Jennie tak habis fikir dengan tzuyu yang tak lelah mencari topik pembicaraan dgnya. Tidak, tepatnya berusaha memulai pembicaraan dg jennie yang tak pernah menyahut satu katapun keluar dari bibirnya.Gadis chewy itu menyerah, melempar punggungnya bersandar dibangku mobil menompang paha kirinya di atas paha kanannya. Memejam mata. Kenapa gerangan dirinya di abai? Apa dia pernah berbuat salah pada gadis bermata kucing itu? Rasanya tidak, Ini pertemuan pertama mereka~pikir tzuyu.
Sesampainya di kediaman, tzuyu berjalan masuk Ketinggalan dengan Jennie yg mendahuluinya.
"Jennie eonnie kenapa lama sekali? Mana ice cream pesananku" minta rose menjulur tangannya kedepan. telapak tangan menghadap langit-langit rumah.
A iya dia melupakan pesanan adik iparnya itu. Moodnya tiba-tiba berubah setelah gadis itu hadir Dan duduk disampingnya. "Kelupaan, mian..." Rose memasang wajah cemberut.
"Eonnie... siapa dia?" Tunjuk rose mengarah ke tzuyu yg mau menghampiri mereka. Jennie mengikuti arah tunjuk rose dan kembali menghadap rose.
"Calon iparmu"
"Mwo!?" Jennie melangkah menaiki anak jenjang, masuk ke kamar.
.......
"Beri aku waktu appa aku akan berpikir akhir langkah apa yang harus aku jalani."
"Kau sudah akan menjadi orang tua,ayah dari anak-anaknmu. Jisoo-ya jangan terlena, ingat ada hati yang harus kau jaga."
Di dalam mobil Jisoo memijit pelipisnya setelah memenuhi panggilan dari sang CEO agensi tempat dia menaung yang tak lain appanya sendiri.
Jisoo tak bisa memilih. Mengurus perusahaan appanya berhenti dari pekerjaannya yang sekarang atau tetap dg pekerjaannya yang sekarang. Tidak, dia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya sekarang begitu saja, tak semudah meninggalkan abu di tempat bekas pembakaran.
Mencampai titik yg bisa dibilang titik tertingginya sebagai aktris n model memulai dari nol tanpa orang dalam/campur tangan sang appa. Kalian tau tidak?!itu tak semudah mendapatkan surat cinta dari namja maupun yeoja saat dia sekolah dulu sampai kini dia berada di titik tertinggi itu.
Lagian pekerjaannya sekarang merupakan impian terbesar dalam hidupnya sejak kecil.
"Jika tidak bisa, akan lebih baik Jennie aku kirim kembali ke kekasihnya"
Brugh! Jisoo meninju pintu mobil. Dia Tau betul tabiat orang tua itu, dia tidak pernah barmain-main akan perkataanya. Perkara bagaimana appa jisoo tahu Jennie memiliki kekasih, tentu menyelidiki terlebih dulu mantu dadakannya tersebut.
Jennie atau karir?~ dua kata yang tak bisa dipilihnya.
"Gwaenchana?" Tanya managernya. Jisoo tak menjawab sekedar bergeleng, memilih menatap langit senja seoul. Menikmati pemandangan burung-burung yang bertebangan dilangit jingga sana.
......
"Bisakah kau hidup tanpaku?
Bisakah kau melepaskan ku?
Jisoo, bisakah aku pergi?
Biarkan aku hidup dengan sukaku sendiri.
Aku lelah Chu...disini(hati)"Jisoo menompang dagunya di atas puncak rambut jennie sesekali menghisap wangi surai istrinya itu. Lirihan Jennie tadi terus tegiang memekik dibenaknya.
Jisoo mengusap lembut punggung jennie yang masih naik turun di dekap-nya.
Tadi saat jisoo sampai di rumah, berniat membersihkan diri ke kamar mandi. Jennie menarik niatnya. Gadis itu terisak memeluk lutut bersandar di kepala ranjang. Tak tau kenapa ternyata begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You love me too *Jensoo*
FanfictionKim jisoo, dia adalah seorang aktris sekaligus model. anak dari pemilik agensi YG ENTERTAINMENT. Jennie kim bisa disebut hatters nya jisoo, dia bekerja mengurus restaurant kecil milik keluarganya. Saat matanya bertemu langsung dengan mata hanzel mi...