04.Guru BK baru

185 38 144
                                    

"panggil om aja deh." Maudy mengerucutkan bibirnya.

Hanya soal itu saja bisa membuat mereka berdebat tiada henti.

"Hmmm" Yuta hanya pasrah, ia tak habis fikir bagaimana bisa ia mendapatkan murid yang keras kepala dan sangat minim sopan santun seperti Maudy Arshanda.

Yuta berhasil meredakan perdebatan ini, hingga merubah keadaan menjadi hening ibaratkan seperti ada Poc*ng yang sedang lewat.

Kini keduanya tengah fokus memainkan ponsel, tidak ada percakapan diantara mereka. Hingga akhirnya Maudy geram dengan kecanggungan ini.

"Di makan om kuenya," tawar Maudy sembari memindahkan toples kue itu kehadapan Yuta.

"Makasih, saya lagi diet." sambung Yuta dingin.

"Ga usah bohong ya...saya tahu om dari tadi ngelirik toples kue terus!!"

Yuta langsung menatap Maudy tajam.

"Tau apa kamu anak kecil?" protes nya yang seolah-olah sudah tertangkap basah.

Tak lama kemudian, Yuta melirik kesana kemari lalu menatap gadis yang tengah bermain ponsel. Mendapati Maudy yang sepertinya lengah karena hanya terfokus kepada ponsel. Yuta yang sedari tadi sudah tergiur dengan hidangan di hadapannya, ia langsung menjalankan satu persatu jemarinya secara perlahan lalu membuka tutup toples dan mengambil salah satu dari kue tersebut.

Berhubung Maudy tidak menyadarinya, Yuta dengan cepat memasuki kue itu ke dalam mulutnya, kemudian melanjuti pengetikan yang ia ketik di keyboard ponselnya.

Sebenarnya Maudy tahu, hanya saja ia diam dan pura-pura tidak tahu. Biarkan aja malaikat maut yang melihat dan mengetahui gerak gerik Yuta.

"Uhuk uhuk!"

"Awas gejala corona," ucap Yuta yang mengetahui bahwa Maudy hanya berpura-pura batuk.

"Biarin nanti aku tularin virusnya ke orang yang pura-pura gak mau ditawari kue padahal diem-diem_" sindiran sekaligus cibiran Maudy membuat tutor tampan itu memasang muka masam nya.

Yuta tahu yang Maudy maksud itu dirinya. Masa bodo dengan itu, Yuta pun kembali fokus kepada ponselnya. Ia tidak ingin meladeni gadis dibawah umur seperti Maudy, apalagi sampai berdebat karena hal yang tidak penting seperti tadi.


"Mau kemana buru-buru?" tanya Maudy ketika melihat Yuta merogoh kunci mobilnya dari dalam saku celana milik pria itu.

"Gak kerasa sudah larut malam, saya harus pulang terimakasih untuk semuanya jangan lupa salamin ke mama." Yuta memakai jaket abu-abunya dan bergegas keluar dari pintu berwarna putih itu.

Belum saja Maudy membalas pamitannya, Yuta sudah pergi keluar menuju garasi dan melajukan mobilnya.

"MATI-MATI DI JALAN!!!!!" Maudy berteriak dengan sangat kuat, untung saja mobil pria itu sudah menjauhi pekarangan rumahnya.

✳️✳️✳️

Hari ini hari Senin, seperti biasanya sekolah ini mengadakan kegiatan upacara bendera.

Tak seperti biasanya pula Maudy datang lebih awal, apalagi hadir di upacara bendera seperti sekarang. Biasanya ia datang saat upacara telah usai, setelah itu guru BK langsung memberikan hadiah sepesial kepadanya berupa lari memutari lapangan.

"Tumbenan lo dateng pagi." Jungwoo menyenggol sikut Maudy menggunakan sikutnya.

"Sstt diem Pak Sehun dari tadi ngeliatin barisan kita terus," bisik Maudy sembari melirik pria yang ia maksud.

MAUDY WITH HANDSOME TUTOR [ YUTA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang