BAB 5

28 5 0
                                    

Manhattan, New York, Amerika Serikat

Seorang pria sedang melihat pemandangan sore Manhattan dari atas gedung miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria sedang melihat pemandangan sore Manhattan dari atas gedung miliknya.Ya orang itu adalah Edward. Pikirannya berkelana tertuju pada gadisnya. Yang baru ia temui kemarin. Wajah Fina sejak tadi memenuhi kepalanya yang sekali lagi membuat ia tersenyum, senyum yang mempu membuat jejeran wanita diluar sana menjerit. Ia mengingat pertemuannya kembali , yang sebelumnya, ia hanya memantau gadisnya dari jarak jauh. Gadisnya ,sekarang sangat cantik, namun dia masih penasaran kenapa didalam mata gadis itu saat menatapnya kemarin tersirat ada sebuah kesedihan. 'Ya aku harus mencari tau' batin Edward.

Setelah ia pulang dari Indonesia ia langsung membereskan tikus yang ada diwilayahnya.

"Sir" ucap Chris yang membuat Edward tersadar lamunannya dan berbalik menghadapnya

"apa?" tanya Edward menatap Chris datar

"Besok, nona akan tiba disini dalam waktu 13 jam" jelas Chris

"hm, apa badannya tidak akan sakit, karena di pesawat terlalu lama?" tanya Edward datar namun bisa dilihat ada raut kekhawatiran diwajahnya.

"Saya akan berikan premium class untuk Nona dan sahabatnya"

"sahabat?"beo Edward

"Ya.. Samudra William Jhonson" Edward menggeram tidak suka "gadisku saja tidak bisa? mengapa harus bersama bedebah itu?"

"Nona akan curiga, Sir" Edward mengetatkan rahangnya tanda ia marah "terserah kau saja, namun aku ingin dia sedikit jauh dari gadisku" ucap final Edward yang sedang menahan amarahnya."minimal berjarak 10 bangku dari bedebah itu"

"Baik ,Sir. Dan ini foto nona hari ini"Sebelum Chris berlalu meninggalkan Edward, ia tersenyum melihat Fina disana. Namun yang membangongkan ,didalam foto itu ia melihat seorang laki-laki mengusap kepala gadisnya. 'sialan!' erang Edward frustasi. Edward meremas foto itu seakan menyalurkan kemarahannya. Edward berjalan terburu-buru masuk ke ruangan rahasia yang ada di sisi lain ruangannya, untuk meredam emosinya. Ruangan yang berisi semua foto keseharian Afina, tentu foto itu ada karna ada orang suruhannya mengambil secara diam-diam saat gadis itu beraktivitas. Ia melihat foto Fina amarahnya sedikit menghilang,namun melirik pojok ruangannya ada sebuah samsak yang menggiurkan untuk ia pukul. Ia harus menghilangkan amarahnya di samsak itu . Sebelum ia nekat menyeret Sam dan menghajarnya.

BUGH! BUGH!

BUGH! BUGH!

BUGH!BUGH!

Edward meninju samsak itu sambil membayangkan kejadian yang tidak mau ia bayangkan "Sialan!, aku tak suka milikku disentuh orang lain" umpat Edward yang masih memukul samsak itu membabi buta menyalurkan semua amarahnya "Saat waktu itu tiba aku akan mematahkan semua bagian tubuhmu. Sialan! Dia mencari kesempatan dalam kesempitan!" teriak frustasi Edward yang masih meninju samsak kesetanan.

DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang