| 𝐑𝐞𝐟𝐥𝐞𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧 - 𝟏 |

1.1K 263 205
                                    


Budayakan vote dan berbijaksanalah dalam berkomentar karena story ini mengandung unsur kekerasan!












※Author's POV

Semua peserta nampak lemas dan sangat kaget kerena melihat secara langsung kejadian tersebut. 


Dr. Raven Schwann tidak main-main dengan ucapannya. Semua terbukti dengan apa yang terjadi saat ini pada Mina. 


Semuanya terdiam dan benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah ini.


Layar monitor pun berganti menunjukkan ruangan merah seluruh peserta dikurangi ruangan milik Mina, sehingga hanya ada delapan ruangan yang muncul di monitor.


"Mina seriusan mati?" tanya Momo dengan lugunya.


Tak ada yang menjawab karena semuanya terhenyuk kaget.


"Hiks..." air mata Sana mengalir dengan derasnya, ia tak bisa menerima kenyataan ini.


Nayeon menggeleng-gelengkan kepalanya, perasaannya bercampur aduk antara sedih dan takut, jikalau tiba gilirannya.


"Ini gila! Kau benar-benar psikopat gila, Black sialan! Kau benar-benar mengambil nyawa seseorang!" maki Dahyun dengan penuh emosi.


"Ck! Ayolah lepaskan kami, dasar permainan sinting!" teriak Jihyo pada kamera yang menyorotnya dari sudut ruangan miliknya.


"Haish, benar-benar merepotkan." keluh Jeongyeon tak bersemangat.


Saat semua peserta mulai melayangkan protesnya satu-persatu pada Dr. Black, tiba-tiba saja ada yang tertawa dengan kerasnya.


"HAHAHAHAHA!"


Semuanya tiba-tiba berhenti bicara, lalu menatap aneh salah satu peserta yang tertawa begitu kerasnya sampai terpingkal-pingkal.


"Dia pasti udah gak waras." komentar Nayeon.


"Iya, mana masih muda lagi." timpal Jeongyeon.


"Tzuyu! Kau pikir ini lucu? Salah satu peserta telah mati, mati Tzu! Kita gak tau siapa selanjutnya?!" tegur Dahyun kemudian.

𝐓𝐇𝐄 𝐑𝐞𝐝𝐑𝐮𝐌 - 𝐓𝐰𝐢𝐜𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang