09 : Selimut duka

534 58 42
                                    

⚠️⚠️ tw : gore, thriller & suspense, war, violence, injury, mutilation, death!blood.

be wish and careful, pretty please? ⛔⛔

"Cuih."

Taehyung membuang ludahnya yang terasa amis, ada darah bercampur dalam mulutnya akibat bagian pipi dalamnya sobek karena terkena pukulan.

Matanya menyalang, tidak tau harus bertuju ke mana. Apakah ke sosok pemuda yang berdiri dengan pedang di tangannya yang hampir terkoyak-koyak di depan sana? Atau pada sosok pemuda lainnya yang duduk dengan nyaman di atas sebongkah batu besar dengan dagu bertopang kepalan tangan yang menatap mereka dengan pandangan terhibur.

"Segini saja tekadmu untuk mendapatkan penawar?" Pemuda itu bertanya dengan nada main-main, memainkan botol persegi panjang di tangannya. Bibir tebalnya terbuka melantunkan tawa yang merdu.

"Lemah! Ayo bunuh! Bunuhlah! Salah satu dari kalian, siapapun. Aku tak peduli!"

Taehyung mengepalkan tangannya menahan amarah.

"Kau tau ini mungkin jebakan," ucapnya dengan suara pelan, berdiri di hadapannya Shim Changmin dengan tatapan dingin yang menggenggam erat pedangnya.

"Tapi setidaknya itu layak di coba," dengan suara yang berat Changmin berlari mendekat, pedangnya terangkat di udara penuh dengan tekad siap melakukan serangan lainnya.

Traaangg!!

Suara bilah pedang yang beradu memekakkan telinga di tengah hutan belantara.

Tatapan mata mereka bertemu penuh pertentangan, Taehyung dengan keragu-raguannya, dan Changmin dengan keteguhannya.

"Ya! Begitu!" pekikan bahagia sosok yang menonton sejak tadi terdengar bersemangat, diikuti tepuk tangan yang meriah.

"Kau tidak bisa membunuhku?" Changmin bertanya, ia mengayunkan pedangnya mencari celah kelemahan Taehyung, namun, Pangeran kedua itu bukanlah seseorang yang bisa dipandang sebelah mata. Bahkan dengan kondisi terluka hebat dan kelelahan baik secara fisik dan mental, ia mampu mengembalikan serangan yang ditujukan Changmin tanpa kendala dan kemudian melayangkan tinju ke muka pemuda itu dengan keras.

"Tidak."

Buagh!

Changmin melompat mundur saat perutnya menerima satu pukulan dari tinju kepalan tangan Taehyung.

"Uhuk!" darah menyembur dari bibir Changmin, nafasnya yang sesak serta dadanya yang terasa terbakar, rasanya sakit sekali. Dengan kasar ia mengusap sudut bibirnya dengan punggung tangan.

"Kalau begitu aku saja," dan dengan satu kalimat itu, Taehyung kembali menyambut serangan beruntun yang diberikan Changmin tanpa ampun.

Sebenarnya dari mana letak kesalahan ini di mulai?

Taehyung berdiri dengan tangan menggenggam bilah pedang erat, darah segar makin menetes dari salah satu tangannya, namun ia tak punya waktu untuk sekedar berpikir atau mengambil nafas, Changmin bergerak maju dengan tanpa ragu-ragu dan kembali menyerangnya sekali lagi.

TRANGG! KLATANG!

Taehyung merasa kakinya bergetar menahan benturan keras dari kedua belah pedang yang beradu, ia merasakan nafasnya tercekat. Mau bagaimanapun, bagian tersulitnya dari pertempuran ini adalah melawan tanpa melukai Changmin ; karena sosok ini adalah orangnya Yoongi.

Taehyung tidak ingin melukainya, tidak ingin membuat alasan lain bertambah tentang kebencian Yoongi padanya.

Apalagi untuk hal yang sepele, tidak, itu konyol.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KING •• TaeGi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang