#6

974 169 64
                                    

Sudah sebulan berlalu, semenjak Lily tergabung menjadi bagian dari Umbrella Academy. Tak membutuhkan waktu lama untuk gadis itu beradaptasi dan membaurkan diri dengan saudara-saudaranya.

Sifat yang manis dan ramah tentu membuatnya disenangi oleh semua orang, terlebih kepintarannya tak pernah gagal membuat Sir Reginald takjub kepadanya. Bahkan kini diantara semua anak angkat, justru Lilylah yang berhasil mendapat hati pak tua itu.

Hari ini kegiatan latihan diliburkan, karena Sir Reginald memiliki urusan penting yang memaksanya untuk pergi selama beberapa hari. Itu artinya anak-anak dapat menguasai mansion sebebasnya, tanpa takut diomeli si pak tua.

Semua sibuk menikmati kegiatannya masing-masing. Seperti Klaus yang tak berhenti memutar musik sekeras mungkin dan berjingkrak-jingkak seperti orang gila. Diego dan Luther yang tak mau kalah dalam bermain adu panco. Ben yang hanyut dalam dunianya karena baru mendapatkan buku baru, dan Five yang menghilang entah kemana. Dan tersisalah para gadis yang bersemangat mengajak Lily kecil untuk bermain bersamanya.

"Hei, Lily! Ayo kita ke kamarku, aku akan mengajarimu cara memakai make up!" Ujar Allison dengan semangat seraya menarik tangan gadis itu.

"Tapi Allison, Lily bilang akan menemaniku bermain biola." Sanggah Vanya sambil mempautkan bibir, dan ikut menarik tangan Lily yang satunya.

"A...anuu." lirih Lily merasa canggung karena kedua saudarinya terus memperebutkannya. Ia terkekeh pelan juga kebingungan untuk memilih yang mana. Namun sejujurnya dari kedua pilihan itu pun tak ada yang membuatnya tertarik.

Vanya dan Allison tetap bersikeras untuk mengajak Lily dengan kegiatan mereka. Bahkan sekarang ini ia merasa seperti tali tambang karena ditarik kesana kemari.

Lily melirik Ben yang sedari tadi duduk membaca buku di ruang utama. Mata mereka tiba-tiba bertemu dan dengan cepat gadis itu mengisyaratkan meminta pertolongannya.

"Hhh... Baiklah aku akan menolongmu." Gumam Ben seraya menutup buku bacaannya.

Lelaki sipit itu beranjak dari sofanya yang empuk lalu menghampiri kedua saudarinya, "Maaf, Ladies. Tapi hari ini Lily memintaku untuk mengajarinya beberapa materi di perpustakaan." Tutur Ben mengukir senyuman penuh kemenangan.

Allison dan Vanya seketika terdiam lalu kembali melirik Lily kecil, "Apa itu benar, Lily?" Tanya Vanya dengan nada kecewa.

Lily terkekeh seraya mengangguk, "Y-ya... Aku meminta Ben mengajariku soal materi yang tak kupahami, hehe."

Allison menghela nafasnya sedikit kesal namun masih tersenyum tipis, "Mengapa kau tak bilang sedari tadi?" Ucap Allison seraya melepas genggaman tangannya.

"Ya, dengan begitu kita takkan memaksamu seperti ini." Sambung Vanya yang ikut melepas genggamannya.

"Maaf, aku tak enak untuk mengatakannya," Tutur Lily sembari tertawa canggung.

Ia yang melihat kesempatan untuk kabur pun akhirnya segera menghampiri Ben, "Kalau begitu kami pergi dulu." Lily mempautkan tangannya ke pergelangan Ben, lalu menariknya menaiki anak tangga. Meninggalkan kedua gadis itu yang menatapnya kecewa.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FIVE : THE TIME KEEPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang