Bagian 15: Anak Kucing

1.3K 204 13
                                    


Brugh!

"WAKE UUUUUP. " Teriak cempreng dari gadis  berpakaian piayama  itu setelah membuka pintu kamar jisoo dengan kasar.

"KAK JI! WAKE UP! WAKE UP! YAK  OSO IRONA! " Gadis itu sekarang sudah menguncang tubuh yg masih berbaring nyaman dikasur.

"Emmm wae..." gumamnya menarik selimut sampai menenggelamkan palanya di bawah selimut.

"Halmoni~"

"Kenapa dengan halmoni?" Tanya jisoo tak ingin sekalipun berniat membuka matanya.

"Halmoni berkunjung" beri tau gadis itu, Rose. Sentak mata jisoo terbuka lebar, langsung terduduk.

"Mwo! Jinja halmoni, kesini?" Tanya jisoo tak percaya.

"Maja, Ppali wa! Huh Aku yakin halmoni akan segera memberi Kita hukuman.  Aish kesingan lagi, ini semua salah mu!" Rose menyalahkan jisoo atas kesiangannya. Bahkan pertemuaannya dengan klien Dua jam yang lalu sudah terlewat.

"Enak saja salahku!" Bela jisoo

"Memang ini salahmu! Andai saja kamu tak menahanku untuk pasang telinga  mendengar curhatan dari mulut alkoholmu itu, aku pasti tidak akan kesiangan!

Ah sudahlah! Jangan Lupa cukur rambut liar diwajahmu itu dan juga jangan lupa berkaca,  Lihatlah penampilanmu sekarang! Aigo....aku bahkan tak percaya bahwa kau kakakku Kim jisoo. Sangat berbeda dengan kakakku yg dulu. Sekarang Tak terurus, berantakan!"

"Aku sudah mendengar itu puluhan Kali keluar dari mulutmu, adikku tercinta jangan memulai pertengkaran lagi, Tak bosan apa?!"

Tanpa mereka sadari  orang yang tadi mereka bicarakan sudah berdiri didepan pintu kamar jisoo dg sebuah alat sebagai pembantunya untuk berdiri.  Melangkahkan kakinya masuk menghampiri Dua insan kakak beradik itu saling beradu argument. Membuat Dua insan itu seketika mengatup rapat bibir masing-masing, menangkap sosok wanita tua dihadapan mereka sekarang.

"Halmoni...." Panggil jisoo dan rose kaget bersamaan.

"15 menit dalam ke adaan rapi Aku tunggu kalian berdua di bawah!" Ujar wanita dimakan usia itu, lekas pergi dari kamar jisoo. Di ikuti juga oleh rose.

Jisoo melangkah masuk kekamar Mandi. Sepuluh menit diguyur air dibawah shower sana, sekarang dia berdiri di depan wastafel, memandang wajahnya sendiri di cermin sana. Dia bahkan terlihat memasang mimik ngeri, Tak percaya melihat wajahnya yg terpampang dicermin.

Patut saja rose berkata seperti itu kepadanya. Dirinya benar-benar tak seperti jisoo yang dulu. Berbeda! Hanya bentuk wajahnya yg tetap sama. Terdapat Perubahan yg sangat pesat, mencolok terhadap tubuhnya. Ia bahkan tak paham kenapa dia melakukan itu pada tubuhnya. Dari tato, menggangkat beban sehingga tubuhnya sekarang terlihat kekar, bahkan tingginya juga melonjak, dan model rambutnya juga "na michyonnabwa~" Batin jisoo memegang wajahnya.

Lalu jisoo mengambil cream pencukur dan mengolesinya pada wajah yg dihinggapi rambut-rambut halus yg kelihatan tebal. Mulai beraksi mencukur.

"Begini lebih baik~"  guman jisoo memandang wajahnya yg sudah bersih. "Kau sangat tampan jisoo-ya!" pujinya pada dirinya sendiri. Setelah mengatakan  kalimat pujian tersebut jisoo tertawa. Sekarang apakah dia haus akan pujian yg sekarang tak dapat didengar maupun didapat lagi terhadap dirinya? Terutama pujian yg sudah enam tahun ini tak ia dapatkan lagi dari sang istri, Kim jennie yg terus memujinya tampan bahkan sekaligus cantik.

Jisoo membawa jari tangannya  mengelus nama yang terukir dibahu kanannya dengan kata lain dia mentato nama istrinya disana. Lalu kedua ujung bibirnya tertarik mengembang senyuman.

You love me too *Jensoo*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang