Sekarang dikedua tangannya dia memegang jaket yang sudah dia dambakan dari beberapa bulan lalu. Saat itu dia sedang menemani Jinsuu untuk membeli baju baru untuk meeting. Disana dia melihat jaket yang sederhana tapi dia sangat menyukai jaket itu. Jaket dengan lengan pendek, berwarna putih bersih, diujung lengannya terdapat garis-garis berwarna biru, bagian belakang berwarna abu-abu, dengan tudung kepala berwarna hitam. Jaket sederhana, tapi juga sangat cocok untuk berolahraga.
"Ayo Kyujin cobalah, jaket ini cocok untukmu."
"Baiklah, noona jangan terlalu bersemangat." Kyujin menghela nafas, sepertinya orang-orang desekelilingnya ini kelebihan energi.
Memakai jaket yang baru dibeli itu, Kyujin merenung sedikit. Seharusnya dia jangan memakainya sekarang karena masih baru. Tapi kalau tidak dipakai sekarang noonanya akan sedih. Jadi sekarang jaket itu sudah melekat di tubuh bugar Kyujin. Jinsuu langsung berteriak kegirangan, sudah dia duga Kyujin akan sangat cocok memakai jaket tersebut. Pada akhirnya Kyujin dan Jinsuu mengobrol dengan tawa, tunggu, hanya Jinsuu yang tertawa.
"Lihatlah, dia lebih muda dari kalian. Tapi Kyujin lebih terkenal dari pada kalian..." Paman lim yang mengawasi sejak tadi, melirik ketiga pemuda disampingnya.
"Tidak...tidak adil...aku juga ingin punya kakak sepertinya..." Jihan yang terlalu dramatis, dia meneteskan air mata saat melihat Kyujin dan Jinsuu.
"Aku kalah dari anak yang lebih muda dariku..." Taehan yang meratapi nasib, kenapa dia bisa kalah dari Kyujin. Oh, dia akhirnya menyadarinya, alasan Kyujin lebih populer daripada mereka.
"Siapa yang menyuruh Kyujin memiliki penampilan melebihi rata-rata seperti itu..."Wang huan juga mengeluarkan keluhannya. Dia iri, dia iri dengan kedekatan Kyujin dan Jinsuu. Dia ingin menangis saja rasanya.
"Bukan hanya kerena penampilan, Kyujin memiliki temperamen yang bisa menarik perempuan kedekatnya. Berbeda dengan kalian, tingkah laku kalian membuat para perempuan menjauhi kalian." Paman lim dengan lugasnya menghina ketiga komedian gymnya. Sungguh paruh baya yang baik hati.
"Geh!" Ketiganya langsung memegang dada masing-masing. Seolah-olah ada panah yang menusuk dada mereka.
Sedangkan Kyujin yang memiliki pendengaran tajam. Dia sudah memasang wajah super datarnya. Sebenarnya ada apa dengan para seniornya, sepertinya Kyujin perlu membawa mereka kerumah sakit untuk pemeriksaan. Kyujin yang sudah merasa jengah dengan drama-drama seniornya. Dia membungkuk sedikit ke arah Jinsuu, untuk menghormati yang lebih tua karena Jinsuu lebih tua 7 tahun darinya. Kyujin langsung melangkahkan kakinya menuju ruang loker.
Sesampainya diruang loker, Kyujin duduk sebentar di sofa yang disediakan di ruang loker Gym. Sepertinya beristirahat sebentar tidak ada salahnya. Dia sudah seharian berdiri dan berjalan kesana-kemari. Entah itu disekolah, di gym atau dirumahnya. Dia tidak akan berhenti bergerak setial hari. Kadang dia juga merasa bingung, akankah suatu hari dia mencapai batasnya. Semoga saja tidak, dia tidak ingin menyusahkan orang lain.
Ting!
Ting!
Ting!
Ting!
Ting!
Mengerang karena istirahatnya terganggu. Kyujin menyalakan ponselnya kembali, padahal tadi saat berbicara dengan Jinsuu dia tidak mendapatkan notif sama sekali. Dia benar-benar merasa aneh dengan pesan ini. Apakah pesan ini bisa melihat saat dirinya sibuk dan tidak sibuk. Kalau tidak kenapa pesan ini dikirim saat dia sedang senggang atau saat Kyujin sendirian. Sekarang dia benar-benar merasa terganggu. Jika ini main-main bukankah terlalu berlebihan mengiriminya pesan setiap dia senggang. Sekarang Kyujin merasa dirinya sedang dimata-matai.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Person || Lookism x Male oc||
FanficNew Person. Kyujin orang yang seperti boneka hidup. Dia tidak bisa merasakan emosi, tidak bisa berekspresi. Dia tidak tau apa hal yany dia sukai dan tidak disukai. Tapi dia paling tau, kalau dirinya sangat membenci yang namanya itimidasi. Dia juga m...