Mr. Lee membanting pintu utama rumah mewah keluarga Lee. Emosi nya sudah tidak bisa ia tahan. Lagi dan lagi, putra nya membuat onar. Minggu lalu balapan sampai terkena razia dan dia harus menebus dan menjemput anak tengah nya itu di kantor polisi. Dua hari lalu anak nya itu menaiki motor ugal-ugalan sampai menabrak orang tua yang hendak menyebrang tapi untungnya orang yang ia tabrak tidak terluka parah.
Baru dua hari berlalu. Kali ini Jeno terlibat kasus tawuran dan dia lah pemimpin nya. Terserah jika kasus ini tidak membawa nama sekolah. Lee Donghae lah pemilik sekolah itu. Ntah apa yang ada di pikiran anak nya sampai berprilaku konyol berkali-kali.
Ini seperti makanan sehari-hari untuk Donghae yang sejatinya selalu sibuk dengan urusan di kantor maupun di agensi.
"Aku sudah tidak bisa mentoleransi kelakuan mu Lee Jeno. Keputusan ku sudah bulat, kau mau ku jodohkan dengan wanita pilihan ku atau aku tidak akan menganggap mu sebagai anak ku lagi dan silahkan ganti marga mu. Jangan mencemarkan nama baik keluarga Lee-!" Tegas Mr. Lee
"Apa maksud mu Appa? Kau ingin menjodohkan ku hanya gara-gara masalah sepele seperti ini? Jangan bercanda kau." Jawab Jeno jengah.
"Apakah raut wajah ku kelihatan seperti aku sedang bercanda hm?" Tanya Mr. Lee sambil menaikan sebelah alisnya. "Pertunangan mu akan ku adakan minggu depan." Sambung Mr. Lee
"Ck aku tidak mau. Kau saja yang menikah dengan dia. Aku bisa mencari pasanganku sendiri tanpa kau jodohkan dengan wanita pilihan mu." Tutur Jeno sinis.
"Turuti perkataan ku atau ganti marga mu." Tegas Mr. Lee rahang nya mengeras. Dia lelah dengan semua yang Jeno perbuat, Jeno sungguh berbeda dengan Mark dan Jisung yang cenderung mudah untuk di atur dan di arah kan.
"Tapi aku mempunyai pilihanku sendiri dan一dan kau tidak bisa memaksakan kehendak mu seperti ini." Jawab Jeno, napas nya sedikit tercekat.
"Ini yang terbaik untuk mu. Setelah kau di jodohkan otomatis kau mempunyai satu tanggung jawab yang harus kau jaga. Kau sudah dewasa Lee Jeno. Bersikap lah sebagaimana semestinya umur mu sekarang. Jangan selalu bersikap seperti anak kecil." Tegas Mr. Lee
"Aku sudah mempunyai kekasih! Dan kau tau itu. Lalu kenapa kau masih menjodohkan ku?" Tanya Jeno. Keringat dingin membasahi seluruh tubuh nya.
"Aku tau itu. Kau memikirkan perasaan pasangan mu hm? Aku tau apa yang kau pikirkan sekarang. Kau bingung akan bicara apa pada pacar mu karna kau akan ku jodohkan dengan wanita pilihan ku bukan?" Tanya Mr. Lee santai senyuman miring tercetak jelas di wajahnya. "Terserah pada mu akan bicara apa pada pacar matre mu itu. Yang jelas minggu depan acara pertunangan mu dengan wanita yang ku pilihkan." Ucap Mr. Lee bulat.
"Terserah apa katamu. Tapi aku tetap tidak mau di jodohkan." Kata Jeno, Jeno pergi meninggalkan Donghae sendirian, dia lari menaiki tangga dan memasuki tempat yang paling nyaman menurut nya.
Donghae memijat pelipisnya, dia cukup lelah mengurus perusahaan dan lagi-lagi harus di repotkan mengurus Jeno yang selalu membuat masalah. Semenjak istri nya tiada dia yang mengurus ketiga purtanya sendirian. Sesekali rasa untuk menyudahi masa Duda nya sempat terselip di benak nya. Tapi lagi-lagi sosok Yoona yang selalu muncul di pikirannya setelah ia memikirkan rencana mencari pengganti ibu untuk ketiga anaknya.
Benar kata Mark, pribadi Jeno berubah setelah Ibunda nya tiada. Tapi lagi-lagi alasannya tetap sama Donghae tidak bisa mencari Ibu sambung untuk ketiga anak nya terutama untuk Jeno karna bayangan Yoona lah yang selalu ada di pikirannya.
"Ini yang terbaik untuk anak tengah ku. Jika aku tidak bisa mencari pengganti eomma mu Jeno. Aku akan mencari wanita pengganti yang akan menemani mu sampai akhir hayat mu. Dia wanita baik, lambat laun kau akan jatuh cinta padanya Lee Jeno, percaya lah pada perkataan Appa mu ini." Gumam Donghae sambil menatap lurus ke arah depan.
To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]NAUGHTY-LEE JENO🖇
Ficção Adolescente❝ Nyatanya menjadi anak yang nakal itu bukanlah hal yang buruk.Karna kenakalan ku, Tuhan mengutus salah satu koleksi bidadari yang cantik nan baik hati untuk menjaga dan mengawasi umat-Nya yang susah d...