; 18

577 76 25
                                    

"Hari ini permainan terakhir dan besok pulang ke Hyogo" ujar Satomi sembari meregangkan badannya di gym. Walaupun hari ini terakhir pelatihan musim panas di Itachiyama, mereka tetap latihan sampai nanti jam 12 siang. Setelah makan siang mereka akan pulang ke Hyogo dan melakukan aktifitas klub dengan normal.

"Walaupun hari terakhir kalian tetap harus maksimal bermain ya, dan juga apa kalian sudah membereskan barang barang kalian?" tanya Satomi kepada teman temannya. Dipastikan kelas 3 sudah membereskan barang milik mereka. Hanya beberapa dari mereka yang belum, seperti Atsumu dan Suna "Pastikan sebelum makan siang kalian sudah membereskannya, jyaa ayo kita mulai pemanasan dulu" ujar Satomi menyuruh teman temannya

"hai hai tidak perlu begitu Sato-chan" ujar Atsumu. Mereka memang cukup kelelahan setelah festival tadi malam dan Suna dari tadi hanya melihat manager mereka terus. Satomi memang dari tadi tersenyum tipis walaupun tidak terlihat jelas. "Apa hanya aku, atau Satomi memang tersenyum dari tadi?" tanya Suna melihat Satomi. Atsumu, Osamu dan Ginjima menoleh kearah Suna.

"Mungkin hanya perasaan mu, Suna. Ayo kita pemanasan dulu" ujar Osamu. Suna lalu mengalihkan pandangannya dari Satomi dan memulai pemanasan. Jadwal hari ini masing masing tim akan mendapatkan 2 set bermain dengan tim yang berbeda. "Permainan terakhir minggu ini, kita sudah membahas lawan kita tadi malam lakukan dengan baik" ujar Pelatih Kurosu. "ossu" tim Inarizaki merespon kepada pelatih. Mereka berjalan memasuki lapangan dan mengambil posisi.

Tapi mata Suna lagi lagi melirik manager mereka, yang nampaknya asik "nge genit dengan manager Itachiyama...?" Suna kebingungan melihat interaksi kedua manager. Suna terlalu fokus kepada 2 gadis tersebut sampai perlu di panggil Aran beberapa kali "Suna, ayo fokus" ujar Aran. Suna menangguk dan kembali fokus kepada permainan. Anehnya, Suna malah gagal menghadang beberapa spike dan membuat tim Inarizaki kecolongan angka. Sampai sampai pelatih meminta time out 

"Suna, ada apa dengan permainan mu hari ini? Dari tadi nampaknya kau tidak fokus" Pelatih bertanya kepada Suna. Suna sembari melihat botolnya dan meminta maaf "Sumimasen aku terlalu banyak melamun sepertinya" ujar Suna. Tapi lagi lagi, Suna curi pandang kepada managernya. Tapi nampaknya bukan hanya dirinya yang curi pandang. Dari tim sebelah, Sakusa juga nampaknya curi pandang kepada manager Itachiyama, Yua.

"sebenarnya ada apa diantara Satomi dan manager Itachiyama" pikiran itu terus terus berada di kepala Suna sampai makan siang. Beruntung saja tadi mereka memenangkan 1 set "Suna, lu kenapa sih? kayaknya dari tadi bengong terus" tanya Atsumu, Suna hanya mengangkat bahu nya "ada satu hal yang terpikirkan terus di kepalaku" ujar Suna sembari bersender di dinding gym 

"Oi" suara lain memecah percakapan kelas 2 Inarizaki "Oh, Sakusa?" Ginjima menguman "Suna, aku ingin bicara dengan mu secara privat" ujar Sakusa. Mereka langsung kebingungan "Ah, baiklah" Suna berdiri dari duduknya dan mengikuti permintaan Sakusa. Mereka berjalan keluar gym dan berjalan menuju belakang gym "ini soal manager kita, kau menyadarinya kan?" ujar Sakusa sembari menjaga jarak antaranya dan Suna "Ya memang aku menyadarinya tapi, aku tidak tau apa yang terjadi antara mereka. Sedari tadi interaksi mereka hari ini cukup terbilang aneh?" ujar Suna

Mereka terdiam "kita lihat saja sampai pulang nanti" ujar Sakusa, Suna menangguk dan kembali ke tim masing masing "kalian membicarakan apa tadi?" tanya Atsumu "membicarakan sesuatu" ujar Suna lalu membereskan barangnya dan berjalan kembali kekamarnya "Oi, jangan bikin orang kepo!" ujar Atsumu. 

Dan saat di makan siang, Suna dan Sakusa setuju untuk tetap curi curi pandang kepada manager mereka di dapur. Hawa tidak enak saat Sakusa melihat Yua dekat dekat dengan Satomi, sedangkan Suna hanya diam memperhatikan mereka. Sakusa mengode ke Suna agar tetap memperhatikan mereka, Suna mengacungkan jempolnya

Our Manager! [Inarizaki ver] || Hold for a whileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang