"Pagi Pak, apa benar tempat ini yang ada di koran ini?" tanya pemuda dan tinggi kepada seorang bapak pertengahan umur
"Benar, apa kau berniat menyewa unit kamar disini?" tanya balik bapak tadi dengan senyum ramah, dan pemuda tadi hanya membalas anggukan disertai senyum
"Apa bisa langsung lihat kamarnya Pak?" tanya pemuda itu
"Tentu saja, ayo!" balas Bapak pemilik unit-unit itu
Sambil berjalan menuju unit yang dituju mereka mengobrol, dan diketahui bahwa nama pemuda itu adalah Chanyeol yang berasal dari sebuah desa, keperluannya ke Seoul dan mencari sebuah tempat tinggal adalah karena dia diterima di salah satu universitas terbaik di Korea di jurusan teknik. Seperti orang-orang dari desa kebanyakan yang merantau ke kota besar, kriteria utama mereka memilih tempat tinggal adalah harga yang murah, dan tentu saja Chanyeol tidak menyia-nyiakan iklan dari koran tersebut yang menuliskan sebuah unit yang lumayan murah, dan paling penting tidak terlalu jauh dari universitasnya.
"Nah ini dia kamarnya Chanyeol-shi" Tunjuk Si Bapak yang bertuliskan nomor 61 lalu membuka kunci kamar tersebut
Chanyeol yang melihat unit kamar tersebut sedikit berbinar, bagaimana ada kamar yang cukup bagus dan luas untuk seorang mahasiswa seperti dia tapi uang sewanya tergolong cukup murah, dan pikiran Chanyeol langsung mencurigai sesuatu. Dalam hatinya 'apa ini tidak aneh, apa jangan-jangan listriknya atau airnya bermasalah' pikirnya.
"Bagaimana Nak kamarnya?" tanya Si Bapak mengejutkan
"Humm bagus Pak, tapi apa saya boleh cek listrik dan airnya" tanya Chanyeol memberanikan diri, dan Si Bapak mempersilahkan. Setelah semua di cek dan tak ada yang salah, Chanyeol jadi makin heran, unit cukup nyaman dan cukup strategis tapi harga murah, hingga akhirnya Chanyeol menanyakan lagi kepada si Bapak untuk memastikan harga yang tertera di koran itu tidak salah, dan kembali Si Bapak membenarkannya.
"Baiklah jadi apa kamu tertarik Nak?" tanya si Bapak, dan sebenarnya Chanyeol ingin menanyakan kenapa harga sewa kamar itu cukup murah melihat kondisi kamar yang sangat baik dalam segala aspek untuk perspektif mahasiswa sepertinya, namun dia terlalu segan untuk itu.
"Iya Pak, tapi mungkin saya akan mulai kesini sabtu depan, karena saya mulai beekuliah pada hari seninnya" jelasnya
"Iya tidak apa-apa, dan seperti yang tertera di Koran, sistem sewanya pertahun, dan untuk kalau kalau memang berminat apa bisa memberikan uang mukanya dulu Nak?"
"Agar saya bisa memastikan ini deal, agar saya bisa menolak penyewa baru nantinya, karena hanya satu kamar ini yang tersisa" lanjut Si Bapak"Baiklah Pak, saya akan bayar dua puluh persen dulu, nanti sisanya saya akan bayar di hari saya masuk" jawab Chanyeol, dan merekapun langsung menuju ke tempat si Bapak pemilik unit-unit itu untuk pembayaran uang muka dan kwitansi pembayaran sebagai bukti.
"sewaktu hari masuknya kamu nanti baru kita urus surat kontrak sewanya Nak" ucap Si Bapak sambil menyerahkan kwitansi kepada Chanyeol, dan Chanyeol hanya mengangguk paham.
*********
~ 2 minggu kemudian ~
Chanyeol akhirnya sudah resmi menjadi mahasiswa sekarang, juga resmi menjadi salah satu penyewa unit sejak seminggu yang yang lalu. Hari hari dia lalui seperti biasa sebagai mahasiswa baru. Tapi dia menyadari ada sesuatu yang aneh di kamar unit miliknya, namun terus dia tepis dan buang jauh. Dan tibalah hari ini puncaknya dia tidak mampu lagi mengelak tentang keanehan-keanehan itu, Chanyeol merasa barang-barang yang ada di kamarnya selalu berpindah tempat saat dia kembali dari kampusnya, dia lalu berpikir apakah ada penyusup yang selalu masuk saat dia ke tak ada, atau ini ulah orang dalam yaitu si pemilik unit, ya karena hanya dia yang memiliki akses itu untuk bisa masuk karena memiliki kunci duplikatnya. Tapi setelah Chanyeol memeriksa semua tak ada yang hilang, beberapa barang berharga dan buku tabungan tetap ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHAN-KYUNG FILE
أدب الهواةkumpulan cerita oneshot ataupun seri pendek yang dirangkum dalam satu file ini... Dan kemungkinan ada beberapa cerita pendek atau oneshot nantinya akan kukembangkan menjadi cerita panjang tersediri.