2.2

3.1K 246 12
                                    

sudah sebulan sejak baby Daffin lahir,Lisa sudah bisa beraktifitas seperti biasa namun tentu saja tidak bekerja. Perusahaannya diambil alih oleh Seojun dan Seoji karna adiknya itu telah lulus skripsi dan tinggal menunggu hari wisudanya yang membuat Seoji langsung membantu Seojun karna ia juga mengambil jurusan bisnis seperti sang kakak.

Lisa memijat keningnya karna rasa pening yang datang karna ia baru tidur jam 3 pagi  karna baby Daffin yang entah mengapa rewel sekali.

"pagi sayang, kau pusing hmm?" ucap Seojun yang memeluk Lisa dengan tubuh yang telah siap dengan pakaian kantornya

"kau sudah siap? maaf karna bangun terlambat" ucap Lisa dengan suara bangun tidurnya

"anniya gwaenchanha aku tau kamu lelah.. tidur lagi saja ya,lagian Daffin juga masih tidur" ucap Seojun seraya mengelus kepala Lisa

Lisa memeluk Seojun erat, menghirup parfum suaminya dan menidurkan kepalanya dibahu Seojun yang tentu dibalas tak kalah lembut oleh Seojun.

"waeyo? kau sakit?" ucap Seojun yang masih mengelus punggung Lisa

"anniya hanya lelah" ujar Lisa parau, entahlah ia hanya ingin menangis sekarang

"lalu kenapa hmm? bicaralah padaku" ucap Seojun yang malah membuat tangisan Lisa terdengar dan memeluknya begitu erat

"hey hey sayang kenapa menangis? apa aku ada salah?mianhaeyo eoh maafkan aku"ujar Seojun panik ketika Lisa malah menangis semakin keras

Untung saja Babby Daffin tertidur di samping kamarnya yang tentu saja diawasi CCTV otomatis yang akan memberitahu jika baby terbangun atau menangis.

"pusinggggg, lemasss hiks aku lelahhh" tangis Lisa yang menangis dengan kencang.

"sangat pusing?" tanya Seojun pelan yang diangguki Lisa yang masih menangis

"tidurlah lagi ya, aku akan memanggil dokter kesini" ujarnya lembut pada Lisa yang mengangguk membuat Seojun melepaskan pelukannya lalu menghapus air mata Lisa dan mengecup kedua mata itu lembut

"tunggu sebentar ya, aku akan ganti baju dulu" ucap Seojun seraya menidurkan kembali Lisa

"kau tidak bekerja?" tanya Lisa agak serak membuat Seojun tersenyum dan menggeleng

"anniya, aku akan bersamamu hari ini" ucapnya seraya mengecup kening Lisa

"tidurlah lagi ya, aku akan menelfon dokter dulu" ujarnya yang diangguki Lisa.

***

"Nona Lisa hanya kelelahan, ditambah hormon juga yang terkadang akan mudah sensitif seperti barusan. Tapi tak apa tuan itu adalah hal yang wajar, hanya terus dukung nona Lisa karna kondisi mentalnya yang masih naik turun akibat keberadaan bayi yang tentu membuat pola hidup nona Lisa berubah. Jika bisa sisihkan waktu sedikit untuk berbincang dengan nona Lisa agar ia tidak stres dan meluapkan perasaanya tanpa tertahan. Dan aku akan menyiapkan nona Lisa vitamin yang akan aku resepkan" jelas Dokter itu pada Seojun

"Baiklah terimakasih, Daffin sedikit rewel semalam hingga mungkin membuat ibunya kelelahan .. apa kau bisa sekalian memeriksanya? aku hanya khawatir saja." ujar Seojun yang diangguki Dokter Yoora itu

"nde Tuan, saya akan memeriksanya" ucapnya membuat Seojun mengangguk lalu membuka pintu yang memang langsung terhubung dengan kamar Daffin.

Putranya itu masih tertidur pulas,bahkan ketika Dokter Yoora memeriksannya.

"tidak ada yang salah tuan, tuan muda sangat sehat dan tertidur pulas bahkan nafasnya teratur jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan" jelas Dokter Yoora membuat Seojun mengangguk lega

Ending Story Seojun LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang