| 𝐑𝐚𝐯𝐞𝐧❜𝐬 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 - 𝟐 |

242 34 49
                                    


Budayakan vote dan berbijaksanalah dalam berkomentar karena story ini mengandung unsur kekerasan!












※Author's POV

"Sial!" decih Jihyo. Raven selangkah lebih maju dari dirinya lagi.


Helaan nafas sontak keluar dari ketiga peserta lainnya. Bahkan Jeongyeon sudah menutup wajahnya sembari terkekeh kecil.


"Hah~~ bangunkan aku kalau dia sudah mati." Ujar Jeongyeon menyudahi kekehannya.


"Tuan Jeongyeon, tolong jaga ucapanmu." Tegur Chaeyoung.


Jeongyeon hanya mengangkat kedua bahunya acuh. Toh cepat atau lambat, wanita berperawakan preman itu akan mati. Siapa suruh mengabaikan saran-saran dari mereka.


"Tapi, memang benar kalau Jihyo sudah terjebak."


Chaeyoung mengerutkan dahinya ketika suara Dahyun terdengar. Baru kali ini gadis pucat itu memihak Jeongyeon, sepertinya batas kesabarannya sudah habis.


Namun, wajar saja jika Dahyun mengacuhkan Jihyo. Lihatlah, bahkan gadis bermata besar itu sudah menggumam tidak jelas. Benar-benar mengacuhkan keberadaan mereka yang setidaknya masih bisa membantu lewat saran.


"Sial, si gagak itu menguasai kemistisan?! Pasti ia menyuruh hantu burung gagak tadi untuk menutup pintu ini." Marah Jihyo sembari menendang satu-satunya jalan keluar.


"Lihatlah, orang bodoh berbicara" Sela Dahyun mengejek Jihyo.


"Ada magnet pada pintu, maka dari itu mereka tertutup karena tarikan magnet." Jelas Chaeyoung cepat ketika melihat bibir Jihyo yang terbuka ingin melontarkan teriakan.


Jihyo berdecak sebal, beberapa kali ia mencoba untuk menendang dan mendobrak lapisan kaca pintu. Namun hasilnya tetap sama, pintu itu terkunci begitu kuat.


Dikarenakan ruangan begitu sempit, ia hanya bisa mundur sekitar dua langkah.


Bersiap mengambil ancang-ancang, Jihyo menendang pintu itu begitu kuat hingga berbunyi nyaring.


"Buset! Pake kekuatan dalem tuh?" Cibir Jeongyeon kaget mendengar suara tendangan Jihyo.

𝐓𝐇𝐄 𝐑𝐞𝐝𝐑𝐮𝐌 - 𝐓𝐰𝐢𝐜𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang