Hari semakin petang, malam pun semakin larut. Namun, tampaknya salah seorang pemuda itu masih terjaga di tengah malam begini.Yah, pemuda itu adalah Devvid.
Dan saat ini Devvid tengah melangkah perlahan menuruni anak tangga rumahnya, guna tak menimbulkan suara berisik yang bisa mengganggu tidur kedua orang tuanya.
" Kau ingin kemana boy? " tanya Erik kepada anak semata wayangnya, Devvid
Bagaimana Erik tak bertanya? Kalau sekarang sudah larut malam, bahkan jam pun sudah menunjukkan pukul 12 : 30 menit. Dan seharusnya Devvid itu tidur di kamarnya, bukannya malah ingin keluyuran tak jelas.
" Mau terjun Yah " jawab Devvid yang membuat Erik tersenyum dan seakan-akan tau maksud dari putranya
" Yaudah, hati-hati yah. Semoga menang nanti. Dan satu hal, setelah selesai balapan langsung pulang. Oke? " ucap Erik yang membuat Devvid tersenyum dan menganggukkan kepalanya
" Oke Yah, Devvid janji setelah selesai Devvid langsung pulang " balasnya lalu ia bersalaman dan pergi meluncur ke arena balapnya
Yah, seperti itu lah sifat Devvid kala bersama kedua orang tuanya. Dan lain ceritanya jika ia bersama orang lain di luaran sana.
~•○•~○•~○•~
Rupanya tak butuh waktu lama untuk menuju ke arena itu. Buktinya ia kini sudah bersama dengan kawan-kawan sejalannya yang sedang bersenda gurau di pinggir arena tersebut.
" Oh ya Devv, kali ini lo lawan anak sebelah " ucapnya memberitahu
" Siapa? " tanya Devv datar kepada kawannya
" Angga " jawabnya yang membuat Devv mengangguk paham
Namun belum juga dirinya terjun ke arena balap untuk bertanding siapa yang menang, tapi sebuah suara motor lebih tepatnya puluhan motor tiba-tiba terdengar dan membuat riuh suasana.
Brum
Brum
Yah, puluhan motor itu merusak dan membuat kacau balau arena balap Devvid dan yang lain. Lalu turun lah salah satu pria yang dianggap sebagai pemimpin atau ketua nya dari puluhan pengendara motor tersebut.
Pria itu turun dari motornya dengan gaya angkuh miliknya. Sedangkan Devvid dan kawan-kawan yang melihatnya pun hanya memasang wajah remeh dengan mata malasnya.
" Devvid!! " teriaknya lalu mendekat ke arah Devvid
Teman-teman Devvid yang melihat itu pun langsung mengambil ancang-ancang dan siap membabi-buta orang sombong di depannya itu.
Dan ketika mereka berniat akan melakukan baku hantam, tapi ntah kenapa Devvid malah menyuruh mereka untuk diam di tempat.
" Lo harus membayar nyawa Adik gue bajingan!!! " lanjutnya dengan nada semurka-murkanya
Bersamaan dengan itu, Devvid menyuruh para kawan sejalannya untuk mundur dan pulang ke rumahnya masing-masing.
Awalnya mereka bingung, kenapa kawan tripleknya itu malah menyuruh mereka pulang. Tapi mau tak mau, mereka pun pulang karena itu merupakan sebuah perintah yang harus dituruti seorang anggota saat ketuanya telah memberi perintah.
" Haha.. ternyata lo itu bodoh yah. Lo nyuruh mereka kabur? Haha.. tenang gue gak akan kejar mereka, karena bagi gue kematian lo itu jauh lebih penting " ucapnya seakan-akan sedang meremehkan Devv. Namun Devv hanya memutar bola matanya malas
" Bacot! " jawabnya lalu dirinya segera menaiki motor sportnya dan pergi darisana, hm ntah apa yang ada dipikirannya hingga membuat rencana kabur seperti itu
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVVID ALCANDER
Teen FictionHanya sebuah cerita tentang seorang Devvid Alcander. " Aku Daddy mu. Ayah kandung mu Devv " " Haha.. ternyata gini yah, rasanya ngeladenin pasien RSJ yang kabur " " Devvid! " " Dah lah. Kalo gila yah sendiri aja dong, gak usah ngajak-ngajak gue buat...