PROLOG

155 35 24
                                    

H A P P Y R E A D I N G

***

Bugh.

Terdengar suara dari luar kelas, tepatnya ditengah lapangan.

"Lo apaan hah?!" sargas seorang cowo kepada orang di hadapannya.

"Lo yang apa apaan?!" bantah cowo tersebut. "Maksud lo apaan bilang begitu ke adek gue?" lanjut cowo tersebut.

Belum sempat cowo tersebut menjawab, seorang guru menghampiri kedua cowo tersebut, "Kalian ini bisa gak sih sehari tidak bikin kehebohan disekolah ini?!" ujar pak Edy, selaku guru BK SMA Alexander.

"Udah, sebaiknya kita selesaikan diruang BK saja pak, supaya tidak bikin keributan lagi" ucap guru perempuan, bu Zahra selaku guru agama yang kebetulan lewat di lapangan.

"Baik, kalian berdua ikut bapak ke ruang BK!" perintah pak Edy.

"DAN UNTUK KALIAN SEMUA BUBAR! SUDAH MEMASUKI JAM KE 5! TIDAK ADA YANG KELUAR KELAS!" bentak pak Edy untuk para siswa yang menyaksikan adegan baku hantam tersebut.

-------

"Masuk!"

Kedua cowo tersebut masuk keruang BK dengan menahan emosi masing masing.

"Sekarang jelaskan kepada saya kenapa kalian berantem untuk kesekian kalinya?" tanya pak Edy.

Hening.

BRAKK.

"Saya tanya kepada kalian! Cepet jawab! Zaheen! Gibran!" murka pak Edy.

"Saya cuma nonjok dia pak" ucap Gibran dengan santainya.

Terdengar hembusan nafas pasrah yang berasal dari pak Edy. "Baiklah saya sudah capek ngurusi kalian."

"Capek ya tidur lah pak, ngapain repot repot ngurusin saya." dengan santainya Zaheen berucap seperti itu ke pak Edy.

"CUKUP! Sekarang kalian keluar, sebelum masuk ke kelas, kalian wajib hukumnya untuk membersihkan toilet dan taman belakang sekolah!" perintah pak Edy yang terdengar menahan emosi.

"Tapi pak--" belum sempat Gibran membantah, pak Edy dengan cepat menyela,

"CEPAT KERJAKAN!"

Dengan gerakan cepat dua cowok tersebut keluar dari ruang BK dengan saling melempar kan tatapan tajam khas mereka.

"Lo mau kemana?" tanya Gibran.

"Kaga kemana mana elah."

Gibran tidak menjawab, dia melanjutkan menyapu taman belakang.

"Oh ya gue tadi cuma gasengaja nyenggol adek lo." jelas Zaheen.

"Apaan cuma nyenggol, sampe dia jatoh kek gitu." bantah Gibran.

"Yee dianya aja yang lebay," kekeh Zaheen, "Ya terserah lo aja deh gue males debat." lanjut Zaheen pasrah.

"Ye." ucap Gibran mengiyakan.

Setelah 30 menit mereka berdua membersihkan taman belakang, mereka langsung kabur ke kantin. Pada waktu mereka lari ke kantin, ditengah perjalanan mereka ketemu bapak Edy tercinta.

"HEY KALIAN MAU KABUR YA?!" teriak pak Edy.

"YA PAK!" ucap mereka serempak.

"HEH! DASAR BERHENTI!" ucap pak Edy sambil berlari mengejar mereka.

-------

Dilain tempat,

"Ini si monyet kemana sih, udah mau sejam juga." ucap Geovan kepada temannya.

ZAHEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang