cpt 1

15 1 0
                                    

Rumah Alvaro terkenal dengan rumah yang paling mewah di kota itu. Dengan cat yang putih dan tiga tingkatan serta ada lift di dalamnya.

Kekayaan nya tak terhitung. Bahkan, 7 keturunan pun tak habis-habis. Mereka punya segalanya, kecuali keturunan.

Sudah 2 tahun mereka menikah tapi belum di karuniai keturunan. Ketika karunia itu datang Fanya dan Adit harus kehilangan Anaknya yang sangat mereka idam-idamkan dari dulu.

Anak mereka meninggal saat Fanya baru saja melahirkan. Dan yang buat Adit bingung, kenapa ia tak di perbolehkan oleh dokter untuk melihat Anaknya untuk yang pertama dan terakhir kalinya.

Itu masih tanda tanya sampai sekarang..

~

Ketika malam tiba. Fanya dan Adit tampak bersendu gurau di ruang tamu sambil menikmati film yang mereka tonton.

Tok..

Tok..

Tok..

"ada yang ngetuk pintu mas. Coba deh buka dulu" ucap Fanya sambil menatap Adit

Adit pun langsung berdiri dari duduknya dan menuju pintu depan sambil mengenakan piyama tidurnya.

Crek

Ketika ia melihat keluar. Ia kaget bukan main.

"ma. Apa ini. Coba lihat ini" panggil Adit pada Fanya

Karna penasaran, Fanya pun menghampiri Adit dan memegang pundaknya

"Ada apa mas. Siapa di luar" tanya Fanya

"lihat ini"

Adit menatap Fanya sambil menunjuk ke arah Bayi yang sedang tidur menggunakan keranjang dan diselimuti oleh kain merah.

"ini Bayi ma"

"haaa apa ini mas. Siapa yang berani-beraninya meletakkan bayi di sini"

"pak Manto" teriak Fanya memanggil security nya

Pak Manto pun langsung berlarian menuju ke suara Fanya memanggil

"ada apa bu?" Jawabnya sambil menunduk

"siapa yang bawa Bayi ini kesini? "

"saya gatau bu"

" kamu ini bagaimana Manto. Kerja aja ga becus"

"maaf bu saya ketiduran" bela Manto

"udah ma. Kita bawa aja Bayi nya kedalem. Kasian"

Adit pun langsung mengangkat keranjang itu dan membawanya kedalam. Dan Fanya langsung menutup pintu

"ga bisa gitu dong mas. Kita gatau asal usul Bayi ini. Lebih baik besok dia kita bawa ke panti asuhan saja"

"jangan ma, lihat Bayi ini. Kasihan dia, dibuang oleh orangtuanya sedangkan kita sangat ingin memiliki anak"

Ucap Adit sambil menggendong Bayi itu

Mereka pun duduk di ruang tamu. Nampak Fanya langsung mematikan Tv dan menghidupkan lampu.

"aku beri nama anak ini. Putra Zain Alvaro" ucap Adit sambil tersenyum

"ga bisa mas. Nama itu hanya untuk Anak kandung kita nanti. Gaboleh di pake siapa-siapa" tolak Fanya

"mungkin ini anugerah dari Tuhan Fanya. Kita harus terima. Dan juga mungkin dengan ada Anak di rumah ini kamu bakal cepat hamil lagi"

"mas. Aku pasti bakal hamil tanpa ada anak ini" tegas Fanya.

Fanya pun berdiri dan menuju ke kamar mereka

" Fanya kamu mau kemana?" tanya Adit

"aku gasuka Anak itu. Aku hanya ingin anak kandungku saja"

"Fanyaaa" panggil Adit

Tanpa ada sahutan dari Fanya, Adit pun langsung berdiri dan menuju ke kamar bi larsi. Asisten rumah tangga mereka

"Bi larsi"

"iya tuan" ucap bi Larsi dari balik pintu kamarnya

"jaga ya bi. Dia sementara tidur di kamar bibi dulu. Besok ia akan aku kasih kamar"

"iya tuan"

Adit pun langsung memberikan anak itu pada bi Larsi. Dan ia segera pergi menuju ke kamarnya

"kasihan kamu nak. Banyak orang yang ingin punya Anak, tapi masih banyak juga orang yang membuangnya"

Kata bi Larsi sambil membawa Anak itu ke kamar nya di lantai atas













Aku anakmu ma. Aku punya hak untuk sayang mu..Zain Alvaro.

Jangan berlebihan dalam memberikan
Kasih sayangmu
Padaku ma..Zoe Alvaro

Like,Komen, and Follow

Aku Pantas Untuk CemburuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang