Cliff Pulang Ke Rumah

4 0 0
                                    

• Bagian 1

Kami sudah tiba di ibukota Kerajaan Suci Milis.

Akhirnya aku kembali ke kota ini setelah sekian lama. Secara teknis, aku sudah pergi ke daerah Milis saat memasang lingkaran sihir teleportasi, tapi aku tidak mengunjungi ibukotanya.

Jadi, ini adalah kedua kalinya seumur hidupku. Sampai sekarang pun, aku masih mengingat saat-saat itu, ketika memasuki kota ini bersama Eris dan Ruijerd dari utara.

Di kota ini ada sungai yang mengalir dari Pegunungan Naga Biru, menuju ke danau. Di tengah-tengah danau itu ada istana putih yang seakan mengambang di permukaan air.

Ada juga katedral emas yang berdiri di sisi sungai, dan Guild Petualang yang bangunannya berwarna perak. Tujuh menara mengelilingi kota, dikelilingi oleh padang rumput yang luas... Ah.

"Martabat dan harmoni, itulah dua elemen penting yang coba ditunjukkan oleh kota ini, sehingga membuatnya menjadi kota terindah di dunia.”

Benar. Meskipun sudah lama tidak membacanya, aku masih mengingat itu.
Itulah kalimat yang tertulis pada buku karangan Petualang Bloody Count, tentang petualangan mengelilingi dunia.

Orang itu sungguh luar biasa. Aku jadi penasaran sama si penulis buku itu.
Namun sayangnya, selama masih menjadi petualang, aku belum pernah mengenal seorang pun dengan nama seperti itu.

Mungkin si Bloody Count ini sudah lama meninggal. Tapi, mengapa Paul punya buku seperti itu di rak bukunya?

Yahh… oke, lah. Milishion juga indah dari selatan. Kau bisa melihat apapun di kota ini, dari menara tinggi itu.

Ada juga istana berwarna putih bersih, yang berkilauan keperakan. Keindahan istana itu begitu menonjol, namun dikelilingi oleh dinding yang menyembunyikan bagian dalamnya.

Disainnya sederhana, namun elegan.

"Ya, ini adalah kota terindah di dunia."

Cliff mengatakan itu sambil menghela nafas. Mungkin dia sudah terlalu banyak mendengarkan pujian itu.

"Dari luarnya sih terindah, namun dari dalam…. ini adalah kota terkotor di dunia."

Cliff menatap lurus pada istana putih itu.
Istana indah itu mengintimidasi siapapun yang memandangnya.

Kota ini adalah medan perang bagi kami. Yahh, tentu saja begitu, karena kami punya misi yang harus diselesaikan.

Tapi sebenarnya, menurutku Ars lebih kotor daripada kota ini. Ariel, dan para bangsawan lainnya…. mereka sangat busuk.

Persaingan mereka tidak sehat, bahkan bangsawan Asura terkenal suka melacur.
Bukannya aku membela Kerajaan Suci Milis. Dalam aspek-aspek tertentu, Milis juga kotor.

"... Cliff-senpai."

"Aku bukan lagi senpai-mu, kan?"

"Cliff ... jika kau membutuhkan bantuan, segera hubungi kami."

Aku tidak menuntutnya. Aku ingin menolong Cliff, tapi aku juga harus membiarkannya berjuang sendiri.

"Ya, tentu saja ... ayo kita naik kereta ke tempat keluargaku."

"Siap…. wahai tuan Uskup Agung selanjutnya.”

Hari ini, Cliff pun kembali ke Milishion.
Setelah sekitar 10 tahun merantau.

• Bagian 2

Ada empat gerbang masuk ke Milishion.
Waktu itu, kami masuk dari Distrik Petualang.

Gerbang masuk lainnya dipenuhi sesak oleh manusia, sehingga sangat merepotkan jika kami masuk melalui jalur yang sama.

Saat itu pun begitu, gerbang masuk selalu saja ramai. Namun, karena kami bersama Cliff, maka tidak perlu mengantri saat memasuki gerbang kota.

Mushoku Tensei : Isekai Ittara Honki Dasu (Vol.20)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang