Negosiasi

0 1 0
                                    

Melihat perubahan ekspresi Feng, Arthur menjadi sangat bahagia.

"Tapi aku tidak akan mati semudah itu sebelum bisa membalaskan dendam kematian ibuku." Serunya dengan gigih, dan Arthur hanya memandang sekilas tersenyum meremehkan.

"Dengan apa kau akan membalas, kita bukan jenis manusia yang bisa berkultivasi,"
Arthur berhenti karena teringat satu hal "oh mungkin kau bisa karena kau anak yusha darahmu campuran antara manusia dan demon beast, kau punya peluang untuk berkultivasi."

Feng mengangkat sebelah alisnya "yusha...?"

"Hehe jadi dari awal Yuna tidak memberi tahumu kalian berdua bukan anaknya."

Bukan anak Yuna lalu siapa
"Jangan mencoba mempermainkan ku.."

"Hmm siapa juga yang mau bermain dengan bocah tengil sepertimu itu hanya buang buang waktu." Ujarnya sambil menepuk debu di bahunya, gayanya mencibirnya sangat elegan membuat Feng kesal.

"Meski ibuku sudah tidak ada kau tidak bisa memanipulasi ku mengatakan dia bukan ibuku."

"Jadi apa ? Memangnya aku peduli dengan urusan mu, mau percaya atau tidak itu terserah kau."

Feng mengerutkan bibir kesal dengan sikap pria yang ada didepannya ini.

"Sekarang aku akan memberi mu pilihan gaya mati seperti apa yang kau suka, ditembak, dibakar,digantung, ditusuk, dipotong, di cakar, dilindas, atau di sayat ? Pilih yang mana ?"

Feng sedikit berkedut orang didepannya ini membicarakan metode penyiksaan dengan tanpa ekspresi, haruskah dia seorang psikopat.

"Sudah kubilang padamu, aku tidak akan mati sekarang, aku masih harus membalas dendam atas kematian ibuku."

"huhh anak yang keras kepala,mengingat dalam tubuhmu masih mengalir darah yusha aku akan memberikan sedikit belas kasihan, aku tidak akan langsung membunuhmu sekarang."

Dia menjeda kalimatnya saat menatap wajah Feng menyelidik.
" tapi wajahmu itu yang membuatku kesal, 16 tahun lalu jika saja aku bisa mendapatkan hati yusha dan bukan pria itu, yusha pasti masih hidup sekarang." Arthur mengepalkan tinjunya erat sampai buku buku jarinya memutih.

"Aku tidak peduli dengan kisah cintamu, aku hanya ingin menjadi summoner dan mengalahkan Zach."

Arthur menoleh menatap lurus kearah Feng melihat kedalam matanya yang hanya menemukan keseriusan. "hahahaha lelucon, sungguh sangat lucu." Dia tertawa terbahak bahak sampai hampir jatuh dari kursinya.

"Kau putranya zach ingin menjadi summoner ? Dan mengalahkan Zach" Ulang Arthur masih diselingi tawa, namun Feng sama sekali tidak menganggap ini lucu, jika satu satunya cara untuk melawan Zach adalah menjadi summoner, maka mulai sekarang dia ingin menjadi summoner.

"Bukankah sudah jelas apa yang aku katakan, aku ingin membalas dendam atas kematian ibuku. Aku ingin mengalahkan Zach."

Arthur berfikir tidak buruk untuk membiarkan bocah ini mencoba setidaknya jika dia berhasil menjadi summoner mereka akan mengalami pertempuran darah ayah dan anak ini akan sangat menyenangkan.
"Baiklah kalau begitu, aku akan membantu mu masuk ke akademi summoner. "

Feng sedikit terkejut secepat ini dia berubah baru beberapa saat lalu dia bilang ingin membunuh sekarang dia bilang ingin membantunya. Bukankah orang ini terlalu plin plan.

Melihat ekspresinya yang kagum Arthur berkata. "Tapi ingat jika suatu saat ada orang menemukan kau sebagai anggota demon beast, aku tidak bisa melindungimu, tidak membunuhmu saat ini saja sudah merupakan kemurahan hatiku."

"Aku mengerti , akan sepenuhnya berhati hati tentang fakta ini."

Mendengar jawabannya Arthur tersenyum puas "aku suka gayamu..ambil ini untuk mencegah mu berubah." Katanya sambil mengeluarkan satu botol porselen putih.

"Itu anggap saja hadiah dariku, wolfrine ini akan mencegah mu melakukan transformasi ke bentuk binatangmu,  kau adalah anjing besar yang baru pertama kali heat akan ada banyak godaan untuk bertransformasi. Karena itu berhati hatilah."

Feng menatap pria didepannya dengan rumit, dia yang semula ingin membunuh bahkan sekarang menjaganya, ibunya benar pria ini licik namun tetap akan menjaganya. Tapi berurusan dengannya bukanlah hal yang baik dia tipe yang sangat licik dan menginginkan imbalan untuk setiap hal. Hanya kali ini Feng tahu bahwa Zach adalah musuhnya dan musuh dari musuhmu adalah teman.maka pasti karena itu Arthur membantunya, dia tidak ingin repot repot mengotori tangannya berususan dengan Zach.

"Aku akan menelfon kolegaku untuk memasukkan mu kedalam akademi besok, untuk malam ini kau boleh menginap di mansionku." Katanya kemudian bangkit meninggalkan Feng.

Feng masih sulit menerima kenyataan ini bagaimanapun kejadian 2 hari terakhir ini diluar imajinasi nya, ibunya mati di tangan Raja binatang iblis, adiknya membencinya, raja binatang iblis mengincarnya, tubuhnya ternyata bisa berubah menjadi serigala, dan dia harus berususan dengan vampir licik seperti Arthur.

Harus seberapa jauh lagi nasib membawanya, jika saja ini mimpi Feng ingin segera bangun, tapi luka-luka yang dideritanya sejak kemarin masih perih. Menunjukkan hal ini nyata. Feng hanya bisa mengacak rambutnya frustasi.








22 February 2021

Demon BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang