part 3

15 2 0
                                    

Mba sri, Ainun dan syakilla merasa cemas karna sedari tadi Adiba belum kembali kekamar.

"Syakila kok Kak Adiba belum kembali lagi ya, ini sudah satu jam loh."ucap Mba Sri cemas.

Memang sedari tadi Adiba belum kembali ke kamarnya hingga membuat Mba sri,Syakila dan Ainun khawatir.

"Apa kita cari saja mbak, takutnya Kak Adiba malah nyasar."usul syakilla

"Yasudah, tapi Ainun kamu tinggal di kamar dulu, kalo ustadzah bertanya sampaikan bahwa kita keluar cari  Adiba sebentar."

"Baik mba,"

Mba Sri dan Syakila pergi dari kamar meninggalkan Ainun.Tujuan pertama Mba sri adalah sumur tempat mandi para santri.

"Kita ke sumur dahulu, siapa tau kak Adiba ada di sana."tegas Mba sri

Syakilla hanya mengangguk.

Setibanya mereka di sumur tidak ada satu orang pun disana.ya di sumur sangat sepi , mungkin karena para santri sekarang sudah ada di mesjid untuk mengaji, dan menyetorkan hafalan kepada ustadzah.

"Syakilla mba periksa bilik sebelah kanan, kamunperiksa bilik sebelah kiri ya."perintah Mba Sri

Namun nihil semua bilik telah mereka cek dan mereka tidak menemukan Adiba di sana. Namun pikiran  mba sri tertuju pada sesuatu. Begitupun dengan Syakilla.

"Jangan - jangannn...."teriak Mba sri dan syakilla berbarengan.

Tujuan mereka sama  yaitu ke sumur santri putra  yang berada di sebelah gedung.

"Kila mendingan kita cek kesana. Sebelum terjadi apa - apa sama kak Adiba."ujar Mba Sri.

"Tapi Mba____Pak kiai dan ustadzah kan melarang keras untuk memasuki wilayah santri putra,di tambah hukuman yang berat, Killa ngga berani mba."jawab kila resah.

"Mba juga tau killa, Tapi nggak ada cara lain, Kita harus menemukan Kak Adiba sebelum dzuhur toh jam segini pasti santri putra sedang mengaji di madrasah."ujar Mba Sri meyakinkan.

Syakilla yang merasa takut dan gugup pun hanya mengiyakan karna memang tidak ada cara lain. Selain memasuki wilayah Santri putra.
Mereka berjalan dengan rasa takut dan gugup hingga mereka tiba di perbatasan yang dakat dengan kolam ikan. Disana terdapat pagar kayu yang tidak cukup tinggi, dan hanya menggunakan tali tambang untuk pengikat pintu. Namun pagar yang sederhana itu mengandung hal yang benar - benar di takuti para santri.

"Kak, Killa takut kalo kita ketauan ustadzah gimana?."ucap killa cemas

"Kamu percaya sama mbak, kalaupun kita ketahuan kita jelaskan saja apa adanya,"jawab mba sri tegas.

"Apa kita kasih tau ustadzah aja soal ini,"usul Syakilla.

"Kalu kita laporkan ini ke ustadzah,pasti semua santri panik termasuk ustadzah, mba nggak mau para santri berganggapan dengan mba menjadi ketua kamar mba tidak bisa menjaga anggotanya dengan baik.
"Yasudah kita masuk sekarang."

Syakilla pun membuka tali pagar dan mereka masuk ke wilayah yang dilarang para santri perempuan.dengan merasa gugup dan takut mereka berjalan.

Namun di sebrang sana Adiba sedang mandi karna ia berhasil menemukan sumur.Walaupun bencana sudah dekat dengan dirinya.

"Uhhh. segerrr ...... Dingin banget si air disini kek air es deh. Kalo di rumah pasti bibi yang masakin air panas untuk mandi.huh jadi kangen rumah."

Adiba pun merapikan kerudungnya, danbersiap untuk keluar.

Seorang santri putra yang hendak ke sumur di kejutkan oleh adanya sandal perempuan di luar bilik.
Tanpa berfikir apapun langsung membuka pintu yang tidak terkunci. Namun alangkah terkejutnya, laki- laki itu.terdapat seorang perempuan di dalamnya.
Begitu juga dengan adiba.

Adiba ( On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang