"Tak banyak, hanya satu kata.
'Aku butuh kehagatan'."_Author_
****
Hari dengan sejuta misteri telah kembali. Hari ini, tepatnya hari Selasa, Lala kembali terbangun dengan keadaan yang sama seperti hari hari sebelumnya.
Rambut acak acakan, wajah kusut dan piyama bergambar Doraemon.
Dengan mata yang berat, ia bangkit dari posisi rebahannya menjadi duduk. Sambil menggaruk lehernya, ia menoleh kearah nakas dan melihat jam weker di sana.Matanya membulat.
Sial!
Dia telat lagi.
Dengan kekuatan bak wonder woman, ia melompat dari kasurnya. Ia meraih handuk digantungan baju dekat pintu kamar mandi, kemudian memulai ritual mandi bebeknya.
Selesai di kamar mandi, ia langsung saja memakai seragam miliknya. Sama seperti biasa, seragamnya tak pernah rapi dan tak ada satupun atribut yang terpasang.
"Duit, buku, pulpen- apa lagi yak?" Pikirnya
"Keknya udah semua dah- ohh, hp!"
Selesai memasukkan semua barang barang miliknya, ia langsung saja turun dari lantai atas dan menuju ke bagasi untuk mengeluarkan motor kesayangan milikya.
Lala tak perlu melakukan ritual berpamitan, karena dia memang tinggal sendiri di rumah besarnya ini.
Mengenai orang tuanya, ibu Lala telah meninggal saat Lala masih berumur 3 tahun karena sakit. Sedangkan ayahnya menikah kembali sewaktu umur Lala menginjak 6 tahun.
Mendapat ibu tiri adalah salah satu trauma bagi Lala. Bagaimana tidak, ibu tirinya memperlakukan dia dengan tidak baik. Bahkan berkat ibu tirinya, ayahnya jadi tidak menyukai dirinya.
Saat masih SD, ayahnya mengirim Lala dan kakak laki lakinya ke Kota Bandung, bersama seorang asisten rumah tangga yang telah merawat mereka sejak kecil.
Ayahnya hanya akan mengirimkan uang setiap bulannya kepada mereka. Baru beberapa kali ayahnya datang untuk menjenguk dirinya.
Wait, bukan menjenguk tapi hanya datang untuk memarahi Lala.
Kembali ke Lala.
Saat ini ia sedang berdiri di depan gerbang yang menjulang tinggi, dan tentu saja itu tertutup. Ia menggaruk kepalanya yang tak gatal, kemudian mengeluarkan handphone miliknya.
Drtttt drtttt drttt
"Halo! Lu kenapa? Kok belum Dateng? Buruan!" Suara dari seberang sana dengan banyak pertanyaan membuat Lala jengah.
"Gw telat bego!" Kesalnya
"Ohhhh" singkat padat dan minta ditabok.
Aira benar benar tidak bisa diandalkan saat ini.
"Syalan, kasi hp lu ke Kia dulu! Gw mau ngomong"
"Tunggu"
"Halo, ngapa? Lu kenapa belum Dateng? Bentar lagi pak satria yang ganteng abizz bakalan datang ngecek kelas. Buruan!"
![](https://img.wattpad.com/cover/238949068-288-k410488.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes Sir!
Romance#murni dari pikiran sendiri! ***** "Aduh... SIAPA YANG LEMPAR SAYA PAKE KALENG BEKAS?!" Kesal orang itu Lala meringis di kala semua tatapan mengarah padanya, padahal dia tidak ada niatan melempar orang itu dengan kaleng bekas. "Aduh.. maaf om, saya...