"ma gauri pasti salah denger kan?" ia fokuskan pandangan pada manik mata lamia, menanti jawaban akan kegundahannya. Ada sedikit harap, apa yang terucap dari bibir mamanya hanya kesalahan pertimbangan. Mana bisa ia dinikahkan dengan putra sulung kayana. Yang bahkan matanya saja tak pernah sudi meliriknya.
"kamu sudah tanya lebih dari tujuh kali gauri. Dan jawaban mama bakal tetep sama." Perempuan cantik itu menghembuskan nafas pelan, seakan tengah membangun kesabaran. Bagaimana bisa dari sekian banyak nya lelaki tampan nan mapan dalam keluarga. Gauri malah harus berjodoh dengan alam pusaka. Sedikit kampungan dan amat sederhana.
"ma. Apasih yang mama lihat dari mas alam?" tanyanya kembali, kali ini terdengar sedikit frustasi. Bisa bisa ia mati muda karena harus menahan malu mempunyai suami layaknya alam pusaka.
"oh tentu banyak dong. Alam itu dewasa banget, pinter, baik juga sudah begitu sopan banget lagi dan..." belum lamia selesaikan penilaiannya terhadap calon menantunya. Gauri memotong paksa dengan tak sabaran.
"ma tolonglah...gak cuman mas alam yang dewasa. Mas arion juga, ada mas isaac juga. Gauri mending sama mereka dari pada anak budhe kayana. Bikin ilfeel aja." Terangnya kesal. Bagi gauri. Pernikahan berlandaskan perjodohan bukanlah hal yang menakutkan. Ia telah menyiapkan diri jauh sebelum hari ini. Namun tidak jika suaminya adalah alam. ia berhak memilih siapa yang pantas untuk dijadikan pasangan. Laki laki yang memang tak bertolak belakang dengan kebiasaan.
"mas arion sama mas isaac itu deket banget silsilah keluarganya. Kalo alam itu pas." Terang lamia kembali, yang berhasil membuat gauri berapi api. Perempuan itu memilih untuk tak menyahuti. Ia melanggang pergi begitu saja tanpa permisi, meninggalkan lamia yang tengah geleng geleng kepala karena kelakuan putrinya.
Dalam keluarga besarnya. Adat perjodohan dengan sesama saudara sudah berjalan puluhan tahun lamanya. Ketika ia tanya alasannya, katanya biar mempererat kekeluargaan dan mampu menghasilkan bibit yang tak mengecewakan. Seperti kaya dan bagus rupa contohnya. Ia akui, hampir semua kerabatnya kaya akan harta, memumpuni akan tampang dan kepintarannya. Kecuali satu orang, om hendra. Ayah dari lelaki yang akan menikahi nya. Sempat menolak banyak kerjasama yang mengundang makian pedas keluarga. Kepintaran lelaki itu tak ia pakai guna mencapai kekayaan yang tak terhingga. Padahal ia mampu. Lantas, kesederhaan yang menemaninya beserta keluarga hingga ia akhirnya menutup mata untuk selama lamanya. Bahkan sampai detik ini, gauri masih di buat bingung dengan keputusan suami kayana. Bagaimana bisa ia menolak kekayaan yang akan membuatnya bahagia?
itupula menjadi alasan mengapa gauri tak pernah mengencani laki laki selama hidupnya. Hubungannya hanya stuck pada teman rasa pacar saja. Lagi pula percuma baginya, menjalin hubungan terlarang tak akan pernah bisa membawanya pada pelaminan. Sejak kecil mereka sudah di jodoh jodohkan. Lalu jika memang cocok, akan dinikahkan pada usia yang bisa dibilang belum matang bagi perempuan. Seperti sang mama yang harus terpaksa memutus jenjang pendidikan karena dinikah kan pada usia yang belum genap dua puluhan. Perempuan seusia gauri –dua puluh dua tahun- dianggap hampir layu. Tak akan laku jika tak segera dicarikan putra kerabat yang mau. Layaknya akhir akhir ini, perempuan itu sering mendapat wejangan tiba tiba masih seputar dirinya yang tak segera membina rumah tangga. Dari celotehan kerabat yang menganggap ia banyak main main dalam hidupnya sampai pada yang berbondong bondong menawarkan putra tampan mereka. Lantas ia bisa apa, jika semua keputusan ada pada kuasa kedua orang tuanya.
"sudah ah. gauri gak seru galau mulu." Tampolan keras melayang tepat pada bahu kanannya yang mampu mengundang pelototan seramnya. Ya, arabella mahveen, selaku adik kandung yang tak tahu sopan santun adalah satu satunya orang yang berani melakukannya. Perempuan 17 tahun itu sama sekali tak mempunyai rasa takut pada siapa saja.
"gak galau cuman kepikiran dikit. Coba bayangin kamu di nikahin sama cowok kaya mas alam. sudi gak?"
"makasih deh. Gauri saja. Tapi kalo sama adeknya aku mau hehe"
"siapa, bara?"
"iyalah. Barata cipta biantara yang cakepnya ga ngotak. Sumpah demi apa guanteng banget." Puji nya berlebihan, mencengkram tangan halus gauri sembari memejam seakan akan sedang geregetan.
"cih alay" namun mengenai pujian adiknya baru saja. Ia pun berpendapat sama. Barata, adik pertama alam pusaka, mempunyai wajah yang begitu luar biasa tampannya. Juga kebaikan hati yang tak bisa dinalar oleh manusia biasa. Putra putri kayana memang berhati besar nyaris mendekati sempurna. Namun sayang nya berhati baik bukanlah faktor utama seseorang dapat dilirik dalam keluarganya. Asal tak punya harta, apa pun keapikan yang ia lakukan bukanlah apa apa.
"eh gauri."
"apalagi sih.?" Sahutnya aras arasan.keberadaan abel dalam kamarnya sama sekali tak mampu meredakan emosinya. Sama sekali tak becus memberi solusi akan masalahnya.
"kamu ga bener bener galau kan? Ini cuman nikah loh gauri. CUMAN NIKAH GAURI." Lalu entah tersambar apa, ia baru sadar. Ya, dirinya dan alam pusaka hanya menikah. Tinggal serumah dan berperan alakadarnya dalam menjalani rumah tangga. Lalu apa yang masih ia pikirkan? Seulas senyum terbit di bibir cantiknya. Ia peluk abel sembari bersorak ria. Kegamangannya sirna seketika, ia akan tetap menjalani hidupnya seperti hari hari biasa. Bedanya hanya tinggal serumah dengan alam pusaka. Lelaki yang ia yakini sama sekali tak akan merepotkan, munkin hanya sedikit memalukan.
ya gauri, ini hanya sebuah pernikahan. Hanya menikah.
ditunggu undangannya yaaa gauri dan mas alam hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand by you
Romance"ga salah denger ma! kenapa sih harus sama si alam kampungan itu. aku pengen sama yang cakep,tajir dan ga malu maluin." udah udah, dari pada nerka nerka mending langsung baca aja. CHECK IT OUT!