1st ExChap : Suara dari Olin

2K 74 10
                                    


***

"Once you stop looking for what you want, you will find what you need."


***

Olin's POV

Empat tahun berlalu sejak aku angkat kaki dari Jakarta, ibukota negara Indonesia, yang menjadi kota paling favoritku dari negara itu. Padahal ada Bali yang disebut surganya Indonesia, ada Bandung, ada Sulawesi, dan kota-kota lain dengan segala keindahannya. Tapi Jakarta masih tetap akan jadi favoritku. Sudah tau alasannya mengapa, kan? Jadi aku tak perlu menjelaskan ulang.

Empat tahun lalu, aku sengaja pamit dari Kota itu, untuk menuju ke negara asal--Inggris. Tapi aku tak melakukannya. Padahal orang tua ku beberapa kali menanyakan perihal kapan aku pulang, kapan aku memilih bekerja di London, dan kapan aku menetap disana saja bersama mereka. Dan lagi-lagi, aku menolak tawaran dan permintaan mereka. Hanya untuk menetap lebih lama di negara asal ibuku--Indonesia--meskipun ibu sudah ikut ayah ke Inggris. Aku tak tahu mengapa kakiku berat untuk meninggalkan negara ini. Tapi mengingat kisah empat tahun ku dengan wanita disini, harusnya sudah paham kan?

Pulau Dewata yang menjadi destinasi ku setelah Jakarta. Setelah dipikir-pikir, Bali dengan sejumlah kecantikan dan keindahannya memang tak bisa aku tolak. Maka aku menuju ke pulau ini empat tahun yang lalu, setelah pergi dari Jakarta, dan setelah sempat aku pulang ke London selama beberapa minggu.

Berbekal pengalaman dan riwayat pendidikan yang mentereng, aku bisa mendapat pekerjaan dengan mudah disini. Oh, aku tidak sombong, hanya berbicara apa adanya. Karena memang bahkan aku hanya perlu mengontak kolega perusahaan Winata, dan mereka dengan mudah memberiku pekerjaan.

Tak lagi menjadi Personal Assistant, kini posisiku sebagai General Manager hotel dan resor dari Perusahaan Properti terkemuka di Bali. Perusahaan ini memang tidak seterkenal perusahaan Brata yang memiliki lini bisnis di hampir seluruh bagian Indonesia, tetapi bisa dibilang, perusahaan tempat ku bekerja lah yang menjadi market-leader dalam hal jual-beli-sewa properti di Bali. Yup, betul, kantor pusat perusahaan properti ini ada di Bali. Dan aku, ditunjuk menjadi General Manager setelah tiga tahun menjadi Head of Public Relation dan Head of Marketing.

Itu semua berkat kemampuan ku meningkatkan pendapatan perusahaan melalui peningkatan jumlah pengunjung dan customer hotel dan resor. Dan tentu saja berkat kerja keras ku selama masa-masa patah hati terjadi. Astaga, rasanya buruk sekali kalau kalian tahu. Memang betul ya kata orang, patah hati bisa membuat orang menjadi lebih baik.

Bercerita tentang patah hati, Thanks God, aku bisa bilang aku sudah pulih sekarang. Paling tidak selama satu tahun terakhir, setelah seseorang baru  berhasil mengalihkan duniaku putri keluarga Winata itu.

Namun sepertinya sore ini, hal yang sama tak berlaku. Langit sore sedang mendung, tanda hujan akan turun. Aku sedang sendiri, di kamar, meringkuk di dalam selimut seharian setelah full satu minggu belakangan sibuk mengurusi rencana perluasan segmen bisnis perusahaan. Sebut saja, hari ini adalah hari kemalasan, karena aku mendapat libur hanya untuk tiduran seharian.

Kondisi kamar yang redup tanpa lampu, korden terbuka tetapi langit mulai gelap seiring mendung datang, dan hanya cahaya ponsel yang menerangiku sekarang. Sedari siang tadi, setelah bangun tidur, aku hanya asik bermain ponsel, berselancar di sosial media menggunakan akun palsuku, sehingga aku bebas menyukai dan berkomentar pada konten yang aku suka tanpa khawatir orang lain akan mengetahui bahwa itu diriku.

"Once you stop looking for what you want, you will find what you need"

Itu sederet quotes yang aku baca dalam sebuah cuitan seseorang di platform berlogo burung biru. Ya, betul, traveloka.

Tidak tidak, aku bercanda. Maksudnya cuitan dari Twitter. Darimana kita bisa menemukan cuitan random seseorang kalau bukan dari sana? Mulai dari quotes mengandung humor, sindiran, sarkas, gombalan, kasmaran, patah hati pasca putus cinta, hingga ujaran kebencian. Ada banyak disana. Dan entah karena apa, cuitan barusan lewat dalam explore Twitter ku. Padahal tak biasanya aku membuka konten-konten patah hati begitu.

Tak mau ambil pusing, aku lantas kembali berselancar di platform itu. Terdapat unggahan fancam seseorang setelah menonton konser. Karena tertarik, jadilah ku buka.

Parts of me were made by you
And planets keep their distance too
The moon's got a grip on the sea
And you're gonna live forever in me
I guarantee, it's your destiny

Oh, pantas saja aku tertarik, karena di dalam video itu, tampak John Mayer sedang memainkan pianonya. Video berdurasi kurang dari semenit itu sukses membuat ku tertahan selama bermenit-menit. Video tadi aku putar berkali-kali, hingga tak terasa, rasa Dejavu menghampiri.

____________

(Chapter ini akan dikirim melalui Email sebagai bonus pendukung Trakteer selama Oktober 2022-Januari 2023)


(Isi Chapter tidak diupload full di Wattpad/Trakteer/platform lain.)

(Chapter akan dijadikan satu di PDF. Info lebih lengkap ada di next part)

_______

Nanti, cek email kalian masing-masing ya. Saya kirim dalam seminggu ke depan. I'll give all of the extra chapter (total ada 4 ExChap) untuk yang support semua chapter yg ada di Trakteer. Kalau kalian tidak mendapat 4 extra chapter, artinya kalian tidak tercatat sebagai supporter part 15-30 full ya, mungkin hanya sebagian.

Kalau kalian merasa udah pernah partisipasi di trakteer selama Oktober 2022 - Januari 2023 tapi belum saya kirim chapter ini, just fill the gform to confirm that u have participated. also send me the screen capture as the proof.

Link : (https://bit.ly/ClaimPDFRenjana).
Bisa juga dilihat di bio wattpad saya.

Once more, thank you! See u on the next story! Happy weekend!

Renjana [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang