6. Night

250 40 5
                                    

Up setelah 10 Vote & 15 Komentar

Ramein komentarnya ya yaa ?

.

.

.

.

Hari sudah mulai larut setelah Eunha menyelesaikan pekerjaannya, tapi Sowon tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.

Sowon bilang ia akan menjemput Eunha seperti biasanya, hari ini sungguh berat bagi Eunha, selain keadaan adiknya yang menjadi permasalahan hari ini ia mendapat masalah baru karena teman satu pekerjaannya.

Eunha tak habis fikir, entah apa kesalahannya sehingga membuat Sora teman satu pekerjaan di Butik ini marah. Eunha hanya mengangguk menerima disaat Sora terus beralasan sibuk dan menyuruhnya mengerjakan pekerjaan yang tak seharusnya Eunha kerjakan.

Eunha tahu bahwa Sora adalah pemimpin disini, tapi sikap Sora sama sekali tak mencerminkan seorang pemimpin yang pantas ditempat kerja ini.

Pekerjaan yang seharusnya Eunha selesaikan hari ini terpaksa ia tunda karena menggantikan Sora yang katanya sibuk itu. Eunha menata, menghitung, menyetrika dan mengemas Gaun hingga selesai, membiat pegawai lain menggelengkan kepalanya tak percaya ketika Eunha menurut saja saat Sora menyuruhnya.

Apa yang harus ia perbuat ? Sedangkan Sora mengancam akan memecatnya jika tak mau menggantikan pekerjaannya, rasanya Eunha ingin sekali membantah, tapi untungnya ia masih mengingat bagaimana posisinya ditempat kerja.

Setelah dihitung-hitung sejak tadi, Eunha menyesal karena tak dapat menyelesaikan Gaun yang sebelumnya ia Payet (Menjahit tangan dengan macam hiasan)

Eunha berencana membawa adiknya kerumah sakit setelah menerima Upah nya hari ini, lagipula ia sudah tak memiliki pekerjaan lain ataupun Part Time, ia setuju dengan perkataan Sowon bahwa Ia harus Fokus pada pekerjaan di Butik.

"Sowon ?"

Eunha mengusap air matanya kasar saat melihat Mobil Sowon sudah berhenti tak jauh dari tempatnya duduk. Ia tak ingin bersedih didepan Sahabatnya itu.

.

.

.

.

Atas keinginan Sowon, Eunha setuju untuk diajak pergi ke Kafe. Bukan Kafe biasa, namun ini adalah Kafe yang biasa dikunjungi oleh keluarga Kaya pada umumnya, membuat Eunha menelan ludahnya kasar saat mengetahui berapa nominal yang harus dibayar oleh Sowon.

"Eonnie, bukankah ini terlalu berlebihan ?" cicit Eunha dengan suara kecilnya.

"Aniyaa, tak ada yang berlebihan. Rasakan Kopinya, ini sangat istimewa Eunha yaa." ujar Sowon sambil meminum 'Ice Americano'  dengan topping yang cantik sesuai dengan pesanan miliknya.

Sowon terkekeh melihat ekspresi Eunha yang mematung seperti batu, ia mengambil Tissue dan mengusapkan pada bibir Eunha yang belepotan karena Cream dari Kopi yang ia minum.

Eunha tersadar saat Sowon mengusap bibirnya perlahan, piponya merona karena malu. Bagaimana bisa ia minum Kopi sampai belepotan seperti saat ini ? Padahal biasanya tidak ?

"Kau lucu sekali haha." tawa Sowon melihat Ekspresi Eunha.

"Ah, Eonnie aku malu !" seru Eunha sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Makanlah Kuenya, setelah ini kita akan pulang." ujar Sowon menunjuk 'Kue Red Velvet' milik Eunha.

"Gomawo Eonnie !"

All For You [ WONHA FF ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang