| 𝐇𝐢𝐝𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐒𝐞𝐞𝐤 - 𝟏 |

260 42 71
                                    


Budayakan vote, follow, dan berbijaksanalah dalam berkomentar karena story ini mengandung unsur kekerasan!












※Author's POV

"Wah, anakmu jenius sekali!"


"Iya, gak nyangka ya, Jeongyeon bisa ranking satu di sekolah."


"Haha iya-ya? Padahal dia selalu bermain jika di rumah, tak kusangka ia bisa meraih peringkat pertama di sekolah. Kamu benar-benar jenius anakku, Jeongyeon."


Pujian-pujian itu yang seringkali ia dapat semasa sekolah dahulu. Ya benar, Yoo Jeongyeon si anak jenius yang tidak perlu berusaha untuk menghafal puluhan buku berisi rumus dan teori. Cukup mendengar apa yang diajarkan, ia akan langsung mengerti.


Hal itu, yang membuat dirinya memandang remeh orang-orang di sekitarnya. Baginya, mereka hanya anak-anak bodoh yang membuang waktu dan energi demi mendapat nilai yang bahkan tak mampu menyainginya sama sekali. 


Jeongyeon merasa kasihan, karena jika anak jenius sepertinya berusaha untuk belajar, lalu bagaimana dengan nasib anak-anak bodoh itu? Mereka jadi tak punya kesempatan sama sekali dong untuk mengejarnya? Begitu pikirnya saat itu.


Waktu terus berlalu, Yoo Jeongyeon semakin beranjak dewasa. Dengan sifatnya yang semakin mengakar, ia tak menyangka orang-orang yang selama ini ia anggap bodoh sudah jauh berkembang. Tentu saja karena Jeongyeon sekarang sudah menginjak SMA di Sekolah terbaik Korea Selatan. Dengan begitu, tak heran jika banyak orang-orang jenius seperti dirinya.


Nilai-nilai yang semakin memburuk membuat Ayah yang selalu membanggakannya, murka. Berulang kali ia diberi nasihat, namun tak ada yang kunjung masuk ke telinganya. Ia sudah terlena dengan sifat buruk yang telah menggerogotinya.


Sampai pada saat ia terdesak, barulah ia melakukan hal paling culas yang biasa dilakukan seorang murid untuk mendongkrak nilainya. 


Ya itulah Jeongyeon, ia lebih memilih mencari jalan pintas ketimbang berusaha merubah sifat buruknya tersebut.


Dikala ayahnya sudah muak dengan semua perilaku buruk anak semata wayangnya, ia harus menerima kenyataan bahwa dirinya tak akan lama lagi hidup.


Hubungan yang buruk diantara keduanya, membuat Jeongyeon seolah menutup mata akan penyakit yang dilanda Ayahnya. Ia tak perduli bahkan menjenguk pun tidak. 

𝐓𝐇𝐄 𝐑𝐞𝐝𝐑𝐮𝐌 - 𝐓𝐰𝐢𝐜𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang