Happy Reading...
•
*
*
*
•
Setelah mereka memutuskan untuk menjemput Devvid yang ada di Amerika, dan ntah mengapa di saat itu tiba-tiba mereka hilang begitu saja. Yah, Sintya dan Erik tak bisa dilacak keberadaannya. Pokoknya mereka bagai lenyap ditelan bumi.
Tak ada yang tau keberadaan mereka. Hanya satu orang lah yang tau, hm siapa lagi kalau bukan Arga. Si leader nya 'KingDevil', salah satu mafia kejam asal Amerika.
Sedangkan Devvid sekarang hanya bisa berdiam diri di kamarnya. Tak ada yang bisa ia lakukan saat ini selain diam di kamarnya yang semula. Bagaimana tidak, jika mereka tak mengizinkan Devvid keluar kamar barang sebentar pun. Empat bodyguard pun telah berdiri tegap di balik pintu kamar Devvid guna memastikan bahwa sang tuan muda kecilnya itu aman di dalam dan tak kabur sama sekali. Bukan hanya itu saja, bahkan seluruh ruangan kamar yang di tempati Devvid pun terdapat cctv. Jadi mustahil untuk nya kabur dari sana, bukan?
" Anjing! Kenapa jadi gini sih?! Dikurung! Mereka pikir gue hewan apa, pake acara dikurung gini. Dasar bajingan kurang ajar! " Dumelnya yang ntah ke berapa kali.
Arga yang sedang mengawasi CCTV dari layar laptop dan melihat raut kesal sang putra bungsu nya pun tersenyum. Sungguh, ntah mengapa hanya melihat muka kesal putranya itu bisa membuat mood nya naik dan bahkan bibirnya itu mengembangkan senyum nya.
Sama hal nya dengan Gaza yang tersenyum pula saat melihat adiknya di layar tablet miliknya itu. Sebab, menurutnya muka kesal adiknya itu dimatanya terkesan imut dan lucu. Hingga dirinya tak sabar bermain bahkan menghukum adik kecil nya yang nakal dan susah diatur itu.
" Awas aja, kalau gue udah keluar dari sini. Huh, gue pastiin mereka tinggal nama! " Lanjutnya yang membuat Gaza tertawa kecil dan Arga semakin melebarkan senyumnya.
" Gue bakal bawa pasukan dan bantai lo pada habis-habisan, inget itu!!! " Murkanya.
" Kau yakin ingin membantai kami, baby? " Suara datar pun tiba-tiba menyeruak, membuat Devvid tak melanjutkan acara teriak-teriaknya.
Yah, kini Gaza sudah ada di dalam. Sebab dirinya tak tahan melihat sang adik yang koar-koar tak jelas, dan jadilah dirinya memilih untuk menghampiri adik tercintanya itu.
Devvid menatap tajam pemuda tampan di depannya, tapi yang ditatap hanya memasang wajah datarnya saja. Ah, tau lah Devvid harus gimana kalo lagi ngadepin manusia di depannya itu. Maklum si dia kan orang aneh yang sakit jiwa, pikir Devvid.
" Yakin lah, masa kagak. Emang lo siapa ha?! Orang aneh aja bangga! Cih, dasar anjing! " Ketus Devvid.
Gaza yang mendengar jawaban dari sang adik pun tersenyum, " Hm, begitu kah baby? " Balasnya yang membuat Devvid bangkit dari kasur dan menghampiri Gaza yang tengah menyender di dinding dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Beuh, pokonya gaya santai Gaza namun terkesan sangat cool dan kharismatik.
" Bangsat! Jangan pernah mancing emosi gue, anjing! " Ujarnya marah, tapi lagi-lagi Gaza malah mengembangkan senyumnya.
Cukup. Jika Gaza membalas bagaikan orang bodoh, Devvid pun tak kuasa menahan amarahnya dan akan menghajar Gaza habis-habisan. Camkan itu, marah Devvid.
" Abang tanya sekali lagi kepada mu baby. Apakah kamu yakin, akan membantai kami. Sang ketua 'KingDevil' dan 'Dark Lion'. Hm, benar-benar yakin, baby? " Devvid terdiam dan membolakan matanya kala Gaza menyebutkan dua nama mafia kejam yang berkuasa di Amerika itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVVID ALCANDER
Teen FictionHanya sebuah cerita tentang seorang Devvid Alcander. " Aku Daddy mu. Ayah kandung mu Devv " " Haha.. ternyata gini yah, rasanya ngeladenin pasien RSJ yang kabur " " Devvid! " " Dah lah. Kalo gila yah sendiri aja dong, gak usah ngajak-ngajak gue buat...