HM。||01

4 5 8
                                    

Tolong jangan buat aku sakit lagi~

"Hei bodoh!, cepat bangun aku tak menyuruhmu untuk tidur seharian disini! Jika kau masih ingin tinggal disini, cepat bangun dan bersihkan seluruh penjuru rumah ini serta masak dan vucilah baju sekarang!" Bentak Naya ibu Reynold.

Reynold tersentak dan bangun dari tidur-nya, padahal ia baru saja tidur jam 03.25 tadi pagi dan lihatlah sekarang masih jam 04.15 ia tidur jam 03 pagi tadi karena ia harus mengerjakan PR saudaranya, sedangkan PR-nya? Tentu saja blum siap.

Bayangkan saja ia harus mencatat seluruh rumus matematika dalam islam buah buku. Ya Tuhan taukah engkau aku sangat benci pelajaran matematika?
Ah, ini lain Reynold sangat suka sekali dengan pelajaran satu ini baginya matematika itu indah.

Sulit, namun jika kau telah menemukan jawabannya pasti kau akan merasa senang. Benar bukan?
Begitu juga dengan kehidupan yang kau jalani sekarang ini, awalnya saja kau merasakan kesedihan dan kesulitan namun jika kau terus berjuang sampai titik akhir yakinlah, kau pasti akan bahagia.

Emm.. Tapiku rasa itu tak berlaku bagiku?

"Dasar bodoh! Aku tak menyuruhmu melamun! " Geram Naya lalu menghantukkan kepala Reynold ke dinding.

"Maaf Bu, aku hanya lelah sekali" Ucap Reynold sambil menahan sakit.

"Kau memang tak berguna!" Lagi dan lagi Naya menghantukkan kepala Reynold ke dinding hingga kepala Reynold mengeluarkan darah. Tanpa basa basi Naya langsung saja menyiram Reynold dengan air yang telah di bawanya tadi sebelum ke kamar Reynold, dan ia pun pergi meninggalkan Reynold sendirian di kamarnya kesakitan dan kedinginan.

Reynold harus kuat ia tak ingin terus dimarahi nantinya oleh ibunya, walaupun ia sangat kesakitan ia paksakan saja karna sebentar lagi dia harus berangkat ke sekolah.

•••

"Bu, aku telah selesai membersihkan semua ruangan di rumah, aku pamit ingin pergi kesekolah" Ucap Reynold sambil berjalan mendekati Naya ibu-nya.

Niatnya ingin menyalami kedua orangtuanya yang sedang bersantai di depan TV disana, namun bukan restu yang ia dapat melainkan sebuh tamparan yang sangat menyakitkan di pipi kanannya.

Plak

"Awh-" Lirihnya sambil memegangi pipi kanannya yang telah ditampar oleh Naya ibu-nya.

"Apa salah ku? " Tanya Reynold masih sambil memegangi pipi-nya.

"Pergi!" Ucap Bastin ayah Reynold.

Tanpa ba-bi-bu langsung saja Reynold pergi dari rumah terkutuk tersebut. Ah sial! Itu rumahnya juga begitu-begitu mereka adalah keluarga Reynold juga kan?.

"Sakit" Ucap Reynold sambil berjalan menuju sekolahnya, ia tak mempunyai uang untuk sekedar naik taxi atau bus uangnya telah ia habiskan untuk membayar uang SPP Sekolahnya kemarin. Al hasil biarlah ia menanggung berjalan kaki ke sekolahnya, tak apa ia juga suka berjalan kaki karna lebih sehat.

Saat berada dijalan ia melihat segerombolan pereman sedang memalak seseorang disebrang sana

"Hei tunggu, sepertinya aku mengenalinya" Ucap Reynold sambil berjalan mendekati para pereman tersebut.

Seketika tubuh Reynold bergetar sambil menahan amarahnya dan rasa sakit hatinya, bagaimana bisa? Clathria ada disana sedang berciuman dengan pereman disana. Siapa yang tidak marah jika mengetahui kekasihnya sedang bercumbu disana? Sedangkan ia tak pernah melakukanya padanya. Sial sekali Padahal baru kemarin Clathria meminta maaf padanya, tapi apa? Ia mengulanginya kembali lagi, sakit lagi dan lagi sakit sekali.

Help Me [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang