[nc] utsukushi namida

2K 161 32
                                    

#skfsweek2021
Day 6: Mafia/Yakuza AU;
Non-Con/Mind Break

2021/04/28

[ warn!rape, intercourse with stranger, dan jelas-jelas nsfr :") ]

.

.

.

Penyamaran di sebuah pesta klub bukanlah hal asing bagi seorang detektif. Namun untuk anak magang seperti Fushiguro Megumi, ini terlalu dini. Tugasnya adalah mendapatkan bukti apapun mengenai pengedar kokain.

Saat ini, menepis rasa cemas, Megumi berkeliling klub sebagai pelayan pengantar minuman. Manik legamnya awas memperhatikan setiap wajah di dalam sana. Dengan hati-hati, jemari menaruh segelas margarita di depan seorang tuan.

Ada banyak sekali pria berpakaian jas formal. Banyak pula penjaga berkacamata hitam yang  berdiri mengitari mereka. Megumi dapat menyimpulkan bahwa malam ini para mafia sedang berpesta.

Lelaki itu berulang kali masuk dan keluar ruang VIP, menaruh minuman di meja dan pergi. Sejauh ini, matanya belum menangkap gerak-gerik mencurigakan. Bahkan hingga tengah malam tiba.

"Apa pekerjaanmu sudah selesai?" celetuk seseorang dengan seragam pelayan lainnya.

"Bisa bantu aku? Tolong antarkan minuman ini ke ruangan di ujung sana," ucap rekan kerjanya sambil menunjuk pintu berwarna hitam. Dari kaca buram, Megumi bisa melihat merah warna lampu.

"Mereka tampak menakutkan. Tapi kau kelihatan sangat santai ketika mengantar pesanan lain. Aku tidak berani mendekat. Tolong aku, Fushiguro-san," mohon lelaki itu sambil menyikut lengan Megumi.

Yang dimintai tolong mendengus pelan. Ia tidak menolak permohonan sang rekan kerja. Malahan cukup merasa beruntung karena mendapat target baru untuk diselidiki. Megumi mengangguk, mengiyakan permintaan lelaki itu dengan ekspresi datar.

"Baik," sahut Megumi seraya mengambil alih nampan. Dengan cepat ia berjalan ke ruangan VIP yang kaca pintunya tampak merah.

Ketika mengetuk pintu, seseorang bertubuh besar membukakannya. Megumi mengerjap cepat. Ia tidak mungkin membiarkan keberaniannya runtuh hanya karena dihadang pria bertubuh besar. Lagipula dengan sekali tendang, Megumi bisa membuatnya bertekuk lutut.

Sejenak ia membungkukkan badan dan melirik gelas-gelas minuman di atas nampannya. Tanpa bertukar sapa, pria itu langsung mengarahkan dagu pada meja kosong di tengah lingkaran sofa. Megumi berusaha tidak terlihat mencolok saat mengobservasi keadaan. Semua orang di sana mengenakan jas hitam kecuali sosok berambut merah muda dengan tato di wajahnya--yang mengenakan jas putih--dan mungkin beberapa gadis klub yang gemar melayani.

"Ambil minuman kalian dan pulanglah mabuk," seru pria berjas putih meraih gelas minuman yang bahkan belum ditaruh Megumi. Sejenak tangan mereka bersentuhan dan lelaki itu merasakan aura berbahaya. Ia sedikit mendongak dan tanpa sadar menyambut sepasang manik merah yang tengah menatap.

Dan saat itulah ia mengalihkan pandang ke samping, menemukan pria lain tengah menghirup sesuatu dari tangannya; botol kaca kecil dengan bubuk putih. Megumi menghela napas sejenak dan berjalan mundur, namun berhenti ketika mendengar bunyi setelan pistol dari belakang kepalanya.

"Kerja bagus, Uraume," sebut pria berjas putih. Ia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri mereka. Sebelum benar-benar sampai, Megumi sudah membalikkan keadaan, merebut pistol dan membuat siapapun yang dipanggil Uraume itu berlutut di lantai.

"Oi, detektif. Penyamaranmu sudah terbongkar," ucap pria rambut merah muda sambil masih berjalan maju. Megumi menodongkan moncong pistol ke arahnya, namun manik merah itu tidak bergetar sedikitpun.

[~] Possessed. | sukufushiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang