serigala hitam

2 1 0
                                    

Malam itu feiran menyimak setiap kata yang keluar dari mulut ibunya dengan saksama, perasaan bercampur aduk dihatinya setelah mengetahui ini semua.

"Sekarang apa kau mengerti yang harus kau lakukan ran ?"

"Aku berjanji padamu akan menjaga kak Feng,Bu."
Yuna tersenyum puas mendengar ini,dua saudara itu tidak boleh terpecah belah. Bagaimanapun Yuna telah menganggap mereka sebagai darah dagingnya sendiri.

"Jadi apa kau sudah menentukan tujuan mu untuk menjadi seorang summoner ?"

"Aku belum pernah memikirkan ini sebelumnya tapi setelah mendengar cerita ibu aku ingin membantu kakak, aku akan menjadi summoner untuk menekan kekuatannya."

Saat kalimat ini jatuh senyum diwajah Yuna menjadi semakin cerah,dia dengan erat mendekap feiran yang kini telah tumbuh dewasa dan semakin cerdas.

Hari berikutnya saat Feng bangun dia menemukan adiknya sudah menghilang, dia mendengar dari ibunya kemarin bahwa feiran mendapatkan magang di blue moon gate bersama para penatua, sedangkan Feng sendiri hari ini ada sesi uji coba untuk pekerjaan barunya. Saat dia bangun disamping meja sudah disiapkan kemeja, celana dan dasi yang sudah di setrika rapi, ini pasti ibunya, Feng tidak bisa mengabaikan kenyataan dia sudah dikeluarkan dari sekolah karena memukul anak donator sekolah, sulit mendapatkan pekerjaan dan citranya yang buruk dimasyarakat pasti ibunya khawatir tentang masa depannya.

Namun berbeda dengan dirinya saudara kembarnya feiran memiliki prospek karir yang bagus, dia cerdas dan tampan. Siapa yang tidak suka dia ? Bahkan saat masih di sekolah Feng sering melihat beberapa gadis menawarkan kotak makan siang pada feiran hanya saja feiran selalu menolaknya dan memilih makan siang dengan Feng.
Sementara Feng dia dikelas hanya dikenal sebagai murid pemberontak, dan suka berkelahi tak ada satu pun gadis yang mendekatinya apalagi menawarkan kotak makan siang padanya, itu hanyalah mimpi.

Feng cukup dengan pikirannya dia bangkit dan mandi kemudian pergi ke meja makan, dia makan sandwich nya dan minum susu dia siap untuk pergi bekerja, namun benda rumit itu menganggu nya, dia  terus berusaha mengikat dasi dengan benar tapi itu berubah menjadi simpul yang sangat buruk, jika saja feiran masih disini Feng akan meminta bantuannya pria seperti feiran pasti tau cara mengikat dasi dengan benar.

"Hanya tubuhmu yang semakin tumbuh besar tapi pikiran mu tidak." Ibunya berjalan mendekat dan meraih dasi dari tangan Feng dia mengikat dasi untuknya sambil tersenyum.

"Nah sekarang putraku terlihat semakin tampan."

Feng membalas senyum ibunya, ini dia suka saat mendengar ibunya memujinya tampan.

"Baiklah bu tunggu aku dirumah hari ini aku pasti akan memberi mu kabar baik."

"Hati-hati dijalan Feng, jangan membuat masalah. Kembalilah dengan selamat."

Feng melambaikan tangan nya tanda selamat tinggal pada ibunya, dia sampai ditoko tepat waktu saat itu dia bertemu dengan pak lan pemilik toko yang memberikan dia pekerjaan kasar untuk mengangkat barang-barang digudang. Karyawan lain yang melihat ini merasa kasihan pada Feng junior baru itu pasti tidak akan sanggup memindahkan puluhan kardus berat itu dari gudang, apalagi melihat dari penampilan nya dia hanyalah remaja berusia kurang lebih 16 tahun.

Namun berlawanan dari ekspektasi mereka Feng bahkan bisa mengangkat 5 kardus langsung dengan kedua tangannya, bahkan pemilik toko menatap tak percaya pada bocah laki laki ini. Karena pekerjaan selesai lebih cepat dari yang dia kira pemilik toko kemudian memberikan Feng tugas lain, dia menyuruhnya mempromosikan produk makanan dari toko itu.

Feng telah berdiri 3 jam di samping stage makanan dia sudah berusaha menarik minat pengunjung yang lewat namun selalu saja ditolak, dia mulai berfikir apa ada yang salah dengan rasa masakan itu, Feng tanpa ragu mencicipi okonomiyaki yang dijual dan satu gigitan sudah mampu membuatnya ingin memuntahkan sarapan nya lagi.

Demon BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang