OO1

1.8K 281 123
                                    

⠀⠀"Rumah lo di sini?" tanya Sunghoon saat Jaeyoon mengembalikan helmnya.

⠀⠀"Iya hehe," sahut Jaeyoon dengan kekehan di akhir perkataannya.

⠀⠀Alasan Sunghoon dan Jaeyoon pulang bareng hanya karena disuruh Jay dan Geonu. Kedua perisak itu menyuruh pasangan baru ini untuk berlaku layaknya pasangan sungguhan. Bagi mereka itu menyenangkan, sangat.

⠀⠀Tadinya Jaeyoon meminta Sunghoon untuk menurunkan dirinya di halte, tapi Sunghoon memaksa pria bermarga Shim itu agar mau diantarkan.

⠀⠀"By the way Hoon, kamu gak ke-keberatan ki-kita dipaksa pacaran be-gini?" tanya Jaeyoon kepada Sunghoon dengan terbata-bata.

⠀⠀"Gue gak masalah sih ya. Toh gak nyeleneh juga. Lagian kita kan pacarannya cuma pas di sekolah haha," sahut pemuda bermarga Park itu sambil menepuk pelan kepala Jaeyoon.

⠀⠀"Te-terus ka-kalau a-ku su-suka sama ka-kamu?" tanya Jaeyoon lagi, lebih terbata-bata daripada sebelumnya.

⠀⠀"Jaeyoon, hubungan antara cowok sama cowok itu gak mungkin banget. Gue tahu kok lo suka sama gue as friend. Kita berdua kan semacam teman seperjuangan yang kena bully tiap hari. Gue biasa aja kok tentang itu, lo gak usah kepikiran ya?" jawab Sunghoon dengan lantang.

⠀⠀Jaeyoon menganggukan kepalanya, sambil tersenyum walau hati sangat sakit saat tahu cowok yang dia sukai ini straight, lurus, normal, suka cewek.

⠀⠀Doa Jaeyoon sebelum tidur akan berubah mulai hari ini. Biasanya meminta untuk Sunghoon meliriknya, hari ini mau meminta kepada Tuhan agar Sunghoon gay, belok, abnormal, suka cowok. Walau seringkali doanya dipertanyakan kakak sepupunya saat mendengarkan Jaeyoon yang mengucap kalimat "ya Tuhan, seperti biasa yah," di tengah-tengah doanya.

⠀⠀"Kalau gitu gue pamit pulang ya Jaeyoon."

⠀⠀Jaeyoon hanya melambaikan tangannya karena Sunghoon pun sudah 10 meter jauhnya dari halaman rumah Jaeyoon. Mengendarai motor mio miliknya dengan helm bogo membuat Sunghoon terlihat ganteng pake banget di mata Jaeyoon. Padahal mah, teman-teman sekelasnya juga ada yang pake barang lebih mahal daripada punya Sunghoon.

⠀⠀Abaikan saja, Jaeyoon ini kelewat bego kalau menyangkut Park Sunghoon.

⠀⠀"JAEYOON PULANG!!" teriak Jaeyoon saat ia masuk ke rumah.

⠀⠀Jaeyoon heran karena melihat rumah yang sepi. Hanya ada kakak sepupunya di ruang tengah sambil menonton drama.

⠀⠀"Papa sama Mama dimana kak?"

⠀⠀"Ke rumah nenek. Katanya beliau demam tuh," sahut sepupu Jaeyoon.

⠀⠀"Aku gak diajak? Kakak juga gak diajak?" tanya Jaeyoon lagi.

⠀⠀"Nggak. Karena lo hari senin PTS kan? Gue disuruh nemenin lo nih. Tadinya juga mau ikut biar sekalian balik ke rumah. Tapi kayaknya ngebabuin lo beberapa hari seru juga," jawab sepupu Jaeyoon dengan nada bercanda.

⠀⠀"Kurang ajar," sahut Jaeyoon lalu pergi ke kamarnya.

⠀⠀Mari kita luruskan beberapa hal tentang keluarga Jaeyoon. Jaeyoon adalah anak tunggal dari kedua orang tuanya. Papa Jaeyoon adalah seorang ketua divisi tim pemasaran di salah satu perusahaan sedangkan Mama Jaeyoon adalah salah satu guru SMA. Jaeyoon gak sekolah di tempat Mamanya ngajar karena keterima beasiswa di salah satu sekolah swasta favorit. Karena beasiswa itu juga, Jaeyoon jadi target bully karena mereka menganggap Jaeyoon itu orang tak mampu alias miskin.

⠀⠀Sedangkan kakak sepupu laki-lakinya — Seokjin — adalah kakak sepupu Jaeyoon dari Mama yang tinggal di rumahnya. Seokjin tinggal di rumah Jaeyoon karena ingin belajar di perguruan tinggi yang ada di kota tempat Jaeyoon tinggal.

DIARY || SUNGJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang