3. I'm Go

182 26 0
                                    

"Keluarlah, jika aku siap maka aku akan memanggil kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keluarlah, jika aku siap maka aku akan memanggil kalian." Ucapnya setelah dirinya selesai di make up secantik mungkin.

Zekka mengambil ponselnya, menekan nekan layar dengan cepat sesuai arahan otaknya. Dia ingin lari sebelum dirinya terpenjara dalam ikatan pernikahan yang belum dia inginkan apalagi calonnya yang dia tidak kenal.

Tring..

Sebuah notifikasi muncul di layar yang memberitahukan bahwa transaksi sukses dilakukan.

Zekka meletakkan ponsel itu dibagian dalam tubuhnya dan juga menyisipkan sebuah samurai lipat untuk berjaga jaga.

Kedua kakinya melangkah pelan dan pasti, pintu pun terbuka dan para pelayan menggiringnya untuk menuju ke ruang perjamuan yang mana ada sang calon suami yang akan diperkenalkan padanya.

Tanpa banyak bertanya pada pelayannya dan dia tetap diam membisu sepanjang langkah kakinya menapak lantai lantai kayu ini yang terlihat masih sangat terawat dan mengkilap.

Pikirannya tetap fokus pada rencananya yang dibuat sekitar 15 menit yang lalu. Tanpa persiapan yang matang tapi dia yakin berhasil menghindar.

Kakinya masih tetap melangkah namun berapa detik kemudian --

***

Senyum dan tawa melengkapi obrolan basa basi yang panjang ini. Layaknya pertemuan keluarga biasa namun ada orang baru yang akan menjadi salah satu penghuni istana. Sedikit merasa asing dengan perjamuan makan yang terlihat kaku sesuai sopan santun kerajaan yang mana mempersilahkan cara duduk dengan kaki ditekuk ke belakang.

"Jika Zekka sudah menikah maka kau kapan Bella?" Tanya sang kaisar negeri ini.

Bella tersenyum simpul memandang kedua orang tuanya yang juga penuh harap menunggu jawaban darinya.

"Aku akan menunggu Zekka terlebih dahulu lepas maka aku akan terbang."

Sebuah isyarat yang mengandung makna, membuat seseorang yang berada disebrangnya menarik nafas panjang. Mengepal erat kedua tangannya diatas paha, menahan gejolak di dalam dada tapi tetap menampakkan senyum khasnya yang tampan dan gagah meski palsu.

"Seharusnya kau dulu karena kau adalah kakak tapi ya sudahlah, umur bukanlah sebuah patokkan yang jelas kau bahagia." Ucap yang mulia Kaisar kembali dengan candanya.

"Ya benar, umur bukanlah masalah .. pria yang lebih tua akan sangat menghormati dan menyayangi juga melindungi kita .. seperti aku." Lanjut sang permaisuri menambahkan dengan senyum khasnya yang selalu membuat sang Kaisar gemas ingin terus menciumnya.

"Kami tidak pernah mengaturnya, itu terserah dengan dia .. sesuai dengan aturan yang ada." Gree menambahkan.

Bella tersenyum lagi melihat ke arah daddynya yang tersenyum penuh makna.

"Philip adalah seorang pria yang sangat diidolakan oleh para wanita dan karena kedua orang tuanya sudah meninggal sewaktu dia masih kecil maka dia menjadi sosok anak yang pendiam tidak banyak bicara dan hanya dekat dengan Rudolf karena umur mereka tidak terlampau jauh sekitar 5 tahun tapi pangkat keturunan yang membuat jauh. "

DESTINY (The 3logy of Z)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang