5. fever

87 6 1
                                    

Happy Reading


Budayakan vote sebelum baca ya ♡!
Tandai juga klo ada typo

Di sinilah Tasya berada. Di sebuah cafe bersama dengan remaja laki laki seumurannya. Arkan.

Arkano Achaz Damian. Teman Tasya mungkin. Bisa dibilang mereka sedang dalam masa pdkt tanpa sepengetahuan Arsen.

Garis bawahi tanpa sepengetahuan Arsen!

Sebelum Arsen bangun, ia sudah berada di sini bersama Arkan.

Flashback on

Tasya terbangun dari tidurnya. Terdengar notifikasi dari ponselnya yang menandakan ada pesan masuk.

Arkano

Hai sya. Lagi sibuk ngga?
Read.

Hai. Engga sibuk kok Ar
Read.

Kalo gitu mau ngga ketemuan di cafe jomblo deket rumah kamu?
Read.

Mau dong, bentar aku siap siap dulu ya
Read.

Oke Sya
Read.

Begitulah obrolan Tasya dan Arkan di aplikasi pengirim pesan.

Tasya segera berganti pakaian. Ia tak berniat mandi. Mungkin nanti sehabis pulang dari cafe ia akan mandi.

Ceklek

Ia membuka pintu kamar Arsen dengan perlahan.

Terlihat Arsen sedang tertidur dengan wajah damainya.

Kalo tidur wajahnya mirip bayi, giliran dah bangun wajahnya datar banget kaya tembok. Batin Tasya.

Dewi fortuna sedang berpihak pada Tasya. Arsen tertidur yang artinya Tasya bebas untuk menemui Arkan.

Ingat! Selama ini Arsen melarangnya untuk bergaul dengan laki laki lain selain Arsen, Daddy dan kedua sahabatnya.

Dasar régulateur!!

Dengan segera Tasya melangkahkan kakinya menuju garasi mengambil mobil kesayangannya.

Ia menancap gas menuju cafe untuk menemui Arkan.

Sesampainya di sana ia melihat Arkan sedang memainkan ponsel.

Tasya berjalan menghampiri Arkan. Menarik kursi yang berada di depan Arkan dan mendudukkan pantatnya di kursi tersebut.

Arkan yang mendengar suara kursi yang digeser, mengalihkan perhatiannya dari ponselnya.

Melihat Tasya sudah duduk manis di depannya.

"Hai Ar, maaf udah lama buat kamu nunggu" Ujar Tasya.

"Hai. Ngga papa lagian juga aku baru sampe 10 menit yang lalu" balas Arkan dengan ramah.

régulateurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang