Tugas Negara

77 11 9
                                    


Pagi-pagi sekali Riana sudah turun kedapur bahkan ketika langit masih gelap, Ia begitu bersemangat untuk membuat beberapa hidangan yang akan ia kirimkan ke Kantor tempat siaminya bekerja.

Semalam shindong memberi tahu bahwa hari ini Super Junior akan bertemu untuk meeting. Sebenarnya Shindong hanya meminta dibangunkan pukul delapan pagi karena ia akan meeting bersama Super Junior pukul sepuluh.

Meeting itu juga sebenarnya hanya meeting rutin untuk membahas beberapa pekerjaan mereka bersama Super Junior dan penyesuaian jadwal setiap member mengingat masing- masing memiliki kesibukan.

Namun bagi Riana ini adalah kesempatan emas untuk menunaikan tugas negara. Cita-cita Riana adalah mengenalkan Indonesia ke mata dunia, Sunguh mulia ibu ibu satu ini.

Kali ini Riana memilih martabak manis mini, dan lemper ketan dengan suiran ayam untuk isiannya. Riana selalu suka melihat keantusiasan para member Super Junior dan staf SJ ketika mencicipi makanan yang ia buat, entah seperti ada kebahagiaan dan kepuasan tersendiri.

Sebelum memulai pertempuran Riana menyalakan aplikasi musik di ponselnya lalu memutar sebuah lagu yang dinyanyikan seoarng penyanyi asal Bandung Bisma Karisma yang berjudul Lakukanlah yang ia atur agar diputar berulang. Ketika mendengar lagu itu Riana selalu merasa lebih bersemangat.

"Ayo Bisma kita mulai!" Riana berbicara seolah Bisma berada disana.

Hal yang pertama Riana lakukan adalah mengambil dan menakar beras ketan, mencucinya, lalu menanaknya dengan rice cooker.

Selanjutnya Riana merebus beberapa potong daging ayam yang akan ia jadikan isian untuk lemper ketannya. Setelah matang ia meniriskannya agar ketika ia menyuirnya nanti ayamnya sudah dingin.

"Lakukan lah yang ingin kau lakukan apapun yang ingin engkau lakukan sebenarnya tak ada yang kan bisa hentikan," Riana ikut bernyayi.

"Urang nyieun martabak Mang, saha deui nu nyieun martabak di korea cuma Riana seorang." (Kita bikin martabak Mang/Bisma, siapa lagi yang bikin martabak di Korea cuma Riana seorang).

Riana mencampurkan tepung terigu, gula pasir, garam, susu bubuk, baking powder lalu mengaduknya rata di dalam mangkuk besar.

Selanjutnya ia menuangkan air sedikit demi sedikit dengan mengikuti irama lagu Riana memukul-mukul adonan terus menerus dengan whisk guna memasukan udara sebanyak mungkin, lalu ia menambahkan ragi instan dan mendiamkannya tiga puluh menit.

"Jangan hentikan, coba lakukan, jangan hentikan coba buktikan, jangan hentikan ayo lakukan lakukan lakukan" Riana masih bernyanyi

Sembari menunggu adonan martabak ia mengambil potongan ayam yang sudah di dinginkan lalu menyuirnya.

"Bae ah ku kertas wae nu penting teu rapet atuh da dek kamana neangan daun cau," (Biarin ah pake kertas aja yang penting tidak lengket, atuh mau kemana nyari daun pisang).

Setelah itu Riana mengambil beberapa lembar kertas pembungkus makanan yang akan ia jadikan pembungkus lemper ketannya mengguntingnya sesuai yang ia butuhkan.

Riana beralih pada adonan martabak lagi, ia mengocok telur dan gula pasir menggunakan whisk lalu menuangkannya ke dalam adonan yang pertama tadi selanjutnya ia memasukkan margarin yang sudah di lelehkan lalu mengaduknya lagi hingga rata.

"Barcandalah tertawalah bersama hura hura bersenang senanglah," entah sudah berapa ribu kali lagu ini ia dengar tapi tak pernah merasa bosan.

Riana kembali pada suiran ayam, ia menumisnya dan membumbuinya. Setelah matang riana membaginya menjadi dua. Satu bagian ia angkat dan menempatkannya pada wadah sebagian lagi yang masih di atas pan ia menambahkan irisan cabai, hanya sedikit karean ia tahu tingkat ketahanan orang Korea berbeda dengan orang Indonesia. Maka demi keamanan bersama ia memperkirakan tingkat kepedasannya yang bisa di nikmati semua orang.

Shin FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang