Gadis berambut sebahu itu berjalan menyusuri komplek perumahan nya dengan langkah terburu-buru. Dia takut jika ketahuan orangtuanya kalau dia hari ini pulang terlambat. Dia pulang terlambat bukan tanpa alasan, selepas jam sekolah berakhir tadi dia bergegas dengan cepat menuju tempat pemakaman.
" Gimana kalau gue ketahuan sama mami coba." Gumam gadis tersebut.
Setelah sampai didepan gerbang rumahnya dia tidak melihat keberadaan satpam yang berjaga-jaga di sana. Menghela napas pelan dia membuka gerbang rumahnya seperti seorang pencuri.
" Ehh baru pulang non?." Tanya mang Jaja---satpam tersebut.
Gadis tersebut membelalakkan matanya terkejut karena keberadaan mang Jaja yang tiba-tiba. Padahal setahunya tadi dia tak melihat akan kebenaran mang Jaja.
" I-Iya mang, tadi ada ekstrakurikuler dulu di sekolah." Ujar Gadis tersebut dengan gugup.
Mang Jaja hanya ber-oh ria sembari meneguk segelas kopi yang baru ia buat tadi.
" Ehm mami sama papi ada di rumah?." Tanya gadis tersebut pada mang Jaja.
"Iya baru pulang tadi non." Ucap Mang Jaja dengan sopan.
Gadis tersebut semakin dibuat takut dan pikiran nya melayang kemana-mana, bagaimana kalau dia mendapat amukan dari mami nya itu? Kalau papi nya tidak pernah mempermasalahkan itu, dia mau kemana saja silahkan asal dia pulang dengan keadaan selamat.
" Yaudah aku masuk dulu ya Mang." Pamit gadis itu pada Mang Jaja yang kemudian dibalas dengan anggukan.
" Hidup gue nggak lama lagi nih." Gumam gadis tersebut seraya membuka knop pintu rumahnya.
Melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah mewah yang ditempati dengan keluarga nya sekitar 3 tahun yang lalu itu, gadis tersebut menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri seperti tengah mencari seseorang. Gadis berbulu mata lentik itu terus berpikir bagaimana caranya dia menyelinap masuk kedalam kamarnya yang terletak di lantai dua itu.
" Baru pulang?." Tanya wanita paruh baya itu dengan nada tajamnya.
Kelar hidup gue Batin gadis tersebut.
" Hehe iya mi, tadi ada ekstra di sekolahan." Ujar gadis tersebut dengan menampilkan deretan gigi putih nya.
Wanita paruh baya tersebut berjalan menghampiri gadis itu. Ternyata Renata- Maminya itu sedari tadi melihat nya yang berjalan mengendap-endap seperti seorang pencuri.
Mami Renata menghela napas panjang, sebenarnya ada alasan tersendiri mengapa dia sangat over protective kepada putri semata wayangnya itu. Ketakutan terbesarnya adalah kehilangan putri nya.Ya meskipun terkadang dia dan suaminya harus meninggalkan putri nya sendiri dirumah untuk mengurus beberapa pekerjaan entah itu diluar kota atau diluar negeri,tapi mami Renata menyewa banyak mata-mata untuk mengawasi putri nya itu.
" Mami kan udah bilang kalau misal kamu pulang nya telat,kamu bisa telpon papi atau minta pak Badrun buat jemput kamu." Ucap Mami Renata.
Gadis tersebut menghela napas panjang dan memandang mami nya, satu alasan yang ia punya, dia tidak mau merepotkan banyak orang. Meski bergelimang harta tapi dia tidak mau menjadi sosok gadis manja yang bisa nya cuma nyuruh-nyuruh orang.
" Aku nggak mau ngrepotin banyak orang mi." Ujar gadis tersebut dan langsung melenggang pergi menuju kamarnya.
Mami Renata hanya bisa memandang Putri nya dengan tatapan yang sulit diartikan.
.
.
.Aku bisa membuat mu jatuh cinta kepada ku meski kau tak cinta kepada ku.
Bersenandung menyanyikan lagu kesukaannya dan berjalan menuju ranjang king size nya. Berbaring dan menatap langit-langit kamar adalah kebiasaan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NADIRA
Teen Fiction[Follow Sebelum Membaca] ° ° ° " Gak usah sok jagoan deh Lo." Tunjuk Sandra pada Nadira. Nadira mengernyitkan keningnya bingung, apa sebenarnya yang sedang terjadi saat ini? Apakah dia melakukan sebuah kesalahan sampai sahabat dekatnya sendiri membe...