Chapter 5

291 24 3
                                    

Happy reading!

-----------------------------------------

Saat kemarin aku bersama niall, menaiki biang lala. Hujan tiba-tiba turun. Tepat, saat itu kita berada di paling atas permainan.

Dia, yang melihatku kedinginnan karena hujan. Melepaskan jaketnya untuk perlindungan kami.

Tapi apa daya, itu hanya sia-sia. Pada akhirnya kita kehujanan juga.
Tepat saat kita turun, kita langsung berteduh, niall mau mengajakku ke tea shop dekat sana.

Karena aku sudah ber-"hasyim" ria. Dia pun langsung membawa ku pulang.
Tepat sampai di flat. Keadaan sepi. Aku langsung menuju kamar untuk membersihkan diri.

Paginya.

Udara terasa sangat dingin. Sedari tadi tubuhku menggigil hebat. Entahlah, badan ku terasa berat. Kepalaku sakit sejak tadi, tepatnya kemarin malam, setelah aku bebenah.

"Good morning, sweetheart"
Yap, liam selalu bangunin pagi denga caranya.

Aku hanya membalas dengan gerakan ku, yg cukup dibilang "pelit".

"Don't be lazy girl." Katanya sambil membuka jendela kamarku.

Yup, dia bisa dibilang mom ku disini.
Aha! Sekarang dia menarik selimut ku.

"C'mon, wake up. My baby girl"
Dia menarik tangan ku. Tapi aku merasa eratan ditangan ku hilang. Beralih ke jidatku.

"GOD! Ur sick."

"I dunno. C'mon i just wanna lay in my bed"

"No no no. Kamu harus kedokter sekarang."

"Big No! Ini cuman sakit biasa li, i can control my self." Ujarku acuh tak acuh.

"Okay. But, kamu harus makan dan minum obat." Kata dia dengan protective.

"Ah! C'm-" ucapan iu terhenti.

"Tanpa penolakan, sweety. Just wait me."

Dengan terpaksa aku mengikuti kemauannya.

Liam menyuapi ku dengan sabar. Menungguku dengan telaten. How proud i am. Big brotha like him.

"LIAM, WHERE ARE U?" Seseorang berteriak memanggilnya.

"HERE, KATH'S ROOM, HAZ" jawabnya dengan teriakan juga.

Tak lama ada suara langkah menaiki tangga.

"Li, kam- Hey! What happen?"

"Are u sick? Muka kamu pucat banget" katanya bertubu-tubi.

"C'mon haz. Yes, her." Kata liam males menanggapi pertanyaan yang bertubi-tubi.

"Ups, sassy Liam. Sorry, get well soon kath" katanya dengan senyumannya yang menunjukan dimplesnya.

"Thank u." Astaga. Suaraku sangat menjijikan kali ini. So weak.

"Kath, aku kebawah ya. Kamu istirahat. Get well soon, honey" kata liam dan mencium kening ku.

Aku hanya membalas dengan senyuman.

"C'mon,haz" kata liam berlalu.

Cup! Harry mencium keningku, dan berlalu.

"Get better, babe" katanya tanpa menoleh kebelakang lagi.

"Weird, hazza." Kataku sambil geleng-geleng

You'll Never Know - Niall HoranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang