] Menceritakan perjuangan seorang Kakak yang harus rela putus sekolah demi menyekolahkan Adik semata wayangnya yang sangat ia sayangi. Dia membanting tulang untuk membayar sewa rumah, sekolah adiknya, listrik rumahnya, kebutuhan sehari-hari den...