Mulai dari sini, Tuan Aezar disebut El
•
°
•
°•°•°•°•
Pria itu masih belum ingin memejamkan matanya. Senyum sejak tadi masih tersungging di wajah adonisnya. Beberapa kali dia mendaratkan ciuman di pucuk kepala dan wajah gadis, yang sekarang telah menjadi wanitanya, yang tengah tertidur di atasnya. Satu tangannya mengelus punggung polos itu dengan lembut.
Erangan lirih terdengar, membuat gerakannya terhenti. Tubuh mungil di atasnya bergerak. Beberapa saat kemudian, tubuh itu tenang dan napas teraturnya terdengar kembali.
El terkekeh geli. Hingga tubuhnya dan tubuh Thana terguncang. Membuat Thana kini benar-benar terbangun. Kedua netra bening milik Thana menatap pria di bawahnya.
"Tidurlah lagi, ini masih terlalu pagi."
Thana menguselkan wajahnya di dada bidang El dan bergerak menyamankan posisinya. El mengangkat tubuh Thana dan menaikkannya hingga pipi mereka saling bersentuhan.
"El, boleh aku bertanya?" tanya Thana seperti gumaman lirih. Bahkan El mengira bahwa istri kecilnya itu hanya mengigau.
"El?" panggil Thana lagi.
"Tentu saja," jawab pria itu.
"Apa benar kau tidak suka seseorang masuk ke kamarmu ini?"
El tak langsung menjawabnya. Dia menatap istri kecilnya dengan pandangan tak terbaca, yang dibalas oleh Thana dengan tatapan polosnya.
"Itu adalah peraturan yang sudah lama ada di kediamanku. Aku tidak akan memperbolehkan siapapun masuk ke kamarku ini."
"Berarti kau juga akan menghukumku setelah ini," ujar Thana. El tertawa mendengarnya.
"Siapa yang mengatakan aku akan menghukummu?" Thana mendongak, menatap El dengan tatapan bingungnya.
El mengecup hidung mungil Thana dengan gemas. Lengan kekarnya yang melilit pinggang Thana mengerat.
"Kau tahu, peraturan itu tidak berlaku untukmu."
Thana mengangguk paham. "Ah, tentu saja. Peraturan itu tidak berlaku untuk istri-istrimu."
El menggeleng tanda tidak setuju. "Kau salah. Bahkan Pridala, Sindera, dan Cemira tidak pernah menginjakkan kaki mereka di ruanganku ini," ujar El.
Thana mengangkat tubuhnya. Menatap suaminya itu dengan tatapan skeptis. El lagi-lagi tertawa melihat ekspresi istrinya. Dia yang merasa gemas mendaratkan ciuman bertubi-tubi di wajah Thana. Membuat wanita itu mengerang kesal.
"Istri kecilku ini tidak percaya rupanya."
"Dengar.. ada beberapa hal yang memang tidak perlu kau ketahui. Atau setidaknya belum waktunya untuk kau mengetahuinya." Kalimat itu membuat Thana semakin bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady of Daimon ✓
Fantasy((COMPLETED)) Aithana Zalika. Dia yang datang saat itu. Sebagai yang keempat. Keadaan orangtuanya yang memaksa dia harus menerima perjodohan ini. Menjadi istri keempat dari seorang pria kaya yang sampai setelah pernikahannya belum pernah dia temui. ...