Kath Pov
Pagi pun menjelang. Sinar matahari menerpa wajahku. Aku meraba meja tidur sebelahku, waktu masih menunjukan pukul 7 pagi, aku akan segera bersiap, karena aku memesan tiket pesawat pukul 10.30. Aku merasa antusias akan hal ini, entahlah aku merasa bimbang dengan perasaan ku sendiri.
Akupun segera membersihkan diri dan bersiap untuk hari ini.
******
Seusainya aku kebawah, dad dan mom menyambutku antusias.
"Morning, baby. Let's breakfast!" Sapa mom dengan antusias.
"Morning sayang, ready for today?!" Tanya dad tak kalah antusias.
"Yes, dad. I ready!" Jawabku mencoba untuk menyemangati diri sendiri.
"Gitu dong, kath anak daddy yang ceria, hahaha" ledek dad dengan ketawanya.
I just rolled my eyes and laugh. We laugh together, i will miss this moment. Yea, aku harap ini tidak akan berakhir.
******
9.30 a.m
"Sayang barangnya udah disiapin semua?" Tanya mom dengan kesibukannya.
"Yes mom,.." jawabku santai.
"Tiket pesawat? Passport? Jangan sampai ketinggalan hun..." lagi, dan masih sibuk mengurusi barang ku.
"Ada di tas mom, ugh stop it mom. Aku bisa pastikan tidak ada yang tertinggal mom," jawab ku dengan pasrah. Mom too over.
"Yea, okay. We go now.."
Hanya anggukan yang bisa aku jawab. You know about traffic jam? Yap! Aku pun bergegas ke bawah.
*****
At Chicago O'hare International Airport
Keberangkatan ke arah London pun sudah terdengar. Aku pun melihat ke arah dad dan mom. Mereka pun mengangguk. Aku benci dengan perpisahan ini, ya walaupun hanya sementara...
"Hun, kamu harus hati-hati disana. Jangan ngelakuin aneh-aneh. Sering-sering ngabarin mom atau dad.." kata mom dengan lirih.
Aku pun langsung memeluk mom, "Ofc mom, don't cry. I love you mom.."
Mom hanya tersenyum, dan mengusap puncak kepala ku.
"Baby, kamu belajar yang benar. Turutin tuh apa kata kakak kamu, kalau ada apa-apa langsung hubungi dad atau mom" kata dad dengan cubitan di hidungku, dan tersenyum.
"I will dad. Take care dad, mom. I love you, don't sad. Aku akan sering berkunjung kesini..." jawab ku.
Aku pun bergegas memasuki daerah keberangkatan. I'm comin' London, see you again chicago. I'll always miss everhthing in here.
*****
Setelah lamanya perjalanan, aku pun tiba di London. Aku menolehkan kepala ke kiri dan kanan, mencari Liam. Yap, cukup susah karena disini sangat ramai. Tiba-tiba ada yang menepuk bahu ku, aku pun menoleh. Kau tau siapa? Yap! Dia Liam.
"Oh gosh, Liam. I miss you" kataku langsung lati kepelukannya, yang disambut pula dengan dia.
"Yea, haha aku tau. Btw, i miss you too lil sister" kata dia dengan tawa khasnya.
I rolled my eyes, but i'm proud to have big brother like him, i really love, aha!
"Li, kau tau. Setelah perjalanan panjang, perutku merasa lapar, dan aku tidak sabar bertemu dengan kasurku. C'mon li..." kataku dengan puppy eyes andalan.
He rolles his eyes, "Katty, kau ini tidak ada berubahnya. Ayo kita ke starbucks dulu hanya untuk menghilangkan rasa haus mu. Makanan sudah aku sediakan dirumah" jawabnya panjang.
"Aye aye big brother! Thanks you, c'mon li.."
Aku pun menuju starbucks bersama Liam. Rasanya sudah lama aku dengannya tidak seperti ini. Seusai itu pun kami melesat menuju rumah, aha. I'm comin' mattress, hahaha!
*continue
------------------------------------------------------------
Hi guys, don't forget to vomments. Maafkan kalau ceritanya flat banget. Hope you like it, enjoy!
KAMU SEDANG MEMBACA
You'll Never Know - Niall Horan
FanfictionYea, you'll never know. Until' it happened. I never feel like this before. I just want you, want you to know. I love you more than my self. I don't know why, but i did. I did it, you made it. You made it niall. Just stay, the man who never knew it.