Kelulusan Zanoba dan Cliff

4 0 0
                                    

• Bagian 1

Selama dua bulan ke depan, Zanoba dan aku akan bekerja menata toko pertama kami. Untuk mewujudkannya, kami mendapatkan bantuan dari seorang yang sudah profesional di bidang ini.

Dia adalah salah seorang pekerja di PT. Rudo. Dulunya dia adalah seorang pedagang, sehingga dia pernah memiliki sebuah toko selama beberapa waktu.

Namun, ia bangkrut, dan kehilangan semuanya ... Sebenarnya, aku tidak berharap banyak dari saran orang yang gagal.

Jika kau tidak memahami apa penyebab kegagalanmu, maka kau akan mengalami kesalahan serupa.

Aku mempelajari kalimat itu dari diriku sendiri, karena aku sering kali mengulangi kesalahan yang sama.

Bagaimanapun juga, pengalaman adalah guru terbaik. Namun, kegagalan adalah bagian penting dari suatu proses.

Orang itu masih bisa berguna jika dia menceritakan semua kegagalannya pada kami. Kemampuan seseorang tidak akan berkembang, jika dia berhenti setelah mengalami kegagalan.

Tak seorang pun bisa mencapai 100% keberhasilan. Mungkin tingkat keberhasilanmu hanya 60%, namun kau sudah dianggap lulus untuk menempuh tahap selanjutnya.

Sisa 40%-nya adalah kegagalan, dan itulah yang harus kau pelajari untuk meningkatkan keberhasilanmu, agar menjadi lebih dari 60%.

Orang ini pasti akan meraih kesuksesan di kemudian hari, jika dia belajar dari kegagalan.

Lantas, aku pun mendirikan toko pertama kami, atas saran orang ini. Kami menyewa gudang kecil di pinggiran Distrik Pengrajin.

Setelah memodifikasinya, gudang itu berubah menjadi toko yang siap menjajakan produk-produk kami.

Jika dananya sudah mencukupi, kami bisa memperluas gudang ini nanti. Sebagai permulaan, toko sekecil ini sudah bagus.

Target awal pemasaran juga tidak perlu
terlalu tinggi, asalkan dapat tercapai. Tidak masalah jika kami menimbun produk-produk kami, yang penting beberapa di antaranya laku terjual.

Tidak seperti makanan, patung tidak akan membusuk. Kami akan memutuskan bagaimana langkah selanjutnya, setelah mengevaluasi progres penjualan ini.

• Bagian 2

Akhirnya, tiba saatnya upacara kelulusan Akademi Sihir Ranoa. Upacara wisuda ini diadakan di auditorium utama. Cliff berbaris bersama para lulusan lainnya.

Bahkan, Zanoba juga ikut berjejer di belakang. Meskipun sudah di-drop out, dia telah diijinkan mengikuti wisuda dengan surat khusus.

Mereka adalah siswa khusus, jadi sebagian besar masa study-nya dihabiskan dengan belajar sendiri.

Mungkin atas dasar itulah Zanoba masih dianggap sebagai pelajar di Akademi Sihir
Ranoa, karena sampai saat ini pun dia masih meneliti Magic Armor.

Namun, sebagiannya juga karena kemurahan hati Wakil Kepala Sekolah Jinas, sehingga Zanoba diperbolehkan menghadiri wisuda.

Sayangnya, nampaknya Zanoba tidak begitu tertarik dengan upacara ini. Padahal, upacara kelulusan seperti ini memiliki arti yang begitu dalam bagi sebagian orang.

Upacara ini begitu besar, sampai-sampai terasa seperti karnaval. Jumlah pelajar yang lulus sekitar 500 orang, semuanya dikumpulkan pada tempat ini, bersama
200 – 300 staff akademi.

Roxy tampak sedikit gugup menghadiri acara ini, tapi dia terlihat cocok berbaris bersama para guru lainnya.

Apakah dia sudah terbiasa dengan pekerjaan ini? Meskipun Roxy terlihat lebih kecil dari kebanyakan guru yang hadir, namun itu tidak masalah.

Mushoku Tensei : Isekai Ittara Honki Dasu (Vol.20)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang