"gimana ini gue pingin bicara tapi malu banget karna Ji-Sung bilang seperti itu, yaudah deh" batin Arin.
"Kenapa hati gue deg degan ya apa jangan jangan gue Suka sama Arin"batin Ji-Sung.
"Ji-Sung" Arin
"Arin" Ji-Sung
Mereka barengan.
"Eh lu duluan" Arin.
"Lu duluan aja" Ji-Sung.
"Baiklah, apa yang lu bilang tadi" tanya Arin.
"Gue bilang gitu agar preman itu nggak ngapa ngapain lu lagi" jelas Ji-Sung.
"Ohh gitu, jadi lu mau bilang apa" Arin.
"Kita dari tadi jalan dan nggak Nemu rumah lu" Ji-Sung.
"Oh iya gue lupa masih lurus nanti ada kafe didepan lalu belok kiri" Arin.
"Oke" lalu Ji-Sung menancapkan gasnya.
Sampai rumah arin.
"Sekali lagi makasih ya Ji-Sung udah nolongin gue lagi" Arin.
"Iya udah tugas gue sebagai lelaki untuk ngelindungi perempuan" Ji-Sung.
"Ayo masuk kali ini nggak ada penolakan" Arin.
"Yaudah yuk" Ji-Sung..
"Yuk" Arin menarik tangan Ji-Sung.
Saat masuk rumah
"Rami banget disini" Ji-Sung.
"Iya ini semua tamu eomma dan appa gue" Arin.
"Arin kesini nak" panggil eomma.
"Eomma" lalu Arin berlari dan memeluk eommanya.
"Pas banget eomma kangen sama kamu, eh oppa kamu mana nggak datang juga dan kamu kesini sama siapa?" Eomma.
"Eee hmm oppa masih dihotel, Arin kesini sama teman Arin" Arin.
"Siapa kenapa nggak kamu bawa kesini"tanya eomma.
"Bentar ya, Ji-Sung mari" Arin memanggil Ji-Sung.
"Halo Tante nama saya Ji-Sung temannya Arin" Ji-Sung.
"Kamu temannya atau pacarnya" ledek eomma.
"Apa sih ma ini teman aku" Arin memanyunkan bibirnya.
"Eomma liat dia ganteng juga" eomma.
"Ih eomma bikin malu aja" Arin.
"Makasih Tante senang bertemu dengan Tante" Ji-Sung membungkuk sopan.
"Jangan panggil Tante panggil saja eomma" eomma.
"Baik eomma" Ji-Sung.
"Eomma Arin mau bicara serius" Arin.
"Bilang saja" eomma.
"Sebenarnya oppa it-" ucapan Arin terpotong.
"Eomma" sahut jin.
"Eh kalian datang pas banget eomma kangen sama kalian" eomma.
"Kami juga ma" Suga.
"Eomma kami dan Arin mau kekamar dulu sebentar ya" jhope.
"Oh yaudah" eomma.
"Arin cepat ikut kami" mereka membawa Arin kekamar.
"Ada apa dengan arin, lebih baik gue ikutin aja gue takut kenapa Napa" batin Ji-Sung lalu mengikuti mereka.
"Eomma saya permisi dulu ya" Ji-Sung.
"Oh silahkan" eomma.
Kamar Arin
"Apa yang lu bilang sama eomma hmm" mereka menyudutkan Arin ketembok.
"Gue belum bilang apa-apa" Arin yang udah keringat dingin.
"Jangan bohong lu" taehyung.
"Bener gue nggak bohong" Arin yang udah gemetar.
"Awas aja lu bilang" ancam rm.
"Udah ah gue mau turun" Arin hendak pergi tapi ditahan sama mereka.
"Main pergi aja main dulu dong" smirk Jimin.
"Sekarang nggak ada lagi" Arin.
"Harus kalau nggak" mereka mendorong Arin hingga jatuh ke kasur Arin.
"Apa, toloong!! Tolong!!" Arin berteriak.
"Diam" Jungkook menutup mulut Arin.
"Hei kalian lepasin Arin" Ji-Sung yang tiba tiba masuk.
"Siapa lu nggak usah ikut campur" taehyung.
"Lu siapa ngatur ngatur" Jungkook.
"Bukannya gue ikut campur tapi apa kalian nggak liat Arin sudah seperti ini apa kalian tidak takut kalau dia hamil" jelas Ji-Sung.
Mereka semua terdiam.
"Tangkap dia" Jungkook.
"Kalau kalian dekat aku akan memberitahu eomma kalian" Ji-Sung.
"Udah kalian jangan bertengkar" Arin.
"Arin maafkan kami, kami menyesal" mereka semua meminta maaf pada Arin.
"Masih banyak wanita yang mau sama kalian dan Arin adik kalian satu satunya dan kalian jaga dia dengan baik" jelas Ji-Sung lagi.
"Iya kami Salah Arin maafkan kami, kamu tidak akan mengulanginya lagi"mereka memeluk Arin.
"Iya gue maafkan tapi jangan ulangi lagi" arin mengeluarkan air mata.
"Dah yuk turun eomma udah nunggu" Arin.
Lalu mereka kembali.
Pesta berakhir
"Eomma Ji-Sung pulang dulu ya" pamit Ji-Sung.
"Ngapain pulang kamu bisa kok tidur disini" cegah eomma.
"Nggak apa-apa eomma nanti eomma nyariin" Ji-Sung.
"Oh yaudah kapan kapan mampir ya" eomma.
"Eomma, yaudah deh hati hati ya" Arin.
"Iya sampai jumpa" Ji-Sung keluar dari rumah Arin.
"Daaaa" Arin.
"Kenapa gue rasanya berat banget jauh dari arin, duh gue nggak tahan besok gue akan ngungkapinnya" lalu Ji-Sung menaiki mobilnya dan pulang