"Mungkin jika kamu tak mengingkari janji,pengkhianatan ini tak akan pernah terjadi."
Happy Reading ❤️
Sinar matahari pagi mulai masuk kedalam kamar Nadira, perlahan-lahan dia mengerjapkan mata menyesuaikan cahaya yang membuat tidurnya terganggu.
"Hhoam" Nadira menguap dan kembali membenamkan kepalanya pada bantal kesayangan nya itu.
5 menit kemudian.
Tok tok tok
" NADIRAA." Teriak mami Renata di luar pintu kamar Nadira.
Mami Renata menghela napas panjang,walaupun dia jarang dirumah tapi dia sangat tau kebiasaan putri nya yang susah untuk dibangunkan.
" Ck dasar anak ini."
Tok tok tok
Mami Renata kembali mengetuk pintu kamar Nadira. Demi Tuhan mami Renata ingin marah saat ini juga, padahal ini sudah masuk pukul 06.30 WIB apakah Nadira tidak akan berangkat ke sekolah.
"Hhoam apa sih mi?." Nadira menggaruk rambut nya yang tak gatal lalu beranjak membuka kan pintu untuk mami nya.
Pemandangan saat ini yang dilihat mami Renata membuat nya mengelus dada, bayangkan saja ini sudah hampir masuk jam pelajaran sekolah tapi lihatlah keadaan Nadira yang masih acak-acakan dan ada bekas iler di sekitar wajahnya.
"Kamu nggak kesekolah?" Tanya mami Renata dengan lembut. Dia hanya ingin mengubah sifat nya yang dulu terlalu mengekang putri nya itu. Mami Renata tidak ingin anak semata wayangnya itu merasa terbebani dengan apapun,namun tanpa mami Renata sadari dan ketahui penyebab Nadira menjadi seperti itu juga karena nya sendiri. Dia dan suaminya itu terlalu sibuk mengurusi bisnis dan bisnis.
" Ehhh." Nadira terkejut dengan pertanyaan mami Renata,dia berlari masuk ke kamar mandi tanpa melihat sekarang sudah pukul berapa. Rasanya percuma saja jika masuk ke sekolah.
.
.
.
." Ra kamu nggak sarapan dulu?" Tanya papi Faiz yang sedang mengolesi roti dengan selai, dia melihat Nadira yang nampaknya sedang terlihat terburu-buru.
Nadira menoleh sejenak, benar dia belum sarapan dan tadi malam pun dia juga belum makan karena insiden Galang yang datang kerumahnya dengan alasan untuk meminta maaf padanya. Entah itu hanya pura-pura supaya terlihat baik didepan orang tua Nadira atau apa dia juga tidak tau. Yang dia tahu sekarang dia begitu membenci Galang.
" Sini makan dulu sayang, nanti kamu bisa sakit loh." Ujar mami Renata.
Dalam hati Nadira dia ingin terus seperti ini, melihat kedua orangtuanya dirumah dan bisa makan bersama adalah suatu hal yang langka.
" Nadira buru-buru mi pi, Dira duluan ya." Ujarnya seraya mencium pipi kedua orangtuanya.
Papi Faiz dan Mami Renata memandang kepergian Nadira dengan tatapan sedih. Seharusnya mereka bertiga bisa menjadi keluarga yang bahagia, namun karena pekerjaan mereka jadi agak sedikit lalai dengan Nadira. Bukannya mereka tidak peduli dengan kehadiran Nadira itu tidak, tapi karena ada suatu alasan tersendiri mereka menjadi sibuk dengan bisnisnya.
.
.
." Huhh huhh capek anjir." Ucap Nadira dengan napas yang tersengal-sengal.
Nadira melirik jam yang ada di ponselnya, ternyata sudah jam 08.00 WIB itu artinya dia sudah terlambat sekitar 1 jam.
" Yahh telat." Sekarang ini Nadira bingung harus berbuat apa, hendak menelfon Sandra tapi itu juga tidak mungkin, pasti sekarang kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
NADIRA
Teen Fiction[Follow Sebelum Membaca] ° ° ° " Gak usah sok jagoan deh Lo." Tunjuk Sandra pada Nadira. Nadira mengernyitkan keningnya bingung, apa sebenarnya yang sedang terjadi saat ini? Apakah dia melakukan sebuah kesalahan sampai sahabat dekatnya sendiri membe...