03. Titik Awal Permasalahan

4.5K 652 69
                                    

Ten duduk tegap di hadapan Ibunya yang terlihat murka. Dia tahu, cepat atau lambat sang Ibu pasti akan mengetahui permasalahan ini. Jadi sebenarnya dia sudah tak kaget lagi. Tapi tetap saja, dia sedang tidak dalam kondisi bagus untuk mendengar omelan Ibunya setelah semua yang terjadi.

"Ratu kedua?" Tanya Ibu Ten penuh penekanan. Pagi ini, dayang yang melayaninya menyampaikan sebuah berita yang tak mengenakan. Berita tentang Ten yang terancam di turunkan dari tahtanya sebagai Ratu sampai pada pemilihan Ratu kedua yang akan melahirkan pewaris tahta.

Ten hanya diam saja, lelaki cantik itu menunjukan raut wajah tanpa ekspresi.

"Sebagai satu-satunya tetua di Istana ini, kalian berdua bahkan tidak bertanya pendapatku." Raut wajah Ibu Ten yang menjabat sebagai Ibu Suri semakin tak mengenakan saja. Pasalnya dia sama sekali tidak tahu bahwa Raja akan menyetujui usulan yang di ajukan oleh Tabib dan Ahli sihir Istana.

Memang benar masalah yang di hadapi anaknya Ten cukup serius, tapi tidak kah ini sudah keterlaluan? Apa mereka berniat mencoreng nama Ten sebagai Ratu dan membuatnya menjadi bahan lelucon para bangsawan?

Ratu mengalami kemandulan dan Raja memilih untuk menghamili Omega lain demi mendapatkan keturunan. Sudah pasti ini akan menjadi topik hangat di setiap perkumpulan para bangsawan, mau di taruh dimana wajahnya sebagai Ibu kandung dari Ratu?!

Ten hanya terdiam, menunggu kalimat selanjutnya yang akan di lontarkan sang ibu padanya. Lagipula apa yang di katakan ibunya merupakan kebenaran.

Setelah Ibu Jaehyun yaitu mediang Ibu Suri sebelumnya meninggal dunia. Jaehyun mengangkat mertuanya yang merupakan Ibu dari Ten untuk mengisi posisi kosong Ibu Suri. Sedangkan Raja sebelumnya yaitu ayah Jaehyun, memilih untuk menghabiskan hidupnya di sebuah kuil di kaki gunung beberapa bulan setelah sang Istri tiada dan tahta telah berpindah tangan pada putranya Jung Jaehyun.

Itu artinya Ibu Ten adalah satu-satunya orangtua yang tersisa bagi Ratu dan bahkan bagi Raja sendiri. Pemilihan Ratu kedua tanpa melibatkannya yang merupakan Ibu Suri, sangatlah pantas jika Ibunya merasa marah. Akan tetapi hal itu bukannlah tanpa alasan, sejujurnya Ten sedikit tidak menyukai sifat Ibunya.

"Raja Jaehyun sangat mencintaimu. Permasalahanmu itu bukanlah hal besar. Jika saja kau mengijinkan ibu untuk membereskannya, Raja juga pasti akan menyetujuinya. Kita tidak perlu memakai orang lain untuk keturunan keluarga kerajaan." Teriak Ibu Suri marah.

Inilah yang tidak Ten sukai dari sifat ibunya sejak dulu, yaitu suka memaksakan kehendak. Ten sangat mengerti cara seperti apa yang  akan di gunakan Ibunya demi melindunginya, cara yang sangat licik dan kotor. Ibunya akan menghalalkan segala cara agar semua keinginannya terpenuhi, tidak perduli sekalipun cara itu akan merugikan orang lain.

"Aku tahu, Ibu pasti ingin menggunakan sihir hitam untuk menyembuhkan kemandulan pada diriku, kan?" Tebak Ten tepat sasaran.

Ibu Suri hanya diam. Seakan semua tabi'atnya sudah di ketahui oleh sang anak, Omega yang sudah berkepala tiga itu tampak sedikit tertegun.

Ten menghembuskan nafasnya kasar. "Sihir hitam akan selalu berujung petaka Ibu. Seluruh Evimeria akan di kutuk karena aku. Akan ada lebih banyak kemalangan, penderitaan, dan kemiskinan. Rakyat akan menderita karena keegoisan Ratunya, aku tidak ingin yang seperti itu." Ten menggelengkan kepalanya tak setuju.

Ten duduk tenang di tempatnya, bagaimanapun orang yang di hadapannya ini adalah orang yang telah melahirkannya, setidaknya dia harus tetap menghormatinya.

"Itulah yang menjadi kelemahanmu. Hatimu terlalu lemah, sedikit saja yang mulia mengalihkan pandangan pada orang lain maka posisimu, orang yang kau cintai, semuanya akan hilang dalam genggamanmu." Ibu suri mengomentari sifat anaknya yang sama sekali bertolak belakang dengannya. Dia kesal karena di saat seperti ini pun Ten masih memikirkan orang lain.

THE SECOND QUEEN [ DALAM TAHAP REVISI  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang