Cerita Selingan00, Upacara Kedewasaan

11 0 0
                                    

• Bagian 1

Mari kita bicarakan tentang adik perempuanku.

Norn telah bekerja keras sebagai Ketua Dewan Siswa. Belakangan ini, namanya semakin populer di kalangan para pelajar Akademi Sihir.

Bahkan kepopulerannya mulai menyamai mantan Ketua Dewa Siswa sebelumnya, Ariel Anemoi Asura.

Bahkan mulai banyak pelajar yang memanggilnya Norn-chan, dengan akrab.
Norn tampak malu, namun itu hanyalah nama panggilan.

Ariel adalah ketua yang bisa diandalkan dan berkarisma, namun Norn terkesan lebih dekat dengan rekan-rekannya.

Meskipun Norn Fan Club sudah dibentuk, namun dia tidak menanggapinya serius.
Bahkan, nampaknya dia juga menjadi maskot sekolah ini.

Tentu saja dia tidak hanya bekerja keras di Dewan Siswa, namun juga di kelas.
Tempo hari, dia berhasil menguasai peringkat menengah dalam Teknik Dewa Pedang.

Jika dibandingkan dengan teman-temannya, perkembangannya memang lebih lambat, namun itu normal-normal saja.

Dia juga masih belajar keras untuk menguasai sihir, sembari mengambil kelas-kelas ekstra lainnya.

Aku pun mendengar rumor tentang Norn yang begitu aktif di sekolah, seperti : ’Tak pernah sehari pun aku tidak melihat Ketua Dewan Siswa Norn di sekolah’.

Dia tidak menguasai satu bidang pun, namun juga tidak buruk pada bidang tertentu.

Sedangkan Aisha, belakangan ini selalu menemani Ars-kun. Salah satu alasannya mungkin karena Eris tidak mahir mengasuh anak, aku sih tidak masalah, toh putraku itu imut sekali.

Mungkin itulah yang membuat Aisha semakin menempel padanya. Belakangan ini sepertinya aku terlalu sering mengucapkan, ’Ahh, Ars-kun imut banget!’, dan itu tidak baik bagi dua anakku yang lain.

Kesannya jadi pilih kasih. Harusnya sih tidak apa-apa, namun sebagai ayah aku merasa khawatir.

Atau ...mungkin aku saja yang terlalu khawatir. Setiap kali Ars-kun lapar, dia selalu saja membusungkan dada dengan sombongnya, lalu menangis tanpa henti.

Yahh, bukannya tanpa henti sih ... toh dia jeda beberapa detik untuk mengambil napas. Setiap kali dipeluk oleh wanita ber-oppai montok, dia tertawa kegirangan, sampai-sampai membuat Aisha pasrah.

Aku jadi khawatir. Setiap kali melihat Oppai orang, aku jadi teringat putraku. Dengarkan nasehat ayahmu ini, kau jangan terlalu terobsesi dengan Oppai, nak…. itu tidak baik.

Mengenai PT. Prajurit Bayaran Rudo…. semuanya berjalan dengan baik. Untungnya, tidak ada seorang pun yang menentang PT. Rudo, meskipun aku sudah
mengumumkan bahwa perusahaan itu adalah cabang dari PT. Orsted, dan kami akan mengembangkannya secara global.

Sebenarnya aku tidak punya SDM, kantor, ataupun ijin mendirikan perusahaan di negara lain, namun semuanya baik-baik saja.

Itu karena Rinia dan Pursena telah memegang kendali dengan baik. Ini semua juga berkat Aisha dan ide-ide briliannya.

Mereka semua bekerja dengan keras.
Ngomong-ngomong, tak lama lagi Norn dan Aisha akan berusia 15 tahun.

Mungkin kalian sudah tahu, tapi biar kujelaskan lagi bahwa di dunia ini ulang tahun seseorang diperingati setiap umur 5, 10, dan 15 tahun.

Jadi, ulang tahun ke-15 sangatlah penting karena dianggap sebagai awal mula kedewasaanmu.

Para bangsawan sering kali merayakan usia anaknya yang ke-15 tahun dengan pesta besar-besaran. Beberapa orang juga menyebutnya, upacara kedewasaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mushoku Tensei : Isekai Ittara Honki Dasu (Vol.20)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang