Panggilan Telepon dari Lider

853 16 1
                                    

Dering suara Morning Flower membangunkan Riksa di pagi buta. Teng teneng teng teng teng tereng (ah sudahlah aku ga hapal nadanya) Riksa yang sedari awal sudah cukup fobia sama dering tersebut berusaha bangun. 

Rupanya dering tersebut bukanlah dering alarm, namun dering sebuah panggilan telepon. Dari tampilan layar di smartphone tertulis nama MIYU OTTAVIA.

"Ahhh kenapa si Lider nelpon sih. Baru tahu kalau aku lagi ada hubungan sama Siska. Parah nih mantan," seru Riksa sambil mendengus di smartphone-nya.

Riksa pun menjawab panggilan tersebut dan benar saja suara Miyu pun keluar. Sang Lider pun mulai berbicara.

"Halo, preman budak korporat," ejek Miyu

"Apasih lu? Lider otter ngegas amat lu," ejek Riksa

"Lu ada waktu kosong enggak, Rik? Gue mau ngomong sama lu. Kumohon," pinta Miyu kepada Riksa.

Sebenarnya Riksa ingin menolak permintaan Miyu untuk ngobrol sebentar. Alasannya ya karena Riksa sudah ada Siska sebagai pacar yang sah.  Namun mendengar permintaan Miyu yang keliatannya mendesak, akhirnya Riksa pun luluh juga.

"hufft ya udah, nanti ketemuan di mana? tapi usahakan jangan sampai Siska tau." ucap Riksa dengan menghela nafasnya.

"Bagaimana kalau Restoran XX di pinggiran kota Bandung. Pasti enak tuh dan cukup jauh dari Siska. Gue jamin." jawab Miyu dengan semangat.

"Oke janjian kapan nih, der?" tanya Riksa

"Besok Sabtu siang deh. Gimana?" jawab Miyu

Kemudian Riksa kembali mengecek kalender yang ada di smartphone-nya. Riksa berusaha meyakinkan bahwa hari tersebut merupakan hari yang tepat dan tidak ada jadwal date bersama Siska. 

Rupanya memang benar, hari Sabtu memang tidak ada kegiatan. Siska saat itu dapat shift jaga di kantor. Okelah Sabtu memang waktu yang tepat.

"Oke. Gue gabut pas itu sih" jawab Riksa

"Oke. Makasih ya, Jukut (rumput)." ledek Miyu

"Sama-sama, Lider Otter." jawab Riksa sembari meledek Miyu.

Riksa pun mematikan panggilan telepon di smartphone-nya dan melemparkannya ke kasur. Rupanya rasa kantuk Riksa belum menghilang sehingga dia memutuskan untuk tidur kembali.

"Gue tidur dulu lah. Nanti jam 9, gue ngerjain deadline kerjaannya lah. Hoaaammm." ucap Riksa sembari menguap dan tidur dengan suara dengkuran keras.

Sebenarnya tanpa Riksa sadari, Smartphone yang digunakan Riksa sudah dipasang aplikasi penyadap dan pelacak lokasi sama si Siska. Siska yang rupanya posesif tersebut mengetahui percakapan mereka berdua di balik smartphone-nya. Tentu hal tersebut membuat Siska sedikit berang. Namun hal tersebut dia tahan sampai waktunya tiba

Hari Sabtu

Pada hari Sabtu, hari yang dijanjikan pun telah tiba. Hari yang dijanjikan untuk Riksa dan Miyu untuk bertemu di Restoran XX. Miyu telah datang di Restoran tersebut terlebih dulu. Penampilan Miyu saat itu cukup elegan berupa gaun putih terusan hingga ke bawah.

"Mana sih si Jukut, kok lama banget datangnya. Hufft." ucap Miyu sembari memainkan smartphone-nya. 

Setelah beberapa menit kemudian Riksa pun datang dengan tergopoh-gopoh. Penampilan Riksa pada saat itu juga termasuk elegan. Kemeja lengan pendek berwarna putih menyelingkupi tubuhnya yang penuh tato. Selain itu, rambut Riksa pun telah dibuat klimis sehingga terkesan cukup enak dipandang. 

"Maaf, Miyu. Gue terlambat sedikit, tadi agak macet di jalan. Ehehehehe." ujar Riksa sembari terkekeh.

"Huuuuu. Dasar preman." ejek Miyu sembari tersenyum ke Riksa

"BTW ada apa sih, kok kita ketemuan begini. Gue pengen tahu." tanya Riksa, mengalihkan ejekan si Miyu

"Ehhh ginii. Gueeee nyesel udah putus sama luuuu. Entah kenapa gue selalu gagal untuk move on  dari hal yang dulu kita lakuin. Sekarang gue kangen sama lu," jawab Miyu sambil menitikkan air mata

"Ehhh tapi gue udah sama si Siska. Gue ga bisa pisah sama dia." ujar Riksa membela

"oh gitu yaaa. jadi kamu sudah mulai melupakan aku." tegas Miyu ketika meninggalkan meja.

"Bukan gitu maksudnya, Miyu. Gue ga bermaksud ninggalin lu," balas Riksa sembari memeluk Miyu.

Muka Miyu pun berubah menjadi merah padam saat dirinya dipeluk sama Riksa. Rasa cinta yang lama pun mulai bersemi kembali.

Siska yang melihat hal tersebut di balik restoran pun merasakan api kecemburuan yang sangat besar. Siska pun merasa berang karena Riksa berani mendua dengan Miyu. Siska pun merencanakan untuk menghukum Riksa.

"Liat saja pembalasan gue nanti. Dasar preman buaya darat." ucap Siska dari balik Restoran


-Bersambung-

Siksa Riksa [Fanfic Riksa x Siska]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang