Prolog

1.4K 148 9
                                    

Buku baru akuu (≡^∇^≡)

Selamat menikmati~



"Eomma, appa, Yongie pengen ngomong..." Ucap Taeyong ditengah makan malam keluarganya.

"Mau ngomong apa nak? Bilang aja." Balas ibu Taeyong lembut yang diiringi anggukan dari sang ayah.

"S-Sebenernya... T-Taeyong gay-"

BRAK!!

"KELUAR KAMU DARI RUMAH INI!!" Seru sang ayah sambil menggebrak meja. Istrinya yang melihat mencoba menenangkannya. Sementara Taeyong hanya bisa menunduk.

"Yeobo, kita bicarakan baik baik ya... Taeyong, kamu bisa masuk ke kamarmu dulu, ayahmu dan ibu harus bicara."

Taeyong tak benar benar naik ke lantai atas. Ia diam di tangga yang dekat dengan ruang makan agar bisa menguping.

"Aku sudah duga ada yang salah dengan anak itu. Pantas saja ia tak pernah membawa perempuan ke rumah. Tak bisakah ia seperti kakaknya itu?! Punya keluarga kecil dan bahkan istri nya sedang mengandung." Ujar ayah Taeyong.

"Yeobo... Ini kesalahan kita juga dalam mendidik Yongie. Walau Aku juga tidak tahu dimana letak kesalahan kita..."

Taeyong yang mendengar percakapan itu langsung pergi ke kamar nya. Ia benar-benar sedih karena orang tuanya yang sebelumnya sangat pengertian dan memanjakannya menentang keputusannya.

Ia akhirnya menangis sampai tertidur.



Pagi hari.

Taeyong terbangun dan ia pun langsung mandi dan bersiap sekolah. Ia masih agak bete karena orang tuanya, jadi ia berniat akan mengacuhkan keduanya hari ini. Uang jajan? Ia bisa pakai tabungan rahasia nya kok.

Saat Taeyong hendak menarik gagang pintu utama, ada seseorang yang menepuk pundaknya. Ternyata itu ibu nya.

"Taeyongie, kami sudah bicara dan-"

"-kenapa? Bagaimanapun eomma dan appa akan tetap menentang."

"Kami akan mengirimkan mu ke Cure Camp, Taeyong." Ujar ayahnya tegas. Taeyong langsung menelan ludahnya.

"Disana para orangtua akan mengirimkan anak anak mereka yang memiliki penyakit mental seperti yang kau punya, sayang."

Taeyong mengernyit, "Hah? Apa?"

Ibunya hanya mengangguk, "Disana juga ada beberapa mentor dan pembina yang juga sebelumnya gay dan mereka tau cara menyembuhkanmu."

'Mentor dan para pesertanya gay?' Batin Taeyong.

"Jangan khawatir, suasana disana sangat bagus. Ada air terjun dan bintang bintang saat malam. Udaranya juga segar. Kalian akan ditempatkan di kabin ditengah hutan jauh dari perkotaan."

'Wait... Gay men? In one cabin?! This is hilarious! And that situation is romantic as hell!" Batin Taeyong tak habis pikir.

"Kami tau itu akan berat untukmu... Kamu harus jauh dari kami selama 2 bulan. Kami akan mengurus surat izinmu." Lanjut ibunya.

'No school?? Away from this damn family? Hell yeahh!'

"Kami sudah mengurus semuanya. Kamu hanya perlu berangkat 3 hari lagi. Akan ada bus yang menjemputmu." Ujar sang ayah.

Taeyong yang berusaha menyembunyikan kesenangannya dan terlihat sedih hanya mengangguk. Ia pura pura berjalan lesu ke kamar nya.

Sesampainya di kamar ia berjingkrak girang dengan pekikan tertahan.

"YESS IM GONNA FIND NEW FRIENDS!! OR MAYBE BOYFRIEND!!!" Seru Taeyong. Doakan saja semoga itu benar benar terjadi.










Suka ngga?? Liat respon kalian dulu deh :D
Aku juga belum punya cover :")

Cure Camp [JaeYong] -Discontinue-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang