Rumah sakit.
"Gue dimana" Arin tersadar.
"Lu sekarang dirumah sakit"?
"Ji-Sung l-lu yang udah nyelamatin gue" Arin.
"Iya, lu kenapa jadi kayak gini" cemas Ji-Sung sambil memegang tangan Arin.
"Gue nggak apa-apa kok jangan cemas" Arin tersenyum.
"Lu jangan bohong siapa yang udah kurung lu di gudang" Ji-Sung.
"Udah gue nggak apa-apa yuk pulang nanti oppa gue marah" Arin pun duduk.
"Lu punya oppa" Ji-Sung.
"Iya emang kenapa" arin.
"Nggak apa-apa, gue antar pulang" tawar Ji-Sung.
"Nggak apa-apa gue bisa sendiri" saat Arin berdiri, Arin pun terjatuh dan disambut oleh Ji-Sung.
"Tuh kan lu masih lemah sini gue aja" Ji-Sung mengendong Arin dari belakang.
Sampai di hotel
"Makasih ya udah nolongin gue" Arin.
"Sama sama kalau gitu gue pulang dulu ya" lalu Ji-Sung pergi.
"Arin pulang" Arin membuka pintu.
"Darimana aja jam segini baru pulang" Jimin melipat tangannya di dada.
"Tadi yn dari rumah sakit"Arin.
"Sakit apa lu emang" Jungkook.
"Tadi gue pingsan jadi yn ditolong teman gue" Arin.
"Siapa laki laki atau perempuan" taehyung.
"Laki laki emang kenapa!" Arin.
"Lu tau nggak" Jimin.
"Enggak" Arin yang pura² tidak tau.
"Lu itu punya kita nggak ada yang boleh siapapun termasuk laki laki dekat dengan lu" tegas taehyung.
"Dia teman gue emang apa salahnya gue berteman sama dia" Arin yang sedikit emosi.
"Lu berani membantah" Jungkook yang mulai emosional.
"Iya emang kenapa gue udah nggak tahan hidup sama kalian, atau gue akan bilang sama eomma dan appa" Arin mengancam mereka.
"Jimin, Jungkook seperti dia mau diberi hukuman" kemudian mereka ingin menangkap Arin.
Kemudian Arin berlari kekamarnya dan mengunci pintunya
"Arin buka pintunya" mereka menggedor² pintu kamar Arin.
"Gue harus pergi dari sini"lalu Arin mengambil kopernya dan mulai mengambil bajunya.
"Gimana cara keluar dari sini, hmm gue tau" lalu Arin bersembunyi.
"Kalau lu nggak keluar kami akan mendobrak pintu ini" lalu Jungkook menendang pintunya.
"Dimana dia" Jimin mencari kesekeliling.
"Mungkin dia kejendela" Taehyung.
"Mana mungkin ini kan tinggi, yaudah kita liat dulu" lalu mereka melihat kebawah jendela.
"Ini kesempatan gue" lalu Arin menutup pintunya dan menguncinya.
"Arin lepasin kami" teriak taehyung.
"Gue harus bergegas" lalu Arin pergi.
"Ada apa nih kenapa kalian dikamar Arin" jin yang kebingungan.
"Hyung Tolong kami, disini kami dikunci sama Arin" mereka masih saja menggedor pintu.
"Baiklah tunggu biar gue cari bantuan" lalu jin memanggil satpam dan membuka pintu kamar Arin.
"Terima kasih pak" jin.
"Sama sama kalau begitu saya permisi dulu" satpam itu kemudian pergi.
"Apa yang terjadi dimana Arin" jin yang mulai panik.
"Gawat Hyung Arin akan memberi tau semua yang kita lakukan dengannya dan dia akan memberi tau sama eomma dan appa" jelas Jimin.
"Bagaimana bisa terjadi, apa masalahnya" jin.
"Hmmm sebenarnya ini salah kami juga, kami yang telah mengancam Arin dan dia marah" ucap taehyung sambil menundukkan kepalanya.
"Ada yang Arin lakukan sampai seperti ini" jin.
"Sebenarnya dia bilang dia dari rumah sakit" Jungkook.
"Dia sakit apa" jin.
"Dia diantar pulang oleh temannya" Jimin.
"Apa masalahnya jika dia diantar oleh temannya.
"Sebenarnya yang mengantarnya laki laki dan kami tidak suka itu Hyung" taehyung.
"Hanya karena itu, gawat kita harus cepat menemukan Arin kalau tidak rahasia kita akan terbongkar, coba gue telpon dia" jin mulai menelpon arin.
"Tidak diangkat tidak ada cara lain kita harus mencarinya" lalu mereka mencari Arin menggunakan mobil.
Arin pov.
"Gue harus kemana rumah gue masih jauh lagi" Arin terus berjalan.
Kemudian
"Hai cantik mau kemana malam malam gini"..
"Kalian siapa" Arin melihat mereka yang lagi mabuk.
"Ayolah yuk ikut kita akan bersenang senang"..
"Lepasin tolong!! Tolong!!" Teriak arin.
"Hei lepasin dia" Ji-Sung tiba tiba datang.
"Ji-Sung tolongin gue" Arin.
"Hei siapa lu"...
"Gue pacarnya sekarang lepasin dia" Ji-Sung.
Mata Arin terkejut dan mematung
Bugh...
Satu pukulan mendarat di perut preman itu.
"Mau pergi atau gue hajar lagi" ancam Ji-Sung.
"Ampun" lalu preman itu pergi.
"Arin lu kagak apa apa" Ji-Sung menyadarkan lamunan Arin.
"Eh gue nggak apa-apa makasih ya" Arin pun tersadar.
"Sama sama, yuk gue antar pulang nggak baik tau perempuan malam² disini sendirian" Ji-Sung.
"Iya maaf sekali lagi makasih ya, tapi gue mau kesana gue mau pulang kerumah gue" Arin.
"Yuk gue antar ayo naik" Ji-Sung.
"Oke" lalu Arin naik dimobil Ji-Sung.