sukuna no kareshi 101

1.7K 170 54
                                    

#skfsweek2021

Day 7: "Make me fall for you, Fushiguro Megumi!"

2021/04/29

.

.

.

Butuh keberanian yang amat besar untuk mengungkapkan perasaan yang telah lama dipendam. Apalagi untuk seseorang sepemalu Fushiguro Megumi. Tidak ada yang menyangka bila lelaki penghuni tetap perpustakaan di jam istirahat ini sudah memiliki seorang pujaan hati.

Selain untuk membaca buku, ia selalu duduk di kursi dekat pintu untuk mencuri pandang pada seseorang bernama Ryomen Sukuna--yang selalu lewat setiap akan pergi ke aula olahraga. Tapi Megumi tidak berani melakukan apapun. Ia tidak berani untuk melangkah lebih jauh dan mendekati kakak kelasnya itu. Ada rasa rendah diri yang selalu membayangi pikiran setiap Megumi ingin melakukannya.

Sampai kedua teman sejak kecilnya menatap prihatin. Nobara dan Yuuji menahan Megumi di kelas, melarangnya pergi ke perpustakaan khusus untuk hari ini.

"Fushiguro, kau yakin tidak ingin mengungkapkan perasaanmu?" tanya gadis berambut sebahu penasaran. Ia menopang dagu di bangku belakang Megumi.

Yuuji duduk di bangku seberang, menghadap teman pemalunya. Sesekali mengangguk-angguk agar dianggap ikut dalam pembicaraan. "Benar, Fushiguro. Kau tidak boleh hanya diam di perpustakaan."

Megumi hanya diam selama kedua temannya itu bertingkah seolah sedang menginterogasi penjahat.

"Kau tahu siapa orang yang kau suka? Kapten tim basket, idola satu sekolah, Ryomen Sukuna. Kalau kau tidak bertindak sekarang, Ryomen-san akan diambil orang," bentak Nobara sambil memukul meja. Beberapa murid di kelas itu sampai menoleh ke arah mereka karena terkejut.

"Maaf," cicit Nobara lalu kembali tenang.

"Fushiguro, maksudku cepat katakan perasaanmu. Jangan pedulikan rasa malu jika kau ingin memiliki kekasih seperti Ryomen Sukuna."

Megumi masih terdiam. Ia menatap Yuuji dan Nobara bergantian. Ragu. Benar-benar ragu.

"Apa akan baik-baik saja bila aku menyatakan perasaan padanya?"

Nobara menepuk dahi, gemas dengan sifat pemalu Megumi yang mulai kambuh. "Tentu saja bukan masalah. Lagipula Ryomen belum punya pacar."

"Kita berdua akan membantumu," cetus Yuuji.

"Benar. Nanti sore, setelah latihan basket selesai, nyatakan perasaanmu," timpal Nobara.

Seketika, sepasang manik kebiruan membulat sempurna. Terkejut dengan jadwal yang diputuskan Kugisaki Nobara.

"Apa? Kapan lagi kau mau melakukannya? Aku sudah lelah memergokimu menunggu Ryomen Sukuna lewat di depan perpustakaan."

.

.

.

Sore ini, Nobara dan Yuuji benar-benar menyeret Megumi ke aula olahraga. Tidak lupa membekali lelaki pemalu itu dengan sebotol minuman pengganti ion dan sticky note yang sudah berisi pesan penyemangat.

Kedua lutut Megumi benar-benar gemetar ketika harus berdiri di sisi pintu aula. Di dalam sana, anggota klub basket sedang saling bercengkrama. Mungkin saja latihan mereka sudah selesai. Megumi mengelus dadanya sendiri, berulang kali menggumamkan kata-kata penenang.

"Tidak apa-apa," sebut lelaki itu, "aku tidak akan mati hanya karena memberikan minuman pada kakak kelas."

Beberapa detik kemudian Megumi bergumam lagi, "Tapi aku mungkin saja mati kalau harus mengungkapkan perasaan pada--,"

[~] Possessed. | sukufushiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang