Prov Gus Reyhan.
Gus Reyhan kembali ke kamarnya dengan keadaan basah kuyup.
"Bener - bener minta di rukiah kali tu cewe, udah salah pake nyiram lagi, laknat bener, kalo cowo dah saya tabok tadi."gerutu Gus reyhan.
Beberapa pasang mata memperhatikannya. Mungkin karna keadaanya yang basah kuyup.Gus Reyhan berjalan dengan sedikit cepat. Ia tak menyadari bahwa Rivan sedari tadi menahan tawa.
"Assalamualaikum." Ucap gus reyhan.
"Waalaikumsalam calon kiai,,,,,,,"jawab Revan dan Aldi berbarengan.
"Hmmmm,,,, hwaaahahahaaha..."gelak tawa terdengar dari kedua sahabatnya namun Gus reyhan tidak menghiraukannya , ia lebih memilih ganti baju daripada mendengarkan mereka.
"Calon kiaii___kok basah kuyup kitu, kek kucing abis di siram sama tetangga."celetuk Rivan dengan wajah Watadosnya, (wajah tanpa dosa maksudnyee).
tawa mereka kian meledak.
"Husss.... Van gaboleh gitu, ini kan calon kiai,harusnya kita________ "ucapan Aldi disengaja dijeda.
"Bully ajahh______supaya nanti lebih sabar dalam menghadapi ujian hidup."lanjut Aldi dengan tawanya.
"Serah kalian berdua mau ngomong apah, yang penting kegantengan gue gak luntur."ucap Gus reyhan dengan Pd nya.
"Idiiihhhh___muji diri sendiri ni yee. Mentang - mentang di idolain santri putri."cibir Rivan
"Kalo ane si liatnya pake mata,bukan pake hati, jadi biasa aje tu muka."timpal Aldi
"Sabar- sabar orang ganteng mah banyak ujiannya."ucap gus reyhan sambil mengelus dadanya.
Rivan dan Aldi memang kerap menyebut Gus Reyhan calon kiai, karna mereka tau identitas Gus reyhan yang berstatus Anak dari Sang kiai pemilik pesantren.
Kringgg.......kring..... kringggg...
Bel tanda makan siang berbunyi."Alhamdullilah akhirya, ya di tunggu - tunggu setelah menunggu penantian yang panjanggg namun akhirnya cacing cacing ini mrndapatka ha____"ucapan Rivan terhenti ketika gus reyhan membekap mulutnya.
"Ngomong mulu kek ibu ibu kost. Mau pergi makan gak?."
Gus reyhan pergi dengan diikuti Revan dan Aldi di belakangnya. Walaupun Gus Reyhan anak dari seorang kiai ia tetap berperilaku seperti layaknya santri biasanya. Sampai ia tak betah tinggal di rumah pak kiai, karna setiap hari ia tinggal di kamar pesantren.Ia tak pernah gengsi bergabung dengan Revan dan Aldi yang hanya berstatus Santri Biasa.Ia juga tak pernah menunjukkan identitas aslinya kepada santri lain kecuali Revan dan Aldi.
Saat sedang makan bersama trio sadboy yaitu Revan dan Aldi.seorang ketua kamar 11 menghampirinya.
"Assalamualaikum,"
"Waalaikum salam"jawab mereka kompak.
"maaf sebelumya ganggu kalian , saya hanya ketitipan pesan dari pak kiai, pak kiai ingin bertemu dengan Reyhan.beliu menunggu di teras"
"Pak kiai ingin bertemu dengan saya?, Baiklah saya segera kesana."
"Saya pamit dulu, Assalamualaikum."
Ketua kamar pun pergi meninggalkan trio sadboy.
"Abi mau apa ya? Kok dia sampe titip pesan gitu biasanya juga nggak."tanya Gus Reyhan heran
"Mungkinnnn pak kiai mau________ jodohin calon kiai kali, Biar calon kiai gak jomlo terus."timpal Rivan dengan tawanya.
Begitu juga dengan Aldi."Udahlah ___ saya cape ngomong sama kalian, Assalamualaikum."pamit Gus Reyhan
"Waalaikumsalam........" jawab trio sad serempak.
Gus Reyhan pergi meninggalkan trio sadboy. Dan pergi ke teras dan memang kiai sedang menunggunya di sana.
"Assalamualaikum,"ucap gus reyhan lalu mencium telapak tangan Abinya.
"Waalaikum salam,Duduklah."jawab kiai.
Gus Reyhan pun duduk di sebelah pak kiai.
"Abi ada keperluan apa Abi manggil Reyhan?"
"Abi_____"
pak kiai menghentikan kata - katanya, karna ia ragu apakah anaknya ini akan menerimanya.karna ia tahu bagaimana sifat anaknya ini.
Apalagi setelah ia ditinggalkan ibunya.Ia sangat susah bila di kasih tau ia selalu mengelak dengan jawaban ''Abi Jangan terlalu berfokus padaku, pikirkan kesehatan Abi. Itu yang lebih penting.''"Abi kenapa?,"jawab Gus reyhan penasaran.
"Abi ____ingin kamu cepat menikah, Abi yakin Laila bisa jadi pendamping sekaligus penerus pesantren ini."
Deggg...
"Maksud Abi, Abi mau jodohin Reyhan dengan Laila."
Laila adalah Wanita berparas cantik ia juga beprestasi dalam bidang agama,banyak para gus yang meng khitbahnya namun ia menolaknya, dengan alasan Laila menyukai Gus Reyhan. Ia anak dari kiai Burhan yang sudah membantu keuangan pesantren, pak Burhan juga yang dulu membiayai pengobatan Ibunya gus Reyhan.
Pak kiai hanya menganggukan kepalanya.
"Abi, Abi kan tau bahwa Reyhan tak mencintai Laila."
"Abi mengerti nak, tapi cinta itu bisa tumbuh dengan seiringnya waktu."
"Tapi_____"
"Nak, Pak Burhan sudah banyak membantu kita juga pesantren, Abi tidak tau bagaimana kita bisa membalas budi padanya, Selain menjodohkanmu dengan Laila."pak kiai menatap anaknya dengan penuh harapan.
Rasanya saat ini Gus Reyhan ingin pergi, pasalnya ia tak mencintai Laila sama sekali. Dan Abinya menyuruhnya menikahi laila, untuk balas budi. Sungguh hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
"Baiklah Abi, Reyhan pikirkan dahulu."
Abi tersenyum tipis, raut wajhnya terlihat sedikit bahagia.sedangkan Rayhan hanya menundukkan kepalanya dengan perasaan tak karuan.
"Aku pamit___Abi tidak boleh banyak pikiran tentangku.Jaga kesehatan Abi, Assalamualaikum."
Gus reyhan beranjak dari teras dan mencium punggung tangan sang ayah.Ada perasaan kecewa terhadap sang ayah.
namun ia juga tak mau jika ayahnya itu drop seperti kejadian ibunya dahulu. Yang drop karna Gus reyhan menolak di jodohkan dengan Sinta, Dan semua Aset pesantren diambil.hingga keuangan menurun drastis, dan banyak santri yang di pulangkan karnanya. Hingga ayahnya Laila Menolongnya dan sekarang pesantren kembali semula. Namun kejadian terhadap Gus reyhan itu terjadi lagi, ia Selalu di jodohkan dengan perempuan yang tak pernah ia cintai.
Jangan lupa vote and comment
Part 5
Coming so💙on
KAMU SEDANG MEMBACA
Adiba ( On Going)
Teen Fiction"Bertemu karena kebencian dan disatukan karna paksaan akankah berujung saling memaafkan." Yuk yuk mampir di cerita yang receh ini😀 BTW JAN LUPA VOTE AND COMMENT😊