[nc] atsui shin'nen

5.8K 380 173
                                    

canonverse

2021/02/22

.

.

.

Tiada angin tiada hujan, Gojo Satoru mengajak seluruh murid kelas satu berjalan-jalan di festival tahun baru. Tapi Megumi yakin ini hanya satu dari alibi sang guru agar bisa terlihat keren di mata sang murid. Pada akhirnya pria rambut putih itu hanya akan pergi seorang diri, mengadu peruntungan dalam memilih isi fukubukuro.

Nobara juga tidak jauh berbeda. Gadis itu kini sudah meninggalkan mereka. Ia berdiri di depan jejeran topeng tahun baru dengan ekspresi antusias. Sejak awal rencana jalan-jalan, ia yang paling repot karena merasa harus tampil sempurna. Megumi sebenarnya sudah berkata bahwa pakaian hangat saja cukup. Tapi Nobara memilih abai saja.

Tinggal tersisa Itadori Yuuji. Lelaki rambut merah muda itu masih setia berjalan di sebelahnya--tanpa tanda garis hitam di wajah. Megumi sedikit bersyukur ia tidak perlu bertemu dengan kutukan itu. Ryomen Sukuna memang terkenal menyeramkan, begitupun bagi Megumi. Tapi ada hal lain lebih membuatnya merasa terbebani karena Sukuna.

"Fushiguro, kau mau makan sesuatu?" celetuk Yuuji.

Sebelum menyahut, lelaki rambut legam itu berdehem singkat. "Boleh," katanya menjawab pertanyaan sang wadah Sukuna.

"Ayo," seru Yuuji seraya menarik tangan Megumi. Yang digenggam menurut, berusaha mengikuti langkah cepat dan antusias temannya itu.

Entah Yuuji ingin membawanya ke mana. Nafsu makan anak itu cukup besar, jadi Megumi yakin kedua matanya sedang berbinar-binar sekarang.

"Soba? Mochi? Takoyaki? Apa yang harus kumakan?" gumam Yuuji sembari mengusap dagu. Mereka berhenti di pinggir jalan, di sekitar stand-stand penjual makanan.

"Semua juga tidak apa-apa asalkan perutmu kuat," celetuk Megumi tanpa pikir panjang.

Lelaki rambut merah muda itu menepuk tangannya sendiri, tanda bahwa ia sudah membulatkan keputusan. "Kebetulan aku juga sudah menabung sebelum hari ini tiba. Fushiguro, kau harus menemaniki mencoba setiap makanan di festival."

"Tapi aku tidak akan makan," tegas Megumi ketika Yuuji sudah menarik tangannya lagi untuk menghampiri stand takoyaki, "aku hanya menemanimu saja."

"Oke, Fushiguro. Kau bisa menyaksikan seberapa banyak aku akan makan."

Ucapan bersemangat Yuuji hanya bertahan setelah dua porsi takoyaki dan tiga mangkuk soba. Ia belum sempat bertemu mochi yang kenyal dengan isian gurih. Ekspresi lelaki itu benar-benar kecut. Di dompetnya masih ada uang, namun ia tak bisa menghabiskan karena terlalu kenyang.

"Fushiguro, aku menyerah," sebut Yuuji pelan. Ia berjalan sembari memegangi perutnya. Pasti rasanya sangat penuh. "Aku ingin segera berbaring di ranjang asrama," keluh si rambut merah muda kemudian bersandar pada dinding stand.

"Kau ingin tidur? Tidurlah. Aku akan meminjamkan tenagaku selama kau istirahat."

"Benarkah?" Barusan itu suara Sukuna dari dalam tubuh dan Yuuji menyahut dengan polosnya.

"Tentu saja. Nikmati tidur nyenyakmu. Aku tidak akan melakukan hal aneh pada tubuh ini," imbuh sang kutukan.

[~] Possessed. | sukufushiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang